SUAMI MADU TIGA
para kawula muda tak membuat wanita yang baru saja turun dari mobil sedan Eropa tersebut kalah cetar dengan mereka. Justru sebaliknya! Dengan rok mini warna pink, snea
nah sepi pengunjung. Mata haus belaian wanita cantik para kaum adam pun langsung tertuju pada wanit
, ni? Mau aku
endekati wanita itu de
ang larang kok," ucap wanit
lum sempat merasakan lembutnya tangan wanita itu, tiba-tiba seorang pria dengan tubuh atletis, perawak
ia itu langsung menyambar pipi k
ium bibir segala, malu tau ada anak keci
yang mengajak kenalan tadi dan seketika nyali
g kini jadi pusat perhatian
gkin ingin 'dibangunkan'-" Goda sang wanita d
sana! Jijik tau ga!" salah satu pengunjung kafe terseb
g ga pernah dibelai ama lelaki aj
a aku? Body-ku bagus, kulitku juga terawat dengan sangat baik, dan aku punya banyak uang, dusta mana lagi yang mau a
" tanya pria itu saat mere
" ucap wanita yang tak lain dan tak bukan Tan
s, gimana
at ambil. Ayuk, ah. Udah ga tahan, nih pen
mancing-mancing birahiku
emari Vina tak pernah berhenti menggerayangi bagian-bagian sensitif sang pria. Dengan cekatan dan layaknya seorang profesional, lembutnya sentuhan tangan Vina membuat batang keper
u ga pusing apa?" Vina meremas, menjamah, mengelus batang k
lagi nyetir. Ntar kalo kenapa-kenapa gimana?" Ed mulai ta
, daripada kamu pusing. Tuh, lihat muka kamu ud
Ini lagi rame jalanan. Apa kamu ga taku
mau sekarang!" Tanpa izin dari sang empunya, Vina langsung membuka resleting sang pr
mudi, dia-' Ed melihat Vina di samping tempat duduk supir membungkukkan badan sambil me
rasa khawatir kalau-kalau ada yang 'iseng' melihat apa yang se
, Say
lum dan menjilat batang miliknya yang masih mengeras. "Oh, fuck! Yes, baby, right t
i ini, Ed langsung melajukan mobilnya kencang dan mencari
da beberapa yang melewati tempat itu. Vina yang masih menempelkan mulutnya di batang perkasa milik Ed langsung d
, ah
gimana?" bisik Ed kini menggerayangi leher jenjang bagian belakang putih mulus sang
ekali saliva jatuh ke leher Vina, namun karena birahi telah menyelubungi ke
nahan, namun Vina yang tak tahan lagi terus memainkan jemarinya, meringsek ke dalam dada hangat
milik Ed. "Sangat panas, lho, ini. Apa kau tak ingin melakukannya? Ayolah-"' pin
Panasnya batang milik Ed benar-benar seperti neraka yang menggo
yang terus-menerus dinyalakan, membuat kaca mob
ngan suara seperti langkah kaki yang mendekati mobil keduanya. Karena hari m
pa kalian