icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjebak Pesona Papi Gula

Bab 3 Aku Tidak Mendapatkan Nomor Ponselmu

Jumlah Kata:1223    |    Dirilis Pada: 02/12/2023

lo Pak

an untuk merealisasikan imajinasi semacam itu, aku dengan senang hati bersedia me

k seharusnya kau mendengar hal itu. Aku hanya gugup, da

tu terjadi Lizzie berharap

ima kasih,” tutur Lizzie lagi mencoba untuk menutupi seluruh rasa mal

axon. “Tapi apakah kau aslinya seperti ini? seingat

segera kabur darisana. “Jika berkenan t

sedikit menyakiti hatiku.” Lizzie mengedarkan pandangan, dia mendapati ada beberapa pasang mata yang melihat kearah mereka. Ji

, tapi ada kedai kopi di dekat gedun

Hai terima kasih sudah datang dan menjadi pembicara hari ini. Mata

aan Levin disini sangat membingungkan. Tapi Lizzie berharap mereka tidak mengenal secara personal, mengingat Daxon tadi ba

tu,” sahut Daxon santai. Saat mereka sedang asyik be

Bukankah harusnya kau sudah

hat jam disana. Raut mukanya terkejut.

janji akan membelikannya minuman nanti, walaupun kemunculannya agak aneh karena beberap

*

professornya cukup bijaksana dan memberikan keringanan kepada Lizzie untuk mengumpulkan tugasnya dilain waktu. Mungkin Lizzie harus bersyukur karena lagi-lagi situasi memi

el latte?” ujar Lizzi

ku akan siapka

ma ka

etnya. Lizzie sempat melirik buku sketsanya tadi, terpikir baginya untuk mengerjakan sisa tugasnya disini. Tapi

masuk kelas seni tadi dia memang sempat mengajak pria itu untuk minum kopi. Tapi tidak mungkin dia mengingatnya dan benar-benar ada disini menungguny

ya kau te

sudn

a? sekarang aku sudah disini menunggumu selama kurang lebih dua jam,” kata Daxon sambil menyeruput kopi milikny

alnya dia. Dia masih membawa buku sketsa di tangannya dan membungkuk

rdengar menggoda tapi ekspre

uncul di kelasku sebagai pem

otong Daxon cepat mem

ang sama sepanjang waktu dikelas tapi

atur ekspresi wajah dimuka umum ad

n bertumpu pada sikunya. “Oh ya, kau seor

lakukan di kelas psikologi kriminal padaha

untuk lulus.

ngat omong kosong seperti

Daxon terangkat dan dia menatap wajah Lizzie lekat-lekat se

Daxon balas menyeringai padanya. “Aku

than

endiri. Apa ini langkah yang benar? Bisa-bisanya dia bertemu dan mengobrol seperti kawan lama pada pria yang menjadi

meja dengan sepiring besar penuh kue. “Aku berta

iring tersebut, mengerutkan alisnya. “Bukanka

tenang. “Tapi aku juga bisa

irnya Lizzie menyerah dan memutuskan mengambil sepotong cheese c

dengan kela

i aku terkadang merasa bahwa aku melakukan ke

Kau bisa dengar ini atau tidak tapi sesekali mengacau itu bukan masalah. Ka

uak dan tidak tahan dengan seluruh penolakan yang ayahnya berikan. Ini sulit dan membuatnya tertekan. Tapi disisi lain dia merasa terpenuhi. Pria asing ini rupanya berprof

ran-gambaran saat mereka bersama berkelebat dalam otak Lizzie. Bibir yang sama yang memberinya ciuma

lingkan muka keluar dari jendela. Semen

, wajahmu terlihat sangat

dian bangkit dari posisinya. “Aku harus pergi,” ujar Lizzie. Dia tidak mau ambil resiko bertingkah aneh dan tidak masuk akal didep

