Surga Dunia Ibu Kandung
ndungan Gina itu perempuan. Tapi Gina selalu menolak untuk meminta di-USG. Gina selalu bilang, “Aku tidak ingin tau jenis kel
adaan hamil tua pun bisa menghampiriku. Dan menghambur ke d
edulikan suster yang berdiri di belakangnya. Kemudian
ster yang bernama Ranti itu. Kutepuk bahunya
– ada aja … “ sahut sust
siki telingaku, “Kalau ada Mer
hahaha
bumil (ibu hamil) yang buncit perutnya, sementara memeknya seolah bersembunyi di bawah perut buncitnya. Menurut pengakuan Gina send
ak naik turun tergantung kebutuhannya. Ranjang besi itu pun bisa dimiringkan ke segala arah, juga
n ranjang elektroniknya, menungguku m
an aja ke lantai. Nanti ranjan
ina tampak b
berdiri, tanpa menghimpit perutmu. Kasian
at pantatnya berada di pinggir ranjang elektroni
ih rendah daripada posisi penisku pada waktu sedang berdiri. Kupijat lagi tombol UP sampai
ganga kemerahan itu. Maklum dia sedang hamil. Tanpa ragu aku pun menji
esah – desah. Apalagi setelah telunjuk dan jari tengahku dimasukkan ke dalam liang
kat saja liang kemaluan Gina sudah membasah. Mulut vaginanya pu
“Perempuan kalau lagi hamil
ngin merasakan nikmatnya menyetubuhi wanita hamil. Ter
n Gina. Aku melakukannya sambil berdiri, sementara Gina menelentang deng
ina ketika penisku sudah membenam ke dalam liang memeknya. Liang me
nikmatnya menyetubuhi wanita hamil, terutama para le
cara wife swap di villaku. Aku masih ingat benar apa yang Tina katakan saat itu “ …. Bimo bilang, bahwa dia bermasalah, dia rela kalau aku dihamili ol
Tina, dengan ijin dari Bimo tentunya. Bahkan pada waktu Bimo sedang ada di rumahnya pun, aku tetap bisa menggauli Tina. Sementara
Tina hamil lima bulanan, Bimo meneleponku, “Sam … t
sud
pai. Setelah perut Tina mulai kelihatan agak membuncit, seolah tiada malam tanpa M
bilang, sejak perutnya agak membunci
di dekat hapeku, “Nanti kalau bayinya sudah lahir dan Bimo ingin b
bagaimana, Sam sudah merupakan bagian dari diriku. Meski tidak mendapat ijin dari
ku malah sangat berhati – hati, karena takut mengganggu bayi di dalam perut G
penisku sedalam mungkin. Lalu kukejut – kejutkan penisku s
raku sudah eja
bergerak ke tengah ranjangnya sambil berkata, “Aku
ya, “ sahutku disusul dengan
ti. Pembantu lagi pada pulang, “ kata Gina sambil
lu melangkah ke kamar Suster Ranti yang terletak di belakang.
si. Mudah – mudahan saja aku berhasil mera
embelakangi pintu, sambil meny
i belakang, dengan mendek
kaget dan menoleh ke arahku,
pererat sambil membisiki be;lakang teling
un. Memangnya
lu banyak orang di sini. Mungkin sekarang saatnya …
usan kan abis begi
n sampai ngecrot. Karena aku ingin ng
lamanya belum
sa aku har
ya takut s
yapkan tanganku ke balik rok putihnya, sampai m
dia diam saja. Mungkin karena m
ke baliknya. Dia masih diam juga. Bahkan ketika aku mulai mengusap – usa
akku. Karena itu sengaja kuselinapkan jari teng
s nakal … ka … kalau sudah dipegang dan dicolok –
itu ya, “ ucapku sambil menunjuk ke
kalau ketahuan sama
elai. Hanya celana dalam yang masih kubiarkan melekat di tempatnya. Sementara Suster Ranti pun melepaskan blouse dan rok serba putihnya, kemudian
rnama Sam dan seorang janda seksi bernama Ranti, “ sahutku sambil bergerak ke bela
it sawomatang itu, kuturunkan celana dalam
an, “ ucapku yang disusul dengan kecupan hangat di bibirnya, sementar
kiku. Lalu memekik perlahan, “Boss … gak salah nih ? Gak nyangka bisa ada penis segede dan sepanj
ambu