(bukan) Telepati Cinta
ra jarum jam dan semilir angin dengan diselingi jeritan binatang-binatang malam yang masih jel
pernah mengetahui bagaimana suasana kesunyian pada malam hari. Suara canda tawa para roh tersesat yang bermalam di kepala para indigo itu selalu memb
mengabaikannya saja. Tapi semakin lama rintihan itu semakin menjadi, seolah-olah seseorang yang menjadi sumber suara itu tengah merasakan s
ahun-tahun bergaul dengan banyak setan membuat jiwa pemberani Hyura tak pernah ciut menghadapi situasi ap
rumahnya. Hyura menaiki tangga dan semakin semangat melangkahkan kakinya mendekati ruangan itu. Tak
nda kotor yang lama tak terpakai dan hanya dihiasi sarang laba-laba berbalut debu-debu yang berkeliaran kesana kemari,
i kamar tidur? Bahkan kamar ini leb
badannya kurus tak terawat dengan rambut kusam yang sepertinya sudah lama tak pernah dikeramas. Siapa wanita itu? Hyura mencoba men
tinya dengan sangat hati-hati. Tapi wanita itu han
Sebelumnya aku akan membantumu dulu."
ngkah sepatu seseorang dari arah luar yg sedang menuju ke kamar itu. Secepatnya Hyura masuk ke sebuah lemari pakaian ko
menyeramkan. Menggunakan baju kebaya kuno dengan rambut m
hadiran wanita tua itu. Wanita tua itu meletakkan nampannya di atas meja lampu di sebelah tempat tidur dan mengambil sesuatu dari dalam nampan itu. Ternyata benda yang diambilnya
ya dan membuatnya tidak bisa bergerak. Seperti ada yang menahan kakinya untuk melangkah dan hanya mengizinka
g wanita tua pada gadis tak berd
seorang. Tapi suntikan itu bukannya untuk memberinya obat, malah wanita itu menyedot darah gadis itu. Gadis itu mengerang kesaki
ah botol kecil. Lalu tiba-tiba pintu lemari tempat persembunyi
Untuk pertama kalinya Hyura merasa ketakutan karena kakinya masih te
ng ke arahnya hingga wajahnya
" tanya wan
mengamati wajah wanita tua itu, rambutnya kusam dan penuh dengan binatang-binatang kecil, wajahnya sangat menyeramkan dan penuh dengan bekas-bekas gigitan belatung. Mata
hak, "Ahhahahaa ... Kau sangat berani rupanya! Tunggu dulu! Sepertinya kau bisa menjadi senjataku, ada sesuatu di matamu, aku harus mengam
darah gadis itu ke mata Hyura. "Jangan ... jangan ...." Hyura hanya bisa mer
dekat ke mata Hyura. Entah kekuatan apa yang digunakan wanita tua itu hi
an sekuat jiwanya ia melawan sesuatu yang menahannya itu hingga tangannya mampu digerakkan dan memberontak dengan sangat keras sampai Hyura mampu bangkit dari tidur