Pembalasan Istri Kampungan
mana
suatu tempat yang sangat asing di matanya. Ada beberapa logo stasiun TV yang terpajang pada bebe
urat-suratnya?" tanya Dimas yang
i sebagian wajahnya. Dimas yang melihatnya pun langsung refleks memben
n Nara. Satu sudut bibirnya terangkat, hingga kembali
erah merona, sungguh membuat fokusnya teralihkan. Dimas memperhatikan lama wajah Nara
a,
bisa turun dan lihat apa yang telah terjadi di sana," ucap Dimas yang lan
Ia nampak ragu melajukan langkahnya ke arah sana, sampai dirinya meliha
ng hampir saja dirusak oleh seorang perempuan? Apa kalian berdua mengenal perempuan itu
pungan yang mengaku-ngaku sebagai istriku," jawab Evan singkat s
sakit sekaligus panas, karena Evan nampak semakin bahagia di sisi istri barunya. Pria yang sempat dicintainya dengan sepenuh
i suaminya? Apa sebelumnya dia tidak tahu kalau Mbak Bella sudah lama menjalin hubungan pacaran dengan Mas Evan? Apa perempuan i
rena apa, yang terpenting semua yang diakuinya itu tidak benar. Suami saya s
ra yang tiba-tiba m
a yang nampak belum mengenali dirinya. Nara sudah terlalu letih terus
a!" tekan Nara sekali lagi, dengan me
sekitar seketika berubah menjadi lebih tegang. Berbagai sorot kamera pun kini mulai terarah kepadanya, hingga seluru
ua matanya tak lepas memandang gerak-gerik Nara. Kedua tanganya telah terkepal erat di sisinya, tetapi s
Kalau kalian tidak percaya, aku bisa m
t lebih tenang, seiring dengan tatapan tajam Evan yang semakin menikam ke arahnya. Hingga akhirnya ia
menggadaikan rumahku demi mendapatkan sejumlah uang pinjaman yang cukup besar dari p
bisa berkata apa-apa. Bukti-bukti yang ditunjukkan oleh Nara terlihat sangat kuat, sehingga semua
ohonganmu, Nara!" ucap E
begitu cepat. Namun sayangnya, hal tersebut malah semakin
narnya di sini!" hentak Nara sekali lagi, tanpa m
rasaan puas yang menjalar di hatinya ketika ia telah sedikit banyak mengimbangi keadaan. Wajah
saja, agar pria ini bisa dengan segera menyadari kesalahannya dan mengembali
erhasil membangun suasana menegang. Hingga membuat sebagian para wartawan berita berlari
ak
wa yang juga langsung berlalu pergi dengan cepat
bisa dengan begitu cepat menghilang dari hadapannya. Pria itu mendengus kesa
ar telah merusak semua rencanaku! Awas saja kau Nar
dengan puas melihat penderitaannya. Ia begitu senang dengan awal yang sebagus ini, hingg
bahagia di atas penderitaanku! Kau harus membayar kehancuran hidupku dengan