icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Untuk dr. Saka

Bab 2 Pulang ke Jakarta

Jumlah Kata:1840    |    Dirilis Pada: 01/06/2024

membuat Arini tak mam

ya. Ia tak menyangka jika Saka begitu baik dan sangat perhatian kepadanya.

g ukurannya mungkin hampir sama de

ya karyawan toko terse

Bisa tolong carikan cincin yang cocok untu

cincin."Ini cincin keluaran baru, Mas. Pasti sangat cocok di jari mbaknya

habis pikir jika karyawan toko itu mengira

. Kedua mata Arini tak berhenti mengerjap. Ia seakan sulit menegak

am hati. Degup jantungnya kian berdebar saat men

sama seperti dia!" ujar Satria y

a. Arini ... bisa-bisanya kamu Gr dan mengharap cinta d

Saka memandang cincin itu san

sanya ia berpikir lebih dengan perasaannya pada dokter Saka. Pe

sebaiknya dokter menghubungi kekasih dokter dan

nggak surprise, dong!" ucap Saka menatap Ari

Saka, jika Saka sudah seperti itu."Ya sudah, kalo

raya membelai rambut Ar

kali-kali jadilah o

gumam Arini menying

yang harganya sesuai dengan gaji kamu," k

ilih cincin ini?" tunjuk Arini pada c

rtanyaan Saka yang m

s?" tanya Ari

um melihat asisten pribad

sangat indah di balik etalase tersebut. Kilau dan bentuk cincin itu

pilihan Saka. Sesaat, dahinya mengerut. Kedua tangannya tak berhenti memu

s!" ujar Arini mencoba sekuat te

ter

rcanda!" ucap S

ta Arini menarik

*

rga Aura. Ia tak berhenti menatap raut wajah sang

jemari tangan mama Dian. Aura menoleh ke arah sang papa. Ia men

yang jauh lebih mapan dan bisa menjaga Aura. Aura tak mau keluarga kita

jawab, kaya raya dan menerima putri kita apa adan

ia menoleh ke arah anak dan su

ana kalo dia tau tentang pernikahan kamu dengan

ka akan menerima semua ini de

Saka pernah bilang sama mama kalo sepulang dari Papua, dia

n yang tak jelas. Mama ingat 'kan? Saka pernah bilang kalo ia menjadi Dokter, dia akan melamar Aura

.," kata mama

ernikahan sebentar lagi dan tak mungkin dibatalkan begitu saj

, Ma!" gumam Aura membelai

nya. Beliau mencoba untuk tersenyum, meskipun di dalam hati kecilnya sangat tersakiti. Beli

isa menjaga anak mama untuk ka

mpat tidur. Ia tak berhenti memandang cincin yang ber

ulang tahun 'kan?" Kata-kata Saka yang membuat wajahnya kembali merah merona. Sen

Saka. Aku tak menyangka, dia merelakan cincin ini untukku. Padahal, ini

.. Dr

. Sejenak, ia melirik ke arah pons

Saka ca

dak menghubungi dirinya. "Dokter Saka?" tanyanya sumringah.

k!" jawa

rang! Aku sudah ada

amarnya. Sesaat, ia mulai tertegun dengan penampilan Saka yang

*

ih panjang melekat di tubuh idealnya. Semua tamu undangan pun sangat terp

angan sampai terpikat olehnya," bisik Devian mentoe

kamu, lebih mapan daripada kamu, aku akan tetap setia bersam

nar

romantis. Tangan kanannya tak berhenti

anjang perjalanan, ia selalu membayangkan betapa bahagi

rasa cintaku yang begitu dalam, aku ingin langsung menikah denganmu." Saka memasukkan cincin itu ke dalam kota

