(bukan) Telepati Cinta
, tapi cinta itu malah berakhir tragis," ujar Hyura kembali meng
protes Hyura pada Fino yang ti
ni! hari ini saja sudah ketiga kalinya kau mengulang kisah yang sama, aku bosan Ra!
ornya menulis cerita yang benar-benar gantung sepe
mau membuat ceritanya seperti apa, kau tidak seharusnya s
rik Fin, entah mengapa aku merasa kalau cerita ini nyata Fin! Fino apa kau ta
sih?" tanya Hyu
takan! Aku lelah Ra, lelah mendengar kau te
a ini benar-benar nyata! Cerita ini masih ada
nya telah sirna dan sekarang dia juga
wa dirimulah reinkarnasinya?"
hu!" seru Hyura
kannya berulang kal
elah hidup kembali, aku akan berkelana untuk mencari Finoku yang hilang." Hy
erhatikan wajah Hyura yang selalu menga
u Hyura sambil mengamati wajah Fino yang meng
ra dan Fino 'kan berpacaran, sedangkan kita mal
akan merubah status kita dari persahabatan menjadi pacaran? Sup
lek sepertimu! kalian hanya memiliki kesamaan nama. Fino itu manis, romantis, perhatian, pokoknya sempurna deh!
gat berat beban yang harus ku tanggung jika kau menjadi pacarku nanti, aku tidak mau kehilangan sahabat terbaikk
tikan pencarianmu terhadap reinkarnasi konyol itu? Atau kau tidak akan peduli sama sekali ter
udah berteman baik. Mereka selalu bersama dan menjadi sangat dekat.
seorang laki-laki dan perempuan tidak selamanya mutlak hanya sebuah h
batanya jika mengatakan tentang perasaannya pada Hyura. Fino berfikir bahwa Hyura tidak akan pernah jatuh cinta kepadanya. Apalagi sampai s
u warna apa yang kau sembunyikan untukku. Aku bisa menebak perasaan semua orang dari warna mereka, tapi aku tidak pernah bisa melihat warna dari pria yang aku cintai i
ing menggagalkan rencana setan yang tidak baik dan menyesatkan manusia. Tidak sedikit tuyul yang ingin mencuri uang di sekitar Hyura men
ya dengan melihat warna cahaya yang terpancar dari wajahnya. Dengan kekuatan itu, Hyura bisa tau
ino yang sebenarnya. Karena Fino terus menampilkan warna yang begitu banyak di wajahnya. Padahal di dalam hatinya sela
ihat sesosok pria yang tiba-
ya Fino yang sudah terbiasa men
tun
ejar sosok pria itu, tapi dengan secepat
ngah-engah. "Hyura ada apa?" tanya Fin
rang itu lagi!" Hyura menoleh ke kana
akan menatap kearahmu." Fino menenangkan Hyura dan
enghilang dengan sangat cepat, aku takut dia berma
Hyura dan menempe
idak akan bisa menyentuhmu apalagi menyakitimu. Takkan pernah!" Fi
ia itu muncul tidak lama setelah aku baca buku itu."
koh di sana sudah menjadi hantu, jadi mungkin ambisimu itu mengus
udahlah, ayo beli takoyaki!" Hyura menunjuk ke