Dendam Istri Buruk Rupa
udah merasakan kantuk yang luar biasa, apalagi m
sedang terbaring berbalutkan selimut. "Hei, sedang apa kamu? Kerjaanmu hanya tidur t
aja? Aku ini istri kamu, bukan pembantu k
umahku, jadi kalau kamu macam-macam, aku bisa mengu
ak merasa rugi sedikit pun kalau harus hidup tanpa laki-laki sepertimu
ucapan Anarkali secara terang-terang
i sekarang, bisa runy
i menuju ke ruang tengah, dan duduk di atas sofa. Dia terlihat memutar otak, bagaimana caranya supaya dia mendapatkan ke
abar ingin hidup bahagia dengan Agatha, dan menyingkirkan
*
n Julius semakin jauh dari kata harmonis. Sementara Anarkali se
Anarkali, namun Anarkali tidak merasa pusing, karena dia sela
un hanya sekedar melepas lelah atau beristirahat. Ketika malam tiba,
an di dalamnya. Satu orang memilih sibuk dengan dunianya sendiri, semen
*
ruangannya. Dia melihat Julius
masuk pengantin baru, karna pernikahan kalian belum terlalu lama. Dan pap
upa,' batin Julius tanpa menoleh ke arah Hend
ra, atau tidak?" tegus Hend
rinya yang sedari tadi bergerak-gerak di atas keyb
tuk menuruti semua keinginan papa. Aku sudah menikahi
a menikahi gadis di luar kriterianya. Gad
isi hati dan pikiran anaknya itu. Hendra n
yang baik. Tidak selamanya fisik itu jadi takaran dalam rumah tangga. Dan yang penampilannya menarik, belum ten
ik sama sekali. Tidak ada kelebihannya sama sekali. Aku tidak bis
, kemudian diinjak-injak begitu saja. Cukup, Jul. Selama ini papa mengajarimu untuk menghargai wanita. Kita para laki-laki lahir dari rahim wanita, dan juga hidup karna air susu yang
penting aku sudah menuruti kemauan Pala. Aku hanya sedang malas berbulan madu, dan menikahi Ana itu sudah cuku
capan Julius. Dia merasa telah gagal me
n membatalkan perjanjian mengenai warisan seluruh harta kekayaan. Papa akan menunggu saat
ra segera berlalu dari hadapan
! Julius men
Tidak akan pernah. Tapi, aku juga butuh harta kekayaan itu. Deng
t Anarkali sedang menonton televisi di ruang tengah. Seketika pria itu teringat akan uca
ngan harta kekayaan itu,' batin Julius
i, dia pun beranjak dari duduknya hendak masuk ke kamar. Namun s
pulang?" sambut
an aku peringatkan sama kamu, jangan pernah la
ekali tidak mengerti apa maksud dari ucapa
lama aku muak sama kamu." Julius s
u mengeluarkannya perlahan. 'Ya Tuhan, ada apa lagi
elevisi. Tak lama, lewatlah Julius y
pamit? Aku ini istri kamu, Mas," tanya An