LELAKI "LAIN" SELAIN SUAMIKU
AIN" SELA
B.
enci ka
mberiku anak usia enam belas tahun itu.
ku bersyukur dia tak melakukan kekerasan fisik pada
b subuh, aku mempersiapkan segala
lakuan pasangan, tetap saja kujalankan kewajibanku sebagai ib
ikmati santapan pagi itu sebelum beraktifitas sesuai dengan bidang kerj
, aku menolak mas Puji, suamik
u ketika itu. Aku membencinya, tetapi lebi
anjak bujang. Tapi ketulusanku mendampinginya hampir 20
nyana tak disangka, tiba-tiba saja badai itu datang menerjang, menghempas, menerbangkan
ah dengan lelaki itu, meski ia telah menika
atkan sambungan yang lebih baik darinya. Tapi tak
s apapun, bahkan secinta apapun. Tidak akan pernah b
terjadi, walaupun kita tak menginginkannya, karena tak
suamiku menghilang selama dua hari. Tentu
raan dan hapusan rasa rindu yang kulampiaskan padanya
urigaan pada suami. Perasaan kehilangan selama dua
ak dari atasan yang sangat mendesak hingga
ak memasang password di androidnya. Sudah menjadi rutinitas, setiap suami pulang
g. Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Ia hanya menar
ar. Instruksi tertulis di layar buka pakai pola
berselang ia datang dari kamar mandi dengan rambut ke
pakah ia pasca junub? Dengan siapa? Bahkan ia baru pulang setelah menghilan
g tubuhku yang menghalanginya di pintu masuk kamar. Aku terhenyak memand
dulikan kehadiran istri, seolah-olah ia hanya sendirian
aku. Ia diam sembari men
k malah mau pergi lagi?" Cegahku me
i kantor," ungkapnya t
aan itu menghan
meradang. Salahkah jika diri ini ingin mengetahui lebih
mera
ar. Kulihat gestur wajahnya menciptakan amarah. Urat-urat lehernya terli
up pintu dan
aaak
ini men
rkenan membaca bab
akan kelan
a, tinggalkan jejak dulu ya, berupa