SUAMI BLANGSAKKU TERNYATA PENGUSAHA
raut wajahnya yang begitu was-was karena melihat ibu sambungnya ya
ya. Dio pikir Marisa, istrinya hanya tidur kesiangan sepe
cendol untuk nanti siang jualan keliling. Setelah itu ia
gil kedinginan, hanya dibaluti helaian selimut yang tipis, bibirnya gemetar. Dio menyentuh d
n? perasaan semalam kamu baik-baik saja," tanya D
ya sangat khawatir me
dipenuhi kecemasan. Dengan cepat Dio mengambil lap kecil dan air dingin untuk
erbangun ketika Dio meletakka
kau mau sesuatu?"
kter, Pa? Kasian Ibu," ujar
akan sehari-hari keluarga Dio sudah kesusahan. Apalagi sekarang musim hujan, hanya menga
ng hari ini?" tanya Mari
g, bagaimana nanti sore keluarganya bisa makan? Sedangkan adonan sudah sia
k tega, kalau harus ninggali
bat di warung. Pasti akan mendingan nanti," uja
ecemasannya itu. Dia lalu bangkit dari duduknya untuk segera
i mengayunkan kaki yang terasa berat ini menuju arah dapur. Ia lalu mempersiapkan cendol di gerobak, menatanya
i, tak sengaja matanya melirik pada wadah persegi empat yang biasa di isi beras. Wadah itu nampak kosong, hany
ah habis? Pikirnya. Pagi ini Dio hanya sarapan nasi goreng yang
ghfir
tidaklah mudah. Sedangkan mertuanya sendiri Bu Minah sangat membenci Dio, karena dia or
ali anak dan istriku, mereka tersiksa karena aku menjadi suami yang tidak becus memberi mereka kebahagiaan
ngayunkan kaki dengan rasa cemas merasuki isi kepala sebab istri yang sakit. Akan
kondisi istrinya sekaligus berpamit
siang kamu sudah sembuh." Dio menatap wa
" timpal putri kecilnya sambil ters
ualan dulu." Dio mencium pipi
ucap Marissa yang masih bersandar di kepala ranj
rissa menikah tanpa restu orang tua, karena Bu Minah-ibu dari Marisa-tak merestui sama sekali.
n ibunya yang mati-matian melarang hubungannya itu. Hingga akhirnya Marisa memilih minggat dari rumah dan
mbil mendorong gerobak
Ting
ipukul dengan sendok, untuk menarik
n tangan Bu Esroh ta
an lantaran merasa senang ada yang memanggilny
rapa kantong?" t
bukan mau beli!" sentak Bu Es
yang tiba-tiba ngegas tanpa sebab. Senyum
ang, terus kamu kapan bayarnya? Kalau gini carany
ngnya hutang istri saya ber
aupun separoh. Apalagi kamu juga tahu, kalau saya punya ci
usnya. Pagi-pagi sudah disambut dengan omelan Bu Esroh yang menagih hutangny
karena rencananya uang hasil jualan hari ini untuk memeriksa istrinya ke
tapa pikiran dia benar-benar frustrasi, mengapa ia bisa
terus melangkah untuk melanjutkan berjualan cendol. Dengan sekuat tenaga Dio menco