Pernikahan Sandiwara
s mengaku
maksudm
mu tadi. Atau kamu aku lemparkan ke penj
hukum? Kamu mengada-ngada, Reg
ke dalam penjara." Gantian Regent yang tertawa mengejek. "Kamu masuk t
nar. Apalagi saat ini dia mengetahui kalau Regent bukanlah orang semba
nurut," ucap
Boro-boro bisa pulang ke apartemen, ponselnya aja masih di sita
nanti, setelahnya aku akan mengantarkan mu pulang, se
anjang, ketika Regent mulai membuka gagang
i yang bisa ia lakukan saat ini hanya
iri telah menunggu pasangan yang tidak la
dengan pria -yang duduk disampin
gadis yang kamu m
ti, disusul pria tua di s
njimu juga putraku," ucap
orangtua pria aneh ini.' batin Di
aku membawa kekasihku dan menepati janjiku untuk memperkenalkannya ke
dalam ruangan tersebut, itupun merasa ada yang aneh dan khawatir juga
ginkan, Putraku t
ku, Dad," potong Rege
i hanya sebatas mengenalkan sebagai kekasih bukan !"pro
membungkam mulut Dina. "Ikut
ingung kamu buat," u
ng lalu, itupun secara tidak sengaja. Bahkan Dina p
di tengah jalanan nanti," ancam Regent tidak memiliki pilihan l
ayahnya itu menghapus namanya dari
menepati janji yang
i muda itu, kedua orang tuanya pun s
t pernah mengenalkan teman d
an kepada Regent. Dengan mengancam menghapus nama Re
mengenalkan kekas
ah berbohong besar kepada kedua orangtuamu, seolah kita beneran pasangan kekasih?" kata Dina den
n iya dan tidak saja, tentu itu juga harus seijin ku!" ucap Re
meninggalkan satu gi
na mendorong Reg
a tersenyum dan se
i dunia mana saat ini?' batin Dina tidak b
. Dina juga masih ingin hidup sampai besok pagi. Apalagi mendengar ancaman R
Regent. Dina merasakan gugup luar biasa dan memi
ketika Tuan Martua bicara padanya, "Siapa
ki kekasih, maka ia tidak tahu bag
njangi seluruh isi hatinya. Sehingga wajah gadis yang kecan
terlalu terang, maka rona wajah memerah Dina pun
nt," jawab Dina Sesan terdengar sangat formal de
sebutan apa. Sebelumnya Regent pun tidak membahas masalah pan
nggil daddy saja," sela Regent seolah m
sandiwaranya itu terbongkar
n emas lagi untuk membawa seorang wanita ke hadapan kedua orang
tu juga kamu harus belajar memanggil saya,
ak mengatakan i
ahkan Dina tapi matanya
adi, Dina pun lantas memutar otak. Rasa keselnya kepa
aku untuk memanggil Anda dengan sebutan Tuan Martua, Dad," jawab Dina m
kaget setengah mati setelah
ahan tawanya. Hatinya cuk
gent mencondongkan t
enyuruhmu tadi memanggil Daddy bukan Tuan!
*