Tak Apa Jadi Istri Kedua, yang Penting Soleha
tapan tak suka. Mungkin saja Mas Ahmad ingin memberitahu Mba
ruh dan kacau. Kalau dipikir-pikir aku lebih suka jika dia enyah saja dari rumah ini. Tapi
nghela
ya. Walau gimanapun aku udah maafin
enghembus n
Kalau nggak, aku nggak tahu apa yang akan te
elama itu pula tak pernah dia bisa memarahiku. Dia bilang aku istri pilihan ter
g kesal padanya. Bahkan ia malah nambah nasi dan lauk ke piringnya tanpa rasa malu. Luar biasa memang
Jangan mau makan aja bisanya! Jangan c
tergelak. Tapi tidak, itu bukan sikap yang baik untuk di tunjukkan di de
selesai makan. Masakan Fika ema
i bukan itu yang sedang aku omongin. A
ciin piringnya, Mas. Nggak
sih ya, Fik!"
aku rela untuk berkata seperti itu. Tapi tidak mengapa,
bersyukur, Rina!" Mas Ahmad berkata k
k minta maaf sama m
ya salah apa yang ud
rtinya wanita ini tidak sadar akan kesala
udah bikin Mas Ahmad kesal dan marah?Kenapa tadi g
ap tersenyum ringan ketika mende
. Lagi pula, kamu sendiri yang langsung menjawab kalo ka
Rab
gak? Pernah nggak Mas Ahmad semarah itu sama aku? Nggak pernah, Mbak? Itu karena aku bisa bik
bisa ngomong langsung sama dia, selagi Mas
Servis kamu emang bagus. Aku pantas acungin jempol buat kamu. Tapi aku, aku kayakny
a dia meny
Camkan itu! Aku ini adalah istri s
ok. Aku nggak sedang bicarain kamu. K
iap malam Mas Ahmad cuma mau tidur sama aku doang. Kasihan tuh tubuhmu yang kayak ikan buntal itu di anggurin mulu!" Aku terkekeh. Kali ini biarkan saja dia ters
et sama adanya kamu yang bantu-bantu di rumah ini. Jadi aku bisa lebih meluangkan waktu untuk mengurus da
mudah, Ferguso! Kalo bawaan lahir udah jelek, ya mau di bawa kemanapun juga tetap jelek. Mimpi aja dia mau punya tubuh bagus. Andai saja dia punya tubuh yang emang dari sonony
kata-itu. Dia mah udah jel*k, plus nggak panda
padaku soal istrinya itu. Mas Ahmad memang benar-benar muak sama Mbak Rina. Ha
n itu, aku bergegas membereskan segala sesuatun
aku mandikan. Sebenarnya ini sangat melelahkan, tapi tak apa, aku bisa tunjukan pada Mas
menata diri sebaik mungkin. Aku harus selalu terli
tikku, mengambil pouch moisturizer k
ad untuk segera membeli yang baru. Lihat, ini telapak tanganku juga mulai terasa ag
anita buntalan lemak ini. Wangi semerbak menembus hidung. Apa dia sudah menge