Teacher on Escape
Febru
ap sedang menatap ke ufuk timur, arah terbitnya matahari. Angin laut berhembus pelan me
asar. Seorang polisi lain yang sedari tadi menatap dari kejauhan mendekatinya pela
ok bisa jalan nggak kedengaran? Udah kayak
pai nggak mendengar langkah kakiku. La
P nya udah nggak aktif, media sosialnya pun ditutup semua. Nggak biasanya lho dia kayak gini. Aku khawatir Mas Tri,
ngi, adeknya? Atau keluarga
g mengangkat. Menurut Mas
ni sangat mencurigakan. Sebelumnya kan Shanty nggak pernah begini. A
i Rio itu? Nggak mungkinlah Mas. Shanty bukan perempuan kayak gitu, la
a yang tepat untuk mengungkap kecurigaannya
ia juga seorang perwira. Level yang sudah berbeda dengan kita yang hanya brigad
ana. Aku cerita padamu bukan untuk mendengar kamu m
alah. Tidak akan kuucapkan lagi h
emanas, seorang polisi lain berl
ngkap ikan ilegal terlihat 25 derajat dari arah ba
uanya sambil memberi tabik lalu
gas dalam hal logistik, 5 orang berpangkat brigadir yang bertugas dalam operasi lapangan, dua oran
3 knot lagi" Perintah IPD
dan" Uc
mal. Fokus saja membawa
ercampur biru pudar. Dilihat dari bentuknya, ini seperti kapal penangkap ikan dari Vietnam, tetapi m
POLAIRUD dengan menambah kecepatannya di batas maksimal. Bahkan dari arah depan ada juga kapal ferry milik polisi perairan yang menghadan
kan di atas kepala. Sigap beberapa personel polisi segera meringkus mereka, s
ada pula alat pengolahan ikan. Berton-ton ikan malah sudah dikalengkan. Sungguh kamuflase yang luar biasa. Tidak berapa lama, se
*
epala sementara itu seorang Vietnam yang merupakan kepala kapal bernama Nguyen Trai, seorang ABK yang bisa berbahas
dengan posisi siaga. Beberapa petugas polisi lain be
face different? You are not Vi
" Jawab seorang ABK berbaju kuni
na Kau? "Tanya
selatan Pak.
l ilegal ini? Kok mau gabung
a bapak, tapi makin hari tangkapan ikan makin berkurang, padahal peralatan melaut kami masih sangat seder
laut asing yang perlengkapannya jauh lebih modern. Ironisnya, walau ada bantuan dari pemerint
cara menjarah bangsamu s
berbaju kuning
mu dan berap
pak, umur saya tahun
sia untuk menikah.
a Saya bekerja keluar untuk mengumpulkan uang panaik Pak. Rencananya tahun depan kalau tabungan sudah cukup, sa
s impian mu. Carilah pekerjaan lain yang
akasih" Sahutnya
ak bisa ditebak. Tetapi ada yang ganjil, Nguyen Trai yang tadinya diborgol sudah bebas kedua tangannya, demikian juga ABK yang barusan ikut menda
ngawasi para kru kapal, Tri dan Hamid dengan sigap mulai membuka borgol para tawanan diiku
rai menyalami IPDA Heru dan AKBP Hasan, seolah-olah sahabat lama. Luki hanya bisa mena
oy, kena
ar-benar bingung. Nggak
balek dulu kamu ke kabin. Tenangkan di
Ujar Luki sa
kapal-kapal ini pun mulai bergerak ke arah tujuannya. Semakin jauh jarak yang
*
t kabin, mencari jawaban atas semua kegundahan hatinya. Masih ingat dia peristiwa yang barusan terjadi waktu
lain yang legal
saja ini menjadi lelucon yang tidak lucu. Dia sendiri apa sud
uh. Ditutupkan matany
uka, dan Tri masuk sambil membawa
ki sambil menoleh ke arah pin
Lae, nah mi
ruput kopi panas. Harumnya kopi men
e, udah me
aaf tadi aku sempat kesa
rjadi jangan terlalu kaget Lae. Aku ngerti ini
k terlalu terpapar masalah yang kayak gini. Apa semua k
aiwan tetapi dinaikkan ke pengadilan karena kapal itu selain menangkap ikan juga membawa narkoba bahkan di
l dalam kengerian itu" S
juga 'berbagi' dengan TNI AL dan instansi PNS macam DKP, karena undang-undang tidak pernah merinci siapa yang berwenang penuh di lautan. Dari operasi begini, kroco macam ki
Aku hanya perlu wa
ng, nihil lae. Semua orang suka uang. Sedangkan pejabat eselon tinggi yang gaji dan tunjangannya sampai tiga digit aja masih korupsi, apalagi brigadir m
ajalah ya. Mumet otakku dibuat permainan dunia ini" Luki m
segera mengalihkan pembicaraan ke pe
ingan bola semalam,
tendangan si Muhammad Salah, manta
adi berapa
cuma 3 - 2 tapi yang pent
dering. Ada pesan masuk
a mengirimkan pesan. Apa yang tertulis disana membuatnya semakin tidak perc
ebingungan melih
Lae!" Ujar Tri sambil melamba
ersangkutan t
ngan Luki dan dia membeku memba
ang, apa
bang baik-
ama ini abang nggak bisa kasih kepastian kapan mau menikahi aku. Maafkan aku ya bang, nggak bisa kutolak keinginan orang tua-ku. Semoga segera ber
a mengusap pe
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis