icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia Seorang Ibu

Bab 5 Penyesalan Berlarut-larut

Jumlah Kata:1078    |    Dirilis Pada: 24/09/2023

emutuskan makan ditempat itu setelah melakukan pekerjaan cukup melelahkan. Ketika Yun

meraih tas itu dari lantai dan

ita bertemu disini. Aku itu penggemarmu!" Uj

k Yuna dengan

i sudah tahu setelah mendengar nama bel

orang itu mengatakan namanya. Sandra menarik

l melirik kebelakang dimana wanita itu pergi dengan

a kusuma. Aku merasa tidak asing dengan nama itu." Ujar Yun

ibuku?" Ujar Yuna sa

lega, adiknya tidur dengan pulas. Yuna pun menarik selimut sebelum pergi dari kamar

aku, tidak bisa meluangkan waktu lebih lama lagi.

. Setelah ibunya meninggal, Yuna lebih serin

teringat. Dia seperti pernah membaca nam

hirnya menemukannya. Bukan nama wanita itu

up mulutnya. Dia tidak menyangka b

, aku anaknya saudaranya?" Ujar Yuna yang semakin syok. Buku ibunya terjatuh ke la

ya jam segini, dia sudah berangkat ke sekolah. Hati Rani ge

ani yang panik. Dia mondar mandir mencari jalan keluar dari masalahn

iak Rani y

ke sekolah, nak?" Tanya ibunya dari luar. Wajah Rani kembali bersedi

e dokter. Takut, penyakit Rani

ya pusing sepanjang malam. Aku takut, terjadi sesuatu dengan

nanti. Kondisi Rani harus sembuh secepatnya. Dia lebih pentin

uanya. Dengan tangan bergetar, Rani membuka pintu. Kakin

n ayah juga." Kata Rani sa

iar bisa diobati. Jangan terus merasakan sakit sendirian, kau punya

ni terhenti saat kakaknya menariknya masuk ke dalam kamar.

kakak pergi kesana dan memeriksanya sendiri?" Tanya Rahmat, anak sulung dikeluarga Rani. Dia memilih tidak melanjutkan sekolahnya, me

dak kuat menahan semuanya. Rahmat memeluk adiknya seketika. Tan

olah?" Tanya Rahmat yang mengira adiknya korban bully. Tap

ari tubuh adiknya sambil menatap tajam ke arah Rani. Mulut Rahmat terbuka, namun lidahnya terasa keluh, tidak bisa berkat

kin kan?" Tanya Rahmat yang berharap di d

ng membungkam mulut Rahmat. Kakaknya segera memukul k

kan kita bersamaan, kakak yang mengalah. Kakak tahu, kamu punya bakat yang luar biasa. Tetapi, apa? A

lam? Awas jika kau memarahi adikmu!" Anca

an. Mereka terus saja membelamu. Tetapi, kau..." Rahmat

n? Aku akan memberitahu ayah dan ibu sekarang." Ucap

a Rahmat saat adiknya menghadap pintu. Rani tidak menjawab, dia berpikir

?" Teriak Rah

ntu. Dia tidak mau, Rahmat ter

dang sakit!" Tunjuk sang ayah yang ikut marah. Ibu Rani

t Rahmat yang memilih pergi darisana dar

ada adikmu!" Teriak ayah R

yang mengayung sepedanya. Wajah ayah Rani semakin bingung

h itu." Bisik ibu Rani sambil memperbaiki rambut anaknya. Rani terdiam, tidak mau menj

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka