icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Hadiah Madu Untuk Suamiku

Hadiah Madu Untuk Suamiku

icon

Bab 1 Ujian bermula

Jumlah Kata:1296    |    Dirilis Pada: 14/11/2023

lkan aku? apa kamu tahu bahwa

mpan yang telah menghil

sejuk, yang terlihat hanya pemand

cahaya

aman bunga yang terhampar

di bawah pohon yang daunny

a pohon itu yang berada

t sedikit panjang, bagia

nda, kulit

a tingg

an outfit kaos dan celana jea

tu men

nga, mengikutinya duduk seraya mengg

alas genggamannya. Tak terasa suaranya terde

ng baru saja datang

rnah membiarkanmu tersak

Maaf s

ita-citaku belum tercapai

," jelasnya sambil memega

penuh

menikah Zein! Tidak ada

ya, matanya menata

enyayangimu!" kek

rai, mengingat Zein adala

un sayang, ia sirna, te

" kumandang subuh menyad

impian," lirihnya s

hat pria lain yang

ar,

g lebih tampan dan menawa

mbil te

Jidan, pr

*

sangat padat, hingga m

erita. Hany

ya untuk berbagi cerita te

k penting

.. Ap

Umi dan Abi soal kita in

yang sedang duduk di me

ya, ia

cak

anggapan merek

icarakan lagi dengan

diri di b

yakinkan mereka ya Mas,"

s akan usahakan.

an sambil menepuk bad ran

so

r di pesantren milik abin

g tuanya atau para santri

capnya sambil mendekatkan

a

, beberapa detik ia m

gi, hingga terdengar su

intu te

masuk Nak, kebetulan kam

a paruh baya yang tenga

ran

paruh baya yang terlihat masih cantik

nnya masih tetap sama,

lalu me

iang saat di

u ruang keluarga, mend

aian sederhana, dikhiasi

membuat aura wibawan

n niatnya pada kyai yan

ersampaikan, tidak menung

ung menan

a Abi soal kalian ingin

ini Jidan, pesantren ini k

di dekat sini saja, agar

, Umi khususnya Abi ini

lagi," tutur kyai Nu

a, Jidan tidak bisa be

amat ia hormati itu, namun

yang ingin terus belaja

lagi. Terimakasih Bi, izin pa

encium tan

ur membuat siapapun ti

nya, termasuk de

*

selesa

rabu di masjid pesant

iinginkan sang abi kema

yarankan kita untuk melan

u sedikit-sedikit kita bi

mulai menjelaskan

ah membuat ko

Inda

hwa pernikahan kita tidak

aku Mas, masih banyak yan

au itu," emosinya meluap,

sebelum

kita pertimbangkan, mana yang terba

ita ini," jawab sang

NG

ena sahabatnya mengabar

S2 dan mendap

ta diterima!" uj

tanya Jida

coba lihat," Inda m

a bicarakan lagi dengan

kita untuk berangkat ke sa

ajah ber

bisa," hanya sedikit me

a jika sudah me

*

bahagiaan i

dung, angin menghembus s

rasa tentram, tidak sep

bersia

u abi dan umi, membantu

rt

g santri datang menaiki

mping, sangat tergesa-ge

par, tapi terlihat juga

gan suara bergetar, d

kata santri itu terbata,

di samping motor itu tib

n rumah bersama Inda, la

dak bertemu kakaknya

," tangis santri itu pe

ak, tepat mengenai j

ngar kabar yang bak pet

rai c

i rumah sang abi, di

arkir mobil-mobil pengu

nuh dengan para santri

gka kyai yang paling merek

tu c

lihat segujur tubuh dise

enutupi kepala s

luk tubuh tak bernyawa i

sak, terhimpit, sakit kar

n

ng lemas, mereka menangi

ada lagi Kyai yang sanga

yang selalu bijaksana dala

i, yang banyak sekali men

-ana

Bi, aku tidak akan bisa

pergi begitu cepat di sa

ban amanah besar ini," h

han

pergian kyai Nur, langit

yi. Kini mereka hanya me

tikan kyai Nur, akankah se

h abi terbaik

satu nama. Bukan karena h

ng berhasil menyelesaikan

sungguh mirip dengan abin

am bimbingannya s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Ujian bermula2 Bab 2 Bencana yang tak disadari3 Bab 3 Dalam ketegangan4 Bab 4 Gemetar5 Bab 5 Santriwati bernama Naya6 Bab 6 Pertemuan sang mantan7 Bab 7 Air mata pertama8 Bab 8 Rengkuhan yang dirindu9 Bab 9 Sentuhan ringan10 Bab 10 Melihatnya sekilas11 Bab 11 Wanita cantik beralis tebal12 Bab 12 Pesona Zein13 Bab 13 Kecelakaan bus14 Bab 14 Suapan apel adik ipar15 Bab 15 Curiga16 Bab 16 Kamar Kyai tampan17 Bab 17 Perjanjian malam18 Bab 18 Festival musik Nusantara19 Bab 19 Mimpi yang nyata20 Bab 20 Ruang rapat21 Bab 21 Pesan serius istriku22 Bab 22 Bertemu kyai Nur23 Bab 23 Calon menantu24 Bab 24 Memori terputar kembali25 Bab 25 Cincin di jari manis Inda26 Bab 26 Memblokir in27 Bab 27 Menyentuh jemari Naya28 Bab 28 Pesan pada ketua putri29 Bab 29 Permintaan istri kyai muda30 Bab 30 Kabar pernikahan31 Bab 31 Pernikahan mendadak32 Bab 32 Bola api33 Bab 33 Kembali berharap34 Bab 34 Tanpa jejak35 Bab 35 Langkah mendebarkan36 Bab 36 Harapan37 Bab 37 Pegawai cantik di kantor38 Bab 38 Dua pria tampan39 Bab 39 Potret masalah40 Bab 40 Cemburu oleh dua wanita41 Bab 41 Permintaan Umi42 Bab 42 Panggilan sayang untuk Naya43 Bab 43 Mencuri dengar44 Bab 44 Curiga45 Bab 45 Pertikaian46 Bab 46 Kepergian Umi Ruqayya47 Bab 47 Pupus48 Bab 48 Sandaran sementara49 Bab 49 Rahasia50 Bab 50 Kejujuran Naya51 Bab 51 Cemburu tiga wanita52 Bab 52 Menjelang keberangkatan53 Bab 53 Terkejut54 Bab 54 Berbincang dengan Dokter Rio55 Bab 55 Kenyataan pahit56 Bab 56 Detik-detik kehancuran57 Bab 57 Ledakan bom58 Bab 58 Perih59 Bab 59 Jujur60 Bab 60 Jujur61 Bab 61 Berubah62 Bab 62 Kekhawatiran Luna63 Bab 63 Keberuntungan64 Bab 64 Rencana pulang65 Bab 65 Canda tanya66 Bab 66 Senyum keberhasilan67 Bab 67 Syari' Muiz68 Bab 68 Kedatangan Inda69 Bab 69 Aneh70 Bab 70 Maaf atas segalanya, 71 Bab 71 Kabar baik dari bidan Laila72 Bab 72 Menjadi penguat73 Bab 73 Mas akan pulang cepat kan 74 Bab 74 Bersama Dokter Rio75 Bab 75 Terbongkarnya rahasia76 Bab 76 Kabar dihari yang sama77 Bab 77 Berkencan dengan Sofia78 Bab 78 Menunggu calon istri79 Bab 79 Terbongkarnya rahasia Dani80 Bab 80 Tidak biasa