SUAMI BLANGSAKKU TERNYATA PENGUSAHA
ngankan untuk membayar biaya rumah sakit, untuk makan sehari-hari pun pasti mereka berjua
io?" seru Bu Minah tiba-t
terperanjat saat melihat Mertuanya yang
bingung dengan biay
u jangan misk
emua orang pun ingin berkecukupan,"
i curhat sih! emangnya
lam tasnya, amplop itu begitu tebal sepertinya me
bu," ja
. Kamu bisa pake u
ran,
n anak saya sekarang
ng amat kecewa. Ibu macam apa Bu Minah, untuk membayar pengobatan anaknya saja mesti ada syarat. M
anak Ibu!" u
u kamu setuju, saya se
dicari!" tampik Dio seraya
muda itu sangat kecewa, ibu mertuanya benar-benar sudah kelewatan batas. Walaupun diterjang badai
a nanti, kamu pasti balik lagi mohon-mohon,
*
ang terus menerus berbunyi di genggaman tangannya, s
sinyal merasa curiga dengan ti
, apa karena belum dapat uang biaya pengobatan Kak Marisa? Ah,
berbunyi?' batin Keke merasa penasaran, ia yakin seka
io yang mencurigakan, Keke yakin se
i. Ah, bisa jadi dia sed
nnya saat ini, amatlah salah. Keke yakin mana
toilet, "Tapi, kenapa sepertinya Kak Dio sedang berbicara dengan ses
ngan menempelkan daun telinga pada daun pintu yang telah tertutup sempurna,
kan bayar semuanya yang telah paman kasih pada saya,") ucap Dio yang se
man sudah kangen dengan kepo
, Paman. Jangan sampai Ayah ta
batin Keke bertanya se
ih mempunyai ayah, padahal kata Kak Marisa orang tuanya sudah tidak ada. Ini ada
sedang fokus mendengarkan tersentak, dan secepat mungkin bersembunyi di tem
nya yang sangat sumringah, bibirnya t
ak mau kehilangan jejaknya akan terus m
barusan di panggilnya dengan sebutan Paman, berarti tukang cendol itu masih ada keluarganya tapi kenapa Kak Marisa juga
*
o lama sekali di ruangan administrasi
n lantaran tak bisa membayar pe
h sakit, mungkin Marisa tidak akan merepotkan suaminya. Kasian sekali Dio harus
dulu. Tunggu di sini Ib
ri mana p
u, nanti Ibu jelaskan
ah tidak betah sekali rasanya kala
*
bayar semua biaya berobat istrinya Bu Minah P
g Dio menantu yang selalu di sepelekannya sudah
Mbak Marisa sudah bisa
bawa istrinya pulang ke rumah. Raut waj
lang," ucap Dio
ta pulang?" tany
o mencium dan segera menggendong Ta
ian," cetus Bu Mina
isa pulang kerumah, terim
rimakasih
udah bayar biaya pengobata
amimu," tunjuk Bu M
ah baru
nting siapa yang membayar, yang terp
ima kekalahan. Lantaran Dio sudah berhasi
l mendapatkan uang sebanyak itu'
l di benaknya. Bu Minah benar-benar her
dari kejauhan berlari mengh
Ibu cari-cari tidak ke
isini susah sekali sinyal
lahan sedangkan Bu Minah dan Keke berjalan le
encurigakan dengan tukan