Pernikahan Sandiwara
i oleh Regent untuk menahan tubuhnya agar tid
da Dina, dengan sengaja menginjak tiba-tiba. kepa
kesakitan seraya memegangi
ersiap mengomeli Regent yang
ali melajukan mobil dan beberapa detik kemud
ini merasakan sakit di bagian kepala depanny
Dina melihat cairan kental berwarna
ik paksa tangan Dina untuk
ng dan mulai merapikan membersihkan cairan kental be
s tisu dari tangan Regent, la
kkan aja aku dari mobil. bukan menyiksaku seperti ini! D
nya tersenyum tipis, dan tidak berhent
la!" gumam Regent memelototi wajah Dina yang terus m
akal menyapu inci wajahnya. Lama hanya berputar-putar di wajah cantiknya dan
n risih, sepertinya Regent terhipn
menurunkan pandangannya dari
gan kekar Regent tanpa sengaja bergesekan dengan kedu
Dina. Bahkan ia pun seolah kehilangan kekua
dukan kenyal di depan matanya. Kedua benda itu bagai mag
menyapu di kulit wajahnya. Dina segera membuka matanya da
ina seraya mendorong Regent hingga terpental ke b
Kalau tidak mau mati di tanganku
pod yang ia lihat di atas dashboar
! Aku berusaha me
ya, ketika terdengar nada derin
ila itu aku atau kamu," omel Dina meleta
keperluan penting malam i
pun tidak berniat bertanya apa yang di
engan semua ini, gadis hilang waras!" tuduh Re
g Dina tidak sadar dengan dirinya yang
hh! Siapa lagi yang menelepon ini," gerutu Regent kemba
paham apa yang dikatakan Regent tadi. Ia juga ti
h berjanji bertemu dengan daddy?" Regent bergumam
Daddy dan bukan papi, ayah atau papa,' batin Dina
ng tengah sibuk mengobrol dengan seseorang. Ia tidak meli
anya sangat kental
itu. Lalu, ikut aku!" titah Regent mengubah
ng tidak seperti tadi setelah men
u dan hendak menawarkan ku kepad
inya, kalau di kota pusat itu ba
inta maaf dengan baik kepadaku, karena terlalu murahan menawarkan diri dengan
sa pria tampan dan berwibawa seperti Regent bisa menarik kesimpu
baik-baik dari keluarga terkena
ina Sesan! Sekarang ikut aku!" potong Regent m
dari mobil ketika mereka tiba
ikan diri dari Regent. Dengan mengendap-endap Dina seg
kk
nya, aroma wangi dari tubuh seksi di hadapannya membuat pikiran Dina travelling ke
ah berdiri di depannya. Postur tubuhnya yang tinggi kekar, dada b
anku,' batin Dina tidak bisa menu
ah ini selesai, aku berjanji aka
tidak mau terlalu larut dalam pikirannya, saat ini dia ingin pulang dan kembali
tidak jelas dengan Regent. Ketika
mohon agar Regent mengubah rencananya
na takut dengan cerita-cerita maminya itu. Dina pun segera merogoh ponsel
h pulang, Dina
l di tangan Dina pun berpi
a kaget dengan kelancangan
empat ini, Dina," goda Regent mengedarkan pandang
u dikhususkan untuk tempat pe
berdiri melihat situasi sekeliling mereka yang sepi dari angkutan umum.Hanya
rus melakukan apa untuk bisa pulang ke apartemennya. Harapan terakhirnya adalah po
emasuki gedung tanpa berniat memaksa Dina harus ikut
an sendiri, saat iris berwarna hazel itu bertumpu pada
i ... tunggu!!" panggil Dina bert
a ia pun pasrah aja mengikuti ke mana Regent membawanya. Setidaknya pria itu sudah be
ghentikan
untuk menghadap Dina - yang berdiri di bal
ngnya yang sedikit acak-acakan. Tanpa butuh izin dari Dina, Regent pun mer
ering yang telah kusut dari tangan Dina
- apa
untuk bertemu Tuan dan Nyonya besar, den
*