Rahasia Tubuh Serena
melihat sang mantan begitu akr
nunjuk ke arah Rena dan
k sementara Bara meng
sekretaris?" tanya lel
dan melenggang masu
al dia?" tany
g dari London," jawab lel
ponsel yang berada di genggamannya. Suasana hening sesaat karena mereka menunggu
i owner yang sama. Mendiang mama merupakan owner Rossy Hotel sesuai dengan nama depannya. Sementara tak perlu ditanyakan jika papa mereka merupaka
sa," sapa Rena sambi
u merasakan bagaimana jadi sekretaris tampak sedikit canggung awalnya. Namun selang setengah jam kemudian dia begitu cekata
a acaranya berjalan dengan lancar," ucap s
nya Tora tiba-tiba saat tamu mere
ga bulan yang lalu," jawa
barengan ya," tawar Tora yang s
tnya jengah, Bara segera berde
ntuk berbicara di luar pembahasan kerja," sera
lkan Tora begitu saja. Langkahnya semakin cepat mengiringi
berkulit putih itu sudah banyak tertekan. Malang sekali nas
erja, pastilah takkan jadi serumit ini. Semua sudah terlambat dan tentu w
odain Tora ternyata," cibir Bara sambi
menegakkan wajahnya, "Aku bis
ibayar untuk m
ulut Rena, "Kami melakukan
"Hati-hati. Calon kaka
anti," timpal Ren
rang. Jam istirahat makan siang bukannya membuat sekretaris itu terlihat senang. Cibiran datang silih berganti. Seolah semua memojokkan Rena dengan
ebungkus biskuit untuk makan siangnya. Pun beberapa po
yaknya," sapa lelaki
buat. Siapa lagi kalau bukan Anton, staf dari departemen HRD yang letaknya tepat di samping departemen tem
k ah," tawar Anton samb
nyak mulut bawel soalnya. Next time a
ita barengan ya," kata Anton y
esah pelan lalu menyandarkan kepalanya ke belakang kursi. Habis sudah persediaan makanannya. Pun buah-buahan potong yang ada di kotak
itu dikagumi. Nah, nih cewek kok nggak ada harga dirinya ya,
kamu merasa rendah," serang Rena yang memang ta
ada CCTV di sana," gumam Rena seraya mel
lahan turun. Seulas senyuman terlihat dari wajah
berjalan menuju ruangan sang GM. Dia menyerahkan beb
e Rena?" tanya sang GM yang kini sed
ak," jawa
boleh ambil cuti. Ajari dia sebaik mungkin.
ak," sahut Jenny dengan
ng karena sudah sebulan Jenny mengajukan ijin cuti untuk mengurus persiapan pernikahannya. Jadila
pa saat ponsel
ve kontak Rena. T
jika sang kakak mengirimkan pesan barusan. Alih-alih membalas, lelaki itu k
s dari genggaman aku, Ren,
h sedang merencanakan sesuatu. Sayangnya itu langsung
pesan aku. Ada tim HRD yang bis
marah sekarang. Kini tangan kanannya menyambar telepon yang terletak d
langsung melirik Rena, "Di
mengetuk pintu lalu masuk saat
mau nikah," ujar lelaki itu sembari
aku ngg
an. Tatapannya begitu nyalang. Ada perasaan sakit hati yang kembali k