icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
PANTHER & DEA

PANTHER & DEA

Penulis: aileenblack
icon

Bab 1 PERAMPOKAN

Jumlah Kata:1228    |    Dirilis Pada: 11/09/2023

mbil memamerkan cincin dan gelang indah mereka. Beberapa pria dan wanita tampak berpakaian kerja yang rapi. Seorang pria kaya mendengus sombong sambil memperl

ari mereka memberi isyarat dengan menganggukkan kepala. Secara bersamaan, keduanya langsung berdiri. Seseorang bergerak menghadap ke arah kanan dan lainn

ara mereka. "Serahkan semua dompet, tele

asaran. Setelah menatap senjata api yang digenggam oleh kedua pria itu, desah nafas tertahan para penumpang segera terdeng

satu per satu penumpang. Di hadapan senjata api, beberapa penumpang yang ketakutan terlihat buru-buru mengeluarkan dompet

ampok sambil menggerak-gerakkan ujung senjata apinya pada seorang penumpa

ntuk memberikan apa pun juga pada perampok itu. "Aku tidak memiliki apa pun. Tembak saja aku kalau kamu ber

ui sebuah lubang peredam suara yang terpasang pada ujung senjata api. Raut wajah pemuda yang marah segera berubah terkejut dan berikutnya berubah menjadi wajah yang meringis kesakitan. T

hkan aku," kata perampok berwajah bengis

tan itu tepat di kepalanya dengan menggunakan gagang senjata api. "Hayo siapa

sibuk mengeluarkan harta mereka, seorang pria yang memakai jaket kulit berwarna hitam, masih terlihat duduk dengan santai sambil mengeluarkan dua buah

sudah tiba di depan pria itu, sambil mengacungk

ampok di depannya. Dalam satu gerakan tangan yang cepat, arah senjata api tersebut sudah berbalik pada perampok tersebut. Dengan sedikit dorongan dari lengannya ke depan, moncong senjata api langsung melekat pada bahu

Syutt....

Hanya terdengar suara desahan tertahan dari mulut pria itu dan matanya yang menatap tidak percaya. Tubuhnya kemudian terjatuh di atas lantai kereta api m

bagiannya. Perampok yang dipanggil segera berbalik. Ia melihat seorang pria yang berdi

membuatnya berteriak kesakitan. Senjata api ditangannya terlempar jatuh dari genggamannya dan mendarat di atas lantai kereta api. Tidak berhenti sampa

hnya sudah terkoyak hingga terlihat tulang putihnya. Jari telunjuknya kini tergantung pada sedikit daging y

epat. Pria bertopi biru berjalan tiga langkah dan menghadap pada seorang penumpan

jata apimu den

erti..." kata pria tua

n mengarahkan senjata api pada

uarkan sebuah senjata api yang terselip di b

ersebut dan membuangnya sejauh mu

tutmu," pe

a setengah baya

iakan keras dari pria itu segera terdengar menyayat hati. Para penumpang wanita menutup mata ketakutan. Lengan pria tersebut dalam

gannya dan dengan gerakan cepat, bagian-bagian senjata api tersebut b

annya dan bersandar dengan tenang sambil melihat pemandangan di luar kereta api yang sedang bergerak. Para penumpang masih te

ampok yang terjatuh di atas lantai kereta. Pemuda bertopi biru melihat sekeliling dan menatap pada seorang

ggammu," sahut pria itu ringan.

n besar yang segera membungkuk d

kan pandangannya keluar dari kaca jendela pintu kereta api, terlihat tidak peduli. Para penumpang terlihat bergerak perlahan-lahan

nti dan pintu keluarnya ter

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka