icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

(bukan) Telepati Cinta

Bab 3 Rintihan di Gudang

Jumlah Kata:1039    |    Dirilis Pada: 22/08/2023

ra jarum jam dan semilir angin dengan diselingi jeritan binatang-binatang malam yang masih jel

pernah mengetahui bagaimana suasana kesunyian pada malam hari. Suara canda tawa para roh tersesat yang bermalam di kepala para indigo itu selalu memb

mengabaikannya saja. Tapi semakin lama rintihan itu semakin menjadi, seolah-olah seseorang yang menjadi sumber suara itu tengah merasakan s

ahun-tahun bergaul dengan banyak setan membuat jiwa pemberani Hyura tak pernah ciut menghadapi situasi ap

rumahnya. Hyura menaiki tangga dan semakin semangat melangkahkan kakinya mendekati ruangan itu. Tak

nda kotor yang lama tak terpakai dan hanya dihiasi sarang laba-laba berbalut debu-debu yang berkeliaran kesana kemari,

i kamar tidur? Bahkan kamar ini leb

badannya kurus tak terawat dengan rambut kusam yang sepertinya sudah lama tak pernah dikeramas. Siapa wanita itu? Hyura mencoba men

tinya dengan sangat hati-hati. Tapi wanita itu han

Sebelumnya aku akan membantumu dulu."

ngkah sepatu seseorang dari arah luar yg sedang menuju ke kamar itu. Secepatnya Hyura masuk ke sebuah lemari pakaian ko

menyeramkan. Menggunakan baju kebaya kuno dengan rambut m

hadiran wanita tua itu. Wanita tua itu meletakkan nampannya di atas meja lampu di sebelah tempat tidur dan mengambil sesuatu dari dalam nampan itu. Ternyata benda yang diambilnya

ya dan membuatnya tidak bisa bergerak. Seperti ada yang menahan kakinya untuk melangkah dan hanya mengizinka

g wanita tua pada gadis tak berd

seorang. Tapi suntikan itu bukannya untuk memberinya obat, malah wanita itu menyedot darah gadis itu. Gadis itu mengerang kesaki

ah botol kecil. Lalu tiba-tiba pintu lemari tempat persembunyi

Untuk pertama kalinya Hyura merasa ketakutan karena kakinya masih te

ng ke arahnya hingga wajahnya

" tanya wan

mengamati wajah wanita tua itu, rambutnya kusam dan penuh dengan binatang-binatang kecil, wajahnya sangat menyeramkan dan penuh dengan bekas-bekas gigitan belatung. Mata

hak, "Ahhahahaa ... Kau sangat berani rupanya! Tunggu dulu! Sepertinya kau bisa menjadi senjataku, ada sesuatu di matamu, aku harus mengam

darah gadis itu ke mata Hyura. "Jangan ... jangan ...." Hyura hanya bisa mer

dekat ke mata Hyura. Entah kekuatan apa yang digunakan wanita tua itu hi

an sekuat jiwanya ia melawan sesuatu yang menahannya itu hingga tangannya mampu digerakkan dan memberontak dengan sangat keras sampai Hyura mampu bangkit dari tidur

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka