icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hadiah Madu Untuk Suamiku

Bab 5 Santriwati bernama Naya

Jumlah Kata:1030    |    Dirilis Pada: 14/11/2023

makan, beberapa menu m

, umi dan adik bungsunya

a, jika sebelumnya ia me

k jauh dar

ia," seru umi Ruqayya pad

a buku, dan adiknya yang

sel

makan. Suasana terasa

da yang sudah menjadi k

gah merantau di Jogj

ang? Semua baik-baik saja

ka

at bimbingan penuh dari

apan nasi k

adakan acara pentas sen

" jel

enghubunginya belum?" ta

mena

ada bal

tahu k

at transit di Dubai,"

ang, hubungi temanmu yan

umahnya belum,

atau mereka memperbaharui

mendengar kekhawatiran umi

pisnya per

*

as s

lah didesain dengan be

riwati sudah terpampang d

untuk para tamu undangan,

ri depan

g sudah berlangsung se

nak menyambut kedata

t setengah jam dalam aca

lami Jiddan yang meru

, ini adalah pertama kal

kutan dengan abinya sepert

an, menggantikan posisi ab

nt

mu'alai

a santri saa

pan-ucapan itu ia jawab

ia tampilkan dihada

pada satu santri yang b

santriw

gan mengatupkan tangan ta

dukkan pandangannya dan be

nya takjub melihat satu

nya tebal, m

e

panjang nan empuk berwarn

. Sofa kehormatan yang d

ia yang berada di

bukan hanya duduk, namun

sana. Membawa nama baik

misi

. Sila

ti yang sedang menyedi

an yang terkesima dengan

pandang mer

manya, dia sudah 2 tahu

letuk pakde Khairul yang

ah meninggalkan

, selama ini saya hanya t

pondok putri," beber Jid

santriw

," cel

Pakde tidak punya anak

nyataan Jiddan yang sebe

nu

Pakde," Jiddan langsung

yang berada di sebelah

*

sang kyai muda merebahka

balasan dari sang istri.

sebelah ranjang. Memand

usan angin y

ereka berdua sebelum mer

kamar mengingatkan ia

sip dan tujuan hidupny

erfectionis dalam menjal

sedemikian rapi. Baginy

inya akan terasa berantaka

tau

k istrinya dari belakang

i pepohonan di seberang j

mengenakan blous pink be

juga harum lembut parfum

r di setiap pelosok kama

' gumamnya membayangkan b

ri di ka

fum bulat berwarna pin

nyemprotkann

dirimu, namun sangat ber

a

Kling..

ada ponselnya yang berbu

i melalui

Mas," ucap Inda

bagaimana keadaannya di

nya menandakan kekhaw

cin

a di Mesir, banyak sekali

kelu

aik-baik saja kan?" tanya

rasa kh

ara..." Inda menceritak

da perjalanan

" Jiddan tertegun, merasa

alik telpo

karena ke tidak ridhoan

bermulai sejak kami ter

kan bahwa penyebab kesuli

an tidak yaki

hari keberangkatanmu, ha

un, di sisi lain, aku tid

ah membuat istrinya

i padamu, aku akan sela

h itu Mas," kembali Ind

kin, sedangkan istriku

li menyesali p

jaga aku dalam do'amu, r

semakin mudah Mas," pinta

karena tula

ah Say

dan dirimu selalu," mem

lakukan secara bersamaan

pa disadari o

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Ujian bermula2 Bab 2 Bencana yang tak disadari3 Bab 3 Dalam ketegangan4 Bab 4 Gemetar5 Bab 5 Santriwati bernama Naya6 Bab 6 Pertemuan sang mantan7 Bab 7 Air mata pertama8 Bab 8 Rengkuhan yang dirindu9 Bab 9 Sentuhan ringan10 Bab 10 Melihatnya sekilas11 Bab 11 Wanita cantik beralis tebal12 Bab 12 Pesona Zein13 Bab 13 Kecelakaan bus14 Bab 14 Suapan apel adik ipar15 Bab 15 Curiga16 Bab 16 Kamar Kyai tampan17 Bab 17 Perjanjian malam18 Bab 18 Festival musik Nusantara19 Bab 19 Mimpi yang nyata20 Bab 20 Ruang rapat21 Bab 21 Pesan serius istriku22 Bab 22 Bertemu kyai Nur23 Bab 23 Calon menantu24 Bab 24 Memori terputar kembali25 Bab 25 Cincin di jari manis Inda26 Bab 26 Memblokir in27 Bab 27 Menyentuh jemari Naya28 Bab 28 Pesan pada ketua putri29 Bab 29 Permintaan istri kyai muda30 Bab 30 Kabar pernikahan31 Bab 31 Pernikahan mendadak32 Bab 32 Bola api33 Bab 33 Kembali berharap34 Bab 34 Tanpa jejak35 Bab 35 Langkah mendebarkan36 Bab 36 Harapan37 Bab 37 Pegawai cantik di kantor38 Bab 38 Dua pria tampan39 Bab 39 Potret masalah40 Bab 40 Cemburu oleh dua wanita41 Bab 41 Permintaan Umi42 Bab 42 Panggilan sayang untuk Naya43 Bab 43 Mencuri dengar44 Bab 44 Curiga45 Bab 45 Pertikaian46 Bab 46 Kepergian Umi Ruqayya47 Bab 47 Pupus48 Bab 48 Sandaran sementara49 Bab 49 Rahasia50 Bab 50 Kejujuran Naya51 Bab 51 Cemburu tiga wanita52 Bab 52 Menjelang keberangkatan53 Bab 53 Terkejut54 Bab 54 Berbincang dengan Dokter Rio55 Bab 55 Kenyataan pahit56 Bab 56 Detik-detik kehancuran57 Bab 57 Ledakan bom58 Bab 58 Perih59 Bab 59 Jujur60 Bab 60 Jujur61 Bab 61 Berubah62 Bab 62 Kekhawatiran Luna63 Bab 63 Keberuntungan64 Bab 64 Rencana pulang65 Bab 65 Canda tanya66 Bab 66 Senyum keberhasilan67 Bab 67 Syari' Muiz68 Bab 68 Kedatangan Inda69 Bab 69 Aneh70 Bab 70 Maaf atas segalanya, 71 Bab 71 Kabar baik dari bidan Laila72 Bab 72 Menjadi penguat73 Bab 73 Mas akan pulang cepat kan 74 Bab 74 Bersama Dokter Rio75 Bab 75 Terbongkarnya rahasia76 Bab 76 Kabar dihari yang sama77 Bab 77 Berkencan dengan Sofia78 Bab 78 Menunggu calon istri79 Bab 79 Terbongkarnya rahasia Dani80 Bab 80 Tidak biasa