Pembantu Rasa Bos
kang. Tinggal satpam saja yang di depan. Setelah makan, Amelia langsung kembali
un yang ada, apapun yang terjadi adalah tanggung jawabku. Apalagi Tuan Kusuma jarang ada di ruma
get. Dia tidak ada teman ngobrol. Kalau ngobrol, Bibik sering tidak ny
ti jarang digunakan. Taman di atas ada teras yang terdapat kursi dan meja panjang, ada beberapa sunbed yang mengarah ke arah timur, cocok sekali untuk berjemur di pagi har
muda, perabotan kayu jati kombinasi dengan metal minimalis dengan sprei warna gelap dan lampu sorot di beberapa titik. Selera
suk dilanjut lagi untuk kamar berikutnya. Aku har
elanja dari Bik Inah, bahan-bahan kebersihan. Kata Bik Ina
tap ...
laki berumur sekitar empat puluh tahunan, perawakan tinggi agak kurus menent
uma, perkenalkan saya M
ambil tersenyum dan me
rja. Saya mau makan, siapkan c
dan bersih. Segera kutata meja makan seperti tadi. Ditambah air putih hangat dan te
ya makan sambil ngobrol-ngobrol," kata Tuan Kus
k, T
ancaraiku seperti bos kal
pa? Terus ini pepesnya enak juga," tanyanya sambil mencicipi s
kannya, itu khas Banyuwangi. Ada rasa asam, manis dan pedas. Tetapi, pedasnya saya kurangi.
saya tuan. Seperti zaman penjajahan saja," katan
aya pak at
k, P
ku ingin tetap profesional, bagaimanapun d
a. Besuk sopir kantor akan ambil. Oya, menu yang Anita susun kamu ganti saja. Terserah kamu, saya ti
bisa mengoperasikan komputer, bisa pakai internet dan tentunya bisa
mah, tolong kau atur
harus saya kerjakan?" tanyaku
Tolong kamu buatkan minuman hangat?
k, P
an. Pagi sampai sore kerja mengatur perusahaan. Malamnya masih kerja lag
g kerja sebelum masuk. Aku mengantar ja
au duduk sebentar sa
dak sempat. Apalagi dia perempuan, kadang-kadang saya tidak mengerti apa maunya. Jangan sampai dia di
h punya a
sudah lulus
al marahin saja. Saya tidak apa-apa kalau de
k, P
tup pintu. Aku membalikkan badan dan mendapati matany
ada sa
lanmu harus sesuai. Besuk, kamu pergi belanja paka
ya sudah bawa baju. Itu ti
ek sama teman-temannya. Kamu ngerti enggak sih. Jangan samakan dengan di kampung! Sudah, s
fff
dak mau dibantah. Aku merasa kesal, apa yang
ar
*