Terjerat Pesona Mafia
a saya turu
lainnya. Menatap seorang laki-laki tua di hadapannya duduk di lantai seraya tan
aya?" laki-laki muda itu kembali bertanya, menaikkan alisnya tinggi men
kan menggunakan kawat, mungkin saya tebak perge
mberi kode untuk membuka lakban di mulutnya. Ingin tahu apaka
ud tuanya tentu saja segera melakuk
ang merasa kebas dan lengket. Tangannya pun terus digerakkan berharap kawat yang dimaksud
sambutan pertama yang diberikan. Spontan saja berdiri dari duduk s
hatinya ia puji. Untuk pertama kalinya ada yang mem
an. Mengatakan dengan jujur, jemarinya ia tempelkan di p
tahuinya karena laki-laki tua tadi memberontak tiba-tiba diam seribu b
, bukan suka ke lawan jenis maksudnya. Hanya Jean menyukai pembero
. Aura yang mencengkeram karena perkataan itu membuat tubuh pria tu
ya untuk melenyapkan calon menteri," Ceritanya mengeliling
an saya untuk mengurusnya," lanjutnya memberitahukan alasan Jean menyekap la
sud? Dia masih warga sini kok,"
an mengakhiri ceritanya. Kembali berjongkok untuk menyesuaikan
uk membunuh laki-laki itu lenyap. Ia kira akan ada pemberontakan maka ia
iri. Mendudukkan diri di kursi k
iliran dengan patuh mengambil alih. Mendekati laki-laki tua itu, berdiri tid
egara keluarga Jean mempunyai basecamp yang sengaja dibuatnya, selain menandakan wilayahnya basecamp dig
h meringkuk seperti bayi dalam kandungan. Bau anyir dari darah itu menusuk ke indra penciuman Jea
luh tahun menemaninya. "Cari data Ranty salah satu siswa Hing School!" perintahnya. Sang empu men
idak disebutkan oleh tuannya. Nama Ranty pasti banyak digunak
cari tahu dia," sahutnya kesal k
Jean mengeram, giginya saling beradu. Tatapan tajam ia la
mudian pergi begitu saja meninggalkan Karl
mayat. Dirinya juga sudah memberitahukan kepada menteri itu ji
enapa juga harus pertanyaan itu yang keluar? Dirinya juga tidak tahu a
nya kesal ketika teringat pertemuan
bali ke ru
ata. Merasakan mobil sudah melaju kedua matanya terpejam meng
lkan keheningan untuk Karl yang mengemudi. Ketika di
segera!" kata Jean mengingatka
ia siapa sampai kepalaku rasanya pening tidak mengerti den
ubuhnya sebelum besok akan berperang, dirinya mempunyai kegiatan p
h keluar setelah lima belas menit masuk ke dalam kamar mandi, hanya mengenak
menggoda iman, perut sixpack itu membentuk. Otot di tangannya pun tida
iri untuk bisa dekat dengan Jean meskipun hanya sebentar. Rahang tegas dengan jak
benda tipis di atas narkas. Ia yang penasaran segera mengambil seraya mendudu
g Karl kirimkan. Membuka dokumen lain saat bukan dokumen tersebut yang dicari, membaca
uai permintaannya. Kembali menyelami data itu, setelah p
umamnya tanpa sadar sebelum ke