Suamiku Pengangguran Akut
ang terlihat transparan. Hatinya merasa kacau saat
bahkan piring-piring kotor pun sudah menumpu
rasnya, padahal baru dikasih
nfaatkan beras yang hanya tinggal setenga
uaminya yang sudah duduk di teras semb
an kosong, Farida menunjukkan beras yang h
an tangannya memperlihatkan beras
Beras yang dikasih ibu kemarin sudah
ya pengangguran dan tidak berpenghasilan. Dia hanya mengandal
masih saja sibuk memberi makan buru
i nggak pernah kamu lakukan. Kita kan nggak mungkin
a tak terima. Menurutnya dirinya sudah sangat berusaha me
s meja yang ada di dekat mereka. Seketika pakan bur
nuntut aku setiap hari. Kamu kan tahu aku sudah berusaha cari k
ngah oktaf memancing perhatian para tetangg
ng sedang menjemur pakaian. Semuanya langsung m
eriak-teriak gitu ngomongnya. Malu mas
nyataannya. Kamu itu jadi istri seti
Ini bukan pertama kalinya ia bertengkar
pekerjaan padahal yang Farida inginkan adalah Adam yang mencari pekerjaa
engen kamu cari kerja keluar mas, jangan hanya di dalam rum
ku, hah! Apa kamu lupa kalo aku nggak kerja pun kita masih bisa makan
orang tua. Kita kan sudah menikah jadi sudah seharusnya kita hidup mandiri," uja
in anak saya," kata Nadia yang langsu
angan untuk bersalaman pada ibu
. "Ngga usah salam-salaman segala. Kamu ngapain marahin ana
rahi Mas Adam, Bu
sendiri tadi kamu marah-marah sama anak saya." Mata Nadia melotot pada
ja marah dan membahas aku yang nggak kerja padah
arah sama dia. Lagipula Adam nggak kerja juga ibu masih bisa biayain kalian kan. Har
d ibu apa?" t
eri uang aja tiap bulan. Kalo kamu mau uang, ya
rah. Farida tak menyangka jika ibu mert
nya seorang beban padahal dirinya adalah seorang ist
terlepas dari tangannya. Seluruh syarafnya seakan melemas
sudah habis lagi?" tanya Nadia melirik ke ar
a Ribu pun
u dari tangannya. Farida tahu jika para tetangganya pasti sang
kasih berasnya. Kamu boros sekali sih," umpat Nadi
ida belum sempat melipat baju yang menumpuk dan belum sempat dilipat karena
ian piring yang menumpuk dan belum juga dicuci ol
i belakang Nadia tentu tahu apa yang Nadia ras
akan marah lagi pad
ngapain sih di rumah kok bisa rumah bera
ring-piring dan panci-panci yang kotor. Belum la
a-anu
ia yang tiba-tiba men
tot, sepertinya Nadia sudah benar
ng, Bu, karena tidak ada sabun
itu sebagai alasan! Kamu itu perempuan. Perempuan itu haru
sa berhutang lagi di warung karena hutang yan
n dengan mulutnya. Farida tahu apapun
u pakai sabun. Kamu mau alasan apa lagi? Emang dasar kamunya aja
i rumah ya emang semaunya g
sakit dan dia rewel jadi aku nggak bisa beres-beres rumah." Fari
a yang tiba-tiba datang dan me
da menenangkan Tasya
dari Nadia dan juga Adam sementara Farida yang baru meninggalkan mer
Farida. Bisanya cuma ngerepotin aja," ucap Nadia y
tnya terenyuh dan ingin menangis, tap
ong. Tak ada selembar uan
nggak punya uang sama sekali,"
ngnya," tany
a uang. Tasya jajannya besok ya kalo
n sesak pada dadanya. Ia merasa sedih saat tak d
merengek meminta uang untuk jajan. Sementara Farida yan
ke warung. Mana mungkin dirinya bisa
tanya Nadia menghampiri Tasya yang sudah
ngkan, tapi Tasya t
sampai anakmu menangis seperti ini."
Tasya yang tetap tak mau diam. Tak lama Nadia
ng 5 ribu dan ia berikan pada
jangan nangis lagi, ya. Tasya bisa b
senggukan. Tak lama anak kecil itu
ida. Memberi anak uang jajan saj
ekerja, Bu jadi aku tidak di
awa Adam." Nad
tapi coba lihat dirimu sendiri. Apa yang kamu bawa