a masih belum menyadari kalo cincin yan

an tabrak lari, Pa

buang waktu, Saka keluar dan menghampiri k

gecek keadaan korban. Banyak dar

ecek leher dan nadi korban."Tolong, bawa ke mobil

ong royong dan membawa korban masu

it!" gegas Saka yang ju

ga yang bisa di hubungi," kata salah satu

banyak kehilangan darah!" perintah Saka melih

*

to

g!" teriak Arini yang tak sabar ingin me

ada jawaban. Pandangan matanya bergeser melih

" tanya Arini yang berputar tak

," desah Arini duduk di kurs

i tersenyum saat ibunya berjalan pelan menuju rumahnya. Raut wajahnya terlihat

ng sayu tak berhenti mengerjap saat melihat

" kata

ni memeluk tubu

naknya tersebut. Bau parfumnya terasa begitu sama sebelum arini bekerja di

melepas pelukannya. Jari jemari tangannya mulai

kalo kamu akan pulang hari ini?" tanya Ib

juga surp

e?" Arini terkekeh melihat

ku yang cantik!" jelas Ari

utan? Ibu

.. Dr

begitu terasa

oselnya. Kedua matanya terbelalak melihat sang ayah menghubungi dir

calli

ini mencoba menj

at mengetahui keberadaan ayahnya saat ini. Tubuhnya lema

k?" tanya ib

teleponnya. Arini mengatur nafasnya dan mulai

Kita ke rumah sakit

llah,

k-baik sajai!" kata Arini m

i menatap ke arah jarum jam yang melingkar di pergelangan tangan

Dok?" tany

pasien di IGD. Banyak pasien di dalam yang terlantar

ok!" gegas Saka memasu

adiknya. Ia mondar-mandir ke sana kemari

tanya Alya yang membuat Aura terperanga

nya Aura

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Dokter Tampan pemikat hati2 Bab 2 Pulang ke Jakarta3 Bab 3 Dr saka adiknya devian4 Bab 4 Pengkhianatan cinta5 Bab 5 Di balik cincin6 Bab 6 Donor untuk dr saka7 Bab 7 Alya sakit8 Bab 8 Kepanikan dr saka9 Bab 9 Perhatian arini10 Bab 10 Perasaan aura11 Bab 11 Devian membutuhkan Saka12 Bab 12 Ciuman pertama Arini13 Bab 13 Kejadian semalam14 Bab 14 Hubungan serius15 Bab 15 Amarah Saka16 Bab 16 Janji Arini17 Bab 17 Bertemu musuh bebuyutan18 Bab 18 Menjadi kekasih19 Bab 19 Kesepakatan berdua20 Bab 20 Orang itu adalah Aura21 Bab 21 Pilihan yang sulit22 Bab 22 Gadis penolong itu adalah Arini23 Bab 23 Kakek Rendra adalah kakeknya dokter Saka 224 Bab 24 Pekerjaan yang berat25 Bab 25 Hari pertama26 Bab 26 Paman buat Alya27 Bab 27 Pekerjaan yang melelahkan28 Bab 28 Momen terakhir29 Bab 29 Penyesalan ayah30 Bab 30 Lebih melelahkan31 Bab 31 Calon istri32 Bab 32 Perlakuan istimewa33 Bab 33 Rasa penasaran Aura34 Bab 34 Gaun35 Bab 35 Calon cucu menantu36 Bab 36 Untuk Arini37 Bab 37 Rencana pernikahan38 Bab 38 Kotak perhiasan untuk Arini39 Bab 39 Lamaran40 Bab 40 Cantik41 Bab 41 Rencana aura42 Bab 42 Tunanganku43 Bab 43 Ke 99 kali44 Bab 44 Pantang Menyerah45 Bab 45 Tunangan yang sesungguhnya46 Bab 46 Tidur bersama47 Bab 47 Tak bisa move on48 Bab 48 Menjadi dokter kandungan49 Bab 49 Arini mengambil alih50 Bab 50 Kotak perhiasan51 Bab 51 Pengakuan Arini52 Bab 52 Penyesalan Aura53 Bab 53 Takut kehilangan54 Bab 54 Kejujuran55 Bab 55 Hadiah untuk Arini56 Bab 56 Kue ulang tahun untuk saka57 Bab 57 Hadiah ulang tahun paling berkesan58 Bab 58 Kecelakaan59 Bab 59 Aura seakan tak percaya60 Bab 60 Permintaan maaf61 Bab 61 Pembalut wanita62 Bab 62 Salah Menduga63 Bab 63 Perhatian lebih64 Bab 64 Berita65 Bab 65 Doa sang66 Bab 66 Perpisahan67 Bab 67 Arini68 Bab 68 Kriteria kakek Rendra69 Bab 69 Di balik amarah Saka70 Bab 70 Pengganti Arini71 Bab 71 High heels72 Bab 72 Rumah baru73 Bab 73 Rindu tak tertahankan74 Bab 74 Lukisan Narendra75 Bab 75 Salah mengira76 Bab 76 Rindu yang memuncak77 Bab 77 Sensitif78 Bab 78 Pertemuan yang mengejutkan79 Bab 79 Kenangan yang menyesakkan80 Bab 80 Sentuhan tangan81 Bab 81 Kedua kalinya82 Bab 82 Pilihan yang sulit83 Bab 83 Jam tangan untuk kakek84 Bab 84 Permintaan Arini85 Bab 85 Kacamata hitam86 Bab 86 Perasaan devian87 Bab 87 Kebahagiaan baru88 Bab 88 Tugas di kota kembang89 Bab 89 Kekesalan Arini90 Bab 90 Arini91 Bab 91 Pertemuan arini dan saka92 Bab 92 Hati yang terluka93 Bab 93 Kemarahan arini94 Bab 94 Hamil di luar nikah95 Bab 95 Handphone96 Bab 96 Teka-teki97 Bab 97 Tes DNA98 Bab 98 Di balik kebohongan99 Bab 99 Cinta yang tersakiti100 Bab 100 Suami pura-pura