Bingkisan Daster Bekas Mertua
ngeruk Ua
luarga Galih? Salah siapa dulu ngotot ingin dinikahi sama Galih? Padahal kau tahu, aku telah mempunyai Celine untuk Galih, anakku. Tentu Celi
taga
hku me
ak tahu berasal dari
luargaku! Mereka tidak be
u kamu bisa tinggal di rumah sebesar ini. Bisa berbaur dengan keluarga Galih yang jauh beda kualitasnya di banding sama keluargamu. Seharusmya kau tahu diri tugasmu di rumah
an tuh mulut. Mulut jud
i ini, aku ter
n Kiara yang dulu telah mengabaikan pesan dan tidak menginda
. Ternyata seperti kata Papa, pilihanku memang tidak t
rempuan jangan ganjen. Saya tahu betul, dulu kau yang terlalu kegatalan mempengaruhi an
bu sudah lupa? Kami berjodoh karena takdir Tuhan. Bukan karena aku ganjen. Apalagi sampai pengaruh-mempengaruhi. Tida
matanya semakin terlihat melengkung laksana celurit. Akan tetapi
i. Tampang dan gayanya biasa saja, tidak begitu menarik sebagaimana ibu-ibu sosialita yan
pel pada tubuhnya, sama sekali ti
ak pernah menentangku. Kamu yang pendatang baru di rumah ini malah berani untuk b
eberanianku
nuraniku, sebaiknya ibu lempar per
lebih lama, aku mencoba
ndar kemana?" Bu Farah men
u apalagi
rang kuperingatkam kamu, jangan pernah lagi kau mengeruk dan
atapan matanya denga
kankah uang Mas Galih Ibu yang pegang? Ibu yang atur? Ja
kan pekerjaan terhormat seperti sekarang. Lalu setelah dia sukses, kau pikir bisa menyetir uangnya sesuka hati? Tidak
mik wajahnya, Bu Farah berucap kasar dan sangar seola
ima uang dari Mas Galih. Silahkan Ibu pegang gaji
ambu