ndapatkan nom

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Om Om Senangku2 Bab 2 Bertemu Lagi3 Bab 3 Aku Tidak Mendapatkan Nomor Ponselmu 4 Bab 4 Tabir Gelap5 Bab 5 Gadis Kacau & Si Om yang Benci Kekacauan6 Bab 6 Pelangi Setelah Badai7 Bab 7 Calon Pusat8 Bab 8 Buat Aku Rileks, Om!9 Bab 9 HOT 🔞10 Bab 10 Dimanja 🔞11 Bab 11 Berkembang12 Bab 12 Kebetulankah 13 Bab 13 Up & Down 14 Bab 14 Dari Om Jadi Daddy15 Bab 15 Kontradiktif16 Bab 16 Dinner Bareng Om17 Bab 17 Masih Dinner Bareng Om18 Bab 18 Masa Lalu Daxon19 Bab 19 Mantan, Om 20 Bab 20 You Gives Me Butterfly21 Bab 21 Nemenin Om22 Bab 22 Om Daxon Penenangku23 Bab 23 Timbal Balik24 Bab 24 Pulang25 Bab 25 Dr. Dion26 Bab 26 Bareng Om Lagi27 Bab 27 Kepergok28 Bab 28 Reuni29 Bab 29 Fakta Mengejutkan30 Bab 30 Netflix & Chill31 Bab 31 Ketahuan Levin32 Bab 32 Kepo Akut33 Bab 33 Everyone Knows34 Bab 34 Pet Play35 Bab 35 Kucing Kecil36 Bab 36 First Kiss37 Bab 37 Daddy Milik Gadisnya yang Manja38 Bab 38 Obrolan Ibu & Anak39 Bab 39 Debat Kusir dengan Ayah40 Bab 40 Alarm Bahaya41 Bab 41 On The Phone42 Bab 42 Rencana Liburan43 Bab 43 Belanja Bareng Om44 Bab 44 Yang Manis Tapi Bukan Gula45 Bab 45 Kebetulan yang Tidak Menyenangkan46 Bab 46 Minta Izin47 Bab 47 Dikenalin ke Circle Om48 Bab 48 Ganteng sih Tapi Nyebelin49 Bab 49 Lizzie Berulah 50 Bab 50 Lingerie51 Bab 51 Diintrogasi Sepupu52 Bab 52 Lizzie & Smith53 Bab 53 Sepupu ditaksir54 Bab 54 Liburan dimulai 🔞55 Bab 55 Pernyataan Cinta56 Bab 56 Mimpi Buruk 57 Bab 57 Om Daxon Idaman Sekali58 Bab 58 Penerimaan59 Bab 59 That's Fucking Nice 🔞60 Bab 60 Melukismu61 Bab 61 Isabella62 Bab 62 Goodbye Paris63 Bab 63 Kencan Perdana Mina64 Bab 64 Pendekatan Ala Om Smith65 Bab 65 Rahasia yang Terbongkar66 Bab 66 Badai Besar67 Bab 67 Pacar Rahasia68 Bab 68 Perubahan69 Bab 69 Lampu Hijau dari Armant70 Bab 70 Mantan Uring-uringan71 Bab 71 Ngobrol Bareng Mantan72 Bab 72 Salah Paham73 Bab 73 Baikan74 Bab 74 Main di Rumah Om75 Bab 75 Woman On Top76 Bab 76 Undangan Perdana77 Bab 77 Mama Mau Ketemu78 Bab 78 Lampu Hijau79 Bab 79 Kado Ultah Terindah80 Bab 80 Undangan ke London81 Bab 81 OTW Ribut82 Bab 82 Kesalahan Besar83 Bab 83 Rasa Bersalah84 Bab 84 Penebusan Dosa85 Bab 85 Ketahuan Selingkuh86 Bab 86 Dua Sisi87 Bab 87 Bertikai88 Bab 88 Rokok & Obrolan Pria Dewasa89 Bab 89 You Right90 Bab 90 Kepedulian Orang Sekitar91 Bab 91 Union92 Bab 92 With You93 Bab 93 Together Forever