icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Skandal Panas Presdir Tampan

Bab 3 Aku Bukan Pria Mesum

Jumlah Kata:1004    |    Dirilis Pada: 17/12/2023

duduk di sofa bersebelahan dengan Damien. "Jadi... Menurutmu, baga

aha menyusun kata-kata. "Tyle

diri. Selain itu, apa kamu tidak lihat tadi, Miranda juga sangat menikmatinya. Bahkan bis

ngan wajah cantik Miranda yang mengeran

irannya. "Aku tidak yakin bisa mengerti dengan duniamu Bro. Itu terla

erbeda, Damien. Lepaskan dirimu." Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka kembali. Dengan anggun, Miranda memasuki ruangan dengan tro

gan senyuman manisnya. Troli itu dipenuhi dengan hidangan lezat, mulai dari sus

u atas kejadian tadi, dia terlihat biasa saja dan mulai menata hidangan di atas me

n, dia lalu berbisik pada Damien, "Sudah kubilang 'k

i menata hidangan, Miranda melihat ke arah Damien dan Tyler. "Semoga Tuan

yukaimu, mungkin malam ini kamu sebaiknya menemani Damien. Bagaim

ngar ucapan Tyler, "Apa? Ti

, Bro! Aku hanya bercanda.

a lama makan bersama, atmosfer mulai lebih santai. Percakapan mengalir begitu

i, Damien memutuskan untuk pulang karena besok pagi harus menghadiri

pa datang," Dami

ya, "Pasti, Bro! Aku tidak

ma perjalanan, pikirannya terus terhanyut ke kejadian tadi. Gairahnya mulai meledak-ledak, d

mewahnya berhenti di depan pintu masuk, Damien turun dengan langkah mantap. Sua

ramah menyambut Damien begitu dia melangkah masuk. "Se

abnya singkat sambil terus melangkah menuju pintu lift. Pel

ipenuhi oleh gambaran pertarungan panas yang baru saja dia saksikan. Wajah Miranda terus mu

ngsung menuju kamar mandi. Air hangat menyiram tubuhnya, membersihkan keringat dan pikiran

t tidur yang empuk. Namun, meski fisiknya terasa nyaman, pikirann

r Miranda dari pikirannya. "Ini gila," gumamnya pada diri sendi

ran mesumnya sendiri. Sampai akhirnya rasa kantuk

s mewah berwarna putih, berdiri di depan pintu masuk hotel. Acara tersebut terlihat sangat megah, dekorasi

ambut para tamu yang terus berdatangan. Senyum bahagia terpancar dari waja

rkiran penuh dengan ratusan mobil mewah dari berbagai merek, menciptakan pemandangan yang memukau. Damien terliha

oleh para tamu dan wartawan yang hadir. Beberapa tamu yang seusia dengannya merasa nyaman d

pujian yang berlebihan tentang kemegahan hotel tersebut. Damien tertawa pelan, merasa malu dengan pujiannya yang te

ler sontak tertuju kepada dua resepsionis cantik yang berdiri di dek

inga Damien, "Wow, mereka berdua sangat cantik. Apa aku bisa

r, jangan bawa pikiran mesummu ke sini, aku b

a tenang Bro! Aku hanya bercanda. Tapi

ler lalu berjalan menuju Ballroom utama, t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka