SUAMI MADU TIGA
mbuyarkan 'olahraga' pagi yang dilaku
nggu se
u utama kediamannya. 'Deh, siapa sih yang ga tau wakt
jut saat membuka
f pagi-pagi sudah
tu sambil membawa bungkusan yang d
ringkan kepalanya menatap lekat
bak yang kemarin datang ke
epalanya, mengingat-inga
ya, Mbak. Tapi, ada apa ya pagi-pagi dat
ada lebihnya. Barangkali Mbak mau mencicipi kue bua
repot segala." Ucap Vina basa-basi menerima se
sudah mengganggu waktunya." Tyas sege
agi buta bertamu cuma untuk anter kue ini-" Vina membuka bolu pa
enuruni tangga hanya dengan menggunakan kolor ke
ding di ruang tamu, "Hahhhh, sudah mau jam 6! ED, SEKARANG JUGA KAMU PAKE PAKEAN KA
di dalam mobil seperti waktu itu?" kek
kiranmu hanya tentang seks!" kesal w
se ... aku udah ga tahan, nihh. Tuh lihat-" Ed men
yper banget, sih!' kesal
apa-kenapa, sebentar lagi aku masuk masa su
an rasa apa? Aku punya semuanya." Kekeh
er!" Vina men
*
nya?" tanya sang mertua saat membereskan dapur y
as kasih." Sahutnya
as. Udah siang ini. Mau ber
cantik itu menuju kamar mereka di lantai satu dan membangunkan Naren yang
s membangunkan Nar
... Mas," sekali lagi Tyas be
li, ih. Kamu nakal, ya." Keke
. Mas ... Mas, bangun. Udah siang." T
a yang masih parau, Naren per
am
ga bangunin dar
erasa heran dan bingung sang suami tiba-tiba berubah sediki
buru-buru. Siapi
ggak sarapan.' Gumam Tyas lalu me
dah mengigau, kecuali jika dia sedang sangat lelah. 'Siapa yang sedang diigaukan Mas Naren, ya? Apa yang sedang ia
a. Benar-benar tak seperti biasanya! Tyas agak sun
aku tak melayaninya?' pikir Tyas meliha
yang aku dan ibu buat ga?" tany
u ga suka yang manis-mani
mar dulu." Tyas semakin sungkan dan se
tonasi suara dan kata-kata
erjalan menuju pintu balkon kamarnya dan menggesernya. Udara dingin kota Jogja telah menjadi santapan utamanya sehari-hari, jadi kulitnya sudah tebal. Mata Naren menoleh ke rumah dua lantai yang hanya beda du
l piring yang tadi dipakai antar kue ke rumah M
Akan Tyas a
istri dan ibunya. Ketika ia melihat sang ibu telah pergi dengan ayahnya, Naren dengan
angsung melingkar di pin
g ga pecah ini piringnya!" sahut T
e arah tumpukan cucian piring yang lumayan men
u aku bantu ga?" basa-basi Naren masih melingkarkan t
a sarapan dulu. Jangan ga sa
kamu puas."
i ya, nakal
k-nya kedinginan sampai kaya terong mleyot." Naren mem
ren menyatakan kata-katanya. Pelan namun memilik
ga 'layanin' kamu. Aku tuh da
ikap layaknya koala y
Tyas sedikit ra
u dijeda! Banyakan makan angin kali ya kamu, terbang-terbangan kata-
i, aku ....' Tyas menghe
olong ga?" pinta Ty
tan ngomong, dah jam berapa ini-" Naren m
yang dipake buat anter kue
apa? Di mana?" tan
ndu dulu, Sekarang sudah
h 'wah' itu, Sayang?" ke-kepo
nstruktur senam dan banyak dari ibu-ibu komplek sini yang masuk k
lakkan matanya antara
uk sanggar senam yang dikelola sama Mbak Vina ini." Sen
tetangga baru cuma modus, ntar ujung-ujungnya ngajak arisan online-lah, apalah .... dan aku
istri. Pencetan bel yang tak berjeda membuat sang pemilik aga
ketika akan membuka pintu rumahny
wanita yang ada dalam imajinasinya dan ... mimpinya, juga wani
seru dan berusaha menyembunyikan
pakaian mini dress si atas paha yang ketat dan memamerkan dua buah melon pada
uah melon sang tante langsung menelan sali
u, Mas?" Vina agak menaikkan intonasi
di untuk hantaran kue-" ucap Naren tanpa b
a dan ekspresi seolah ingi
Maksud Anda kue bolu?
eh-" Naren langsung menutup mulutnya dan m
ngkah Naren dan berkata, "Seb
entuk bokong yang bulat sempurna dan terlihat padat, membuat Naren tak sadar mengangkat kedua tangannya dan m
mana lagi yang mau aku dustakan." Naren masih membayangkan dirinya
he
hat Vina ternyata sudah ada di depannya mem
banget. Bikin ketagihan." Ucap Vina memasukk
ar dari mulutnya dan ingin merasakan jemari panj
ku di sini, 'terongku' bisa bangun
Mas?" ta
a kasih Mbak Vina, saya permisi dul
ue bolunya emang enak bangetttt, bikin saya
raka pada manusia, seketika otak yang lemot pun akan bekerja dengan baik. "I-iya. K
. Seloyang ber
jual. Saya hanya bantu memasarkannya aja. Tap
nan yang manis-manis, apalagi yang bisa dijilat sampai hab
dan ketika akan membalikkan badannya, ia tak sengaja melihat spanduk ya
Naren menunjuk spa
a?" Vina kemudian berjalan mendeka
' Naren sampai memejamkan matanya menghay
ke-4 di daerah sini." Vina tiba-tiba menunggingkan tubuhnya hingga tak sengaja Naren melihat dalama Vina
ng dan mengeras. Tak ingin malu, tanpa basa-basi dia seger
gi-" ucap Vina menge
embuka celana dan dalamannya yang telah basah dengan cairan kental miliknya yang keluar 'tanpa sengaja'. "Fyuhhhh, hampir saja aku mati berdiri dan malu di sana! Gila, wanita ya
dengan warna abu-abu dan atasan yang sama. Dengan cepat, dia s
" Ucap Naren meletakkan
ho, setelan kerja kamu ganti? Yang tad
air kotor tadi di rumah tetangga b
api setauku, dia ga punya teras
an tetangga baru kita, Mbak Vinna," N
ng pun bersambut! Tyas
amu bilang s
a apa. Lagipula, seperti katamu, ka
g ga boleh?" Nare
aksud Ma
malah ngedukung kamu, Sayang. Sekalian,
berubah 180 derajat, namun Tyas sama sekali
t senam di sanggar milik Mbak Vina?" tan
iya! Puas kamu,
kut senam." Tyas langsung mendaratk
mu mau senam apa, sih sampai
cap Tyas menutup wajahny
sempat terkejut menden
am untuk mengenca
dan mengernyitkan keningny