Rahasia Seorang Ibu
ak mau kedua adiknya menangis mencari dirinya. Terlebih, kedua adi
at melihat kakaknya datang. Seketika, Yuna teringat
ya Denisa, gadis manis yang cerewet. Hanya dia yang selalu mengumba
biarkan dia istirahat." Ujar Dio,
a adik kembarnya. Mereka serentak menggeleng kepalan
yuruhnya berkali-kali, mereka berdua terus saj
rjongkok dan mengusap lembut punggung kedua adiknya. Saat itu, air mata Dio dan
yang selalu menyiapkan maka
uat menahan tangisannya. Berbeda
gis, pundak kakak selalu ada untukmu. Ayo menangis! Keluarkan suaramu!" Bu
engan erat, hatinya terkikis lebih dalam. Kehilangan seorang ibu adalah cobaan terb
mun, matanya tertuju ke kamar ibunya yang tertutup. Yura sengaja mengunci ka
at dia baca sepenuhnya. Malam itu, ditemani hujan dan angin beserta petir yang menyambar, Yura membuka t
h Ba
swa siswi yang datang, beberapa guru juga turut hadir. Rani berdi
yang mulai gelisah. Beberapa hari ini, Rani sering sekali termenung di kelas, seperti sedang memikirkan masalah yang besar.
ya Rani yang mencari kebera
h? Kau punya hubungan dengannya?" Tanya Loli seketika.
ng saat ini. Namun, ketika melihat kepala sekolah berbalik, Rani dengan segera
i? Ini tentang masalah anak anda." Ujar Rani dengan lantang. Tidak ada rasa takut yang dia rasaka
sekaligus bingung, apa yang sebenarnya terjadi. Masalah apa yang Bram buat hingga Rani mengumpulkan s
a murid kebanggaan sekolah k
ah hanya karena ayahnya kepala sekolah disini. D
ah besar, nama Bram pasti dibawa. Tidak
dua tangannya, anaknya dibuat malu didepannya sendiri. Rani tersenyum tipis melihat ekspresi wajah kep
Rani seketika. Semua mata membulat, termasuk Loli. Ti
? Apa Rani sed
n jarang sekali terlihat
angan Rani untuk turun. Rani melepas cengkraman ta
tidak ingin hubungan kami dipublish karena takut belajarku terganggu. Padahal, semua itu tidak benar. Dia punya banyak pacar diam-diam disekola
Rani dan Bram. Begitupun dengan guru-guru yang hadir. Dia tidak menyangka, murid k
gkin hamil anak orang lain." Sahut kepala sekolah yang melangkah maju. Saat itu, situasinya malah
salah ini dari anakmu sendiri." Ujar Rani dengan tegas. Dia siap bertempur demi
r Bram dan menjebaknya. Aku adalah kepala sekolah sekaligus ayah Bram." Ucap Kepala sekolah yang menatap semua
u guru semua?" Ta
, dia menatap Rani sekilas sebelum menundukkan kepalanya. Dia juga merasa bersalah saat ini, harus memili
ku bingung, anak yang selalu dipuji ini bisa melakukan hal yang tidak baik." Ujar Bram seketika. Saat itu, hati
dan mengakui kesalahan ini pada mereka. Itu saja kemauanku. Aku tidak akan min
i Putraku tidak bersalah. Kau tahu betul, hati putraku lunak. Ini dia, anak yang tidak seharusnya berada disini. Aku aka
uhnya terjatuh, tetapi kepala sekolah masih menariknya hingga Rani tidak terlihat oleh Bram. Semua siswa maupu