Hadiah Madu Untuk Suamiku
lkan aku? apa kamu tahu bahwa
mpan yang telah menghil
sejuk, yang terlihat hanya pemand
cahaya
aman bunga yang terhampar
di bawah pohon yang daunny
a pohon itu yang berada
t sedikit panjang, bagia
nda, kulit
a tingg
an outfit kaos dan celana jea
tu men
nga, mengikutinya duduk seraya mengg
alas genggamannya. Tak terasa suaranya terde
ng baru saja datang
rnah membiarkanmu tersak
Maaf s
ita-citaku belum tercapai
," jelasnya sambil memega
penuh
menikah Zein! Tidak ada
ya, matanya menata
enyayangimu!" kek
rai, mengingat Zein adala
un sayang, ia sirna, te
" kumandang subuh menyad
impian," lirihnya s
hat pria lain yang
ar,
g lebih tampan dan menawa
mbil te
Jidan, pr
*
sangat padat, hingga m
erita. Hany
ya untuk berbagi cerita te
k penting
.. Ap
Umi dan Abi soal kita in
yang sedang duduk di me
ya, ia
cak
anggapan merek
icarakan lagi dengan
diri di b
yakinkan mereka ya Mas,"
s akan usahakan.
an sambil menepuk bad ran
so
r di pesantren milik abin
g tuanya atau para santri
capnya sambil mendekatkan
a
, beberapa detik ia m
gi, hingga terdengar su
intu te
masuk Nak, kebetulan kam
a paruh baya yang tenga
ran
paruh baya yang terlihat masih cantik
nnya masih tetap sama,
lalu me
iang saat di
u ruang keluarga, mend
aian sederhana, dikhiasi
membuat aura wibawan
n niatnya pada kyai yan
ersampaikan, tidak menung
ung menan
a Abi soal kalian ingin
ini Jidan, pesantren ini k
di dekat sini saja, agar
, Umi khususnya Abi ini
lagi," tutur kyai Nu
a, Jidan tidak bisa be
amat ia hormati itu, namun
yang ingin terus belaja
lagi. Terimakasih Bi, izin pa
encium tan
ur membuat siapapun ti
nya, termasuk de
*
selesa
rabu di masjid pesant
iinginkan sang abi kema
yarankan kita untuk melan
u sedikit-sedikit kita bi
mulai menjelaskan
ah membuat ko
Inda
hwa pernikahan kita tidak
aku Mas, masih banyak yan
au itu," emosinya meluap,
sebelum
kita pertimbangkan, mana yang terba
ita ini," jawab sang
NG
ena sahabatnya mengabar
S2 dan mendap
ta diterima!" uj
tanya Jida
coba lihat," Inda m
a bicarakan lagi dengan
kita untuk berangkat ke sa
ajah ber
bisa," hanya sedikit me
a jika sudah me
*
bahagiaan i
dung, angin menghembus s
rasa tentram, tidak sep
bersia
u abi dan umi, membantu
rt
g santri datang menaiki
mping, sangat tergesa-ge
par, tapi terlihat juga
gan suara bergetar, d
kata santri itu terbata,
di samping motor itu tib
n rumah bersama Inda, la
dak bertemu kakaknya
," tangis santri itu pe
ak, tepat mengenai j
ngar kabar yang bak pet
rai c
i rumah sang abi, di
arkir mobil-mobil pengu
nuh dengan para santri
gka kyai yang paling merek
tu c
lihat segujur tubuh dise
enutupi kepala s
luk tubuh tak bernyawa i
sak, terhimpit, sakit kar
n
ng lemas, mereka menangi
ada lagi Kyai yang sanga
yang selalu bijaksana dala
i, yang banyak sekali men
-ana
Bi, aku tidak akan bisa
pergi begitu cepat di sa
ban amanah besar ini," h
han
pergian kyai Nur, langit
yi. Kini mereka hanya me
tikan kyai Nur, akankah se
h abi terbaik
satu nama. Bukan karena h
ng berhasil menyelesaikan
sungguh mirip dengan abin
am bimbingannya s