icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ikatan Cinta yang Unik

Bab 3 Pencopet yang Cantik

Jumlah Kata:910    |    Dirilis Pada: 25/08/2023

Enam tahun kemudian di Bandara Internasional Egoford.

Seorang wanita berperawakan jangkung dan ramping berjalan keluar dari area kedatangan penumpang, memegang tangan seorang anak laki-laki yang keren dan tampan. Orang-orang yang sedang menunggu kemunculan orang yang mereka cintai maupun klien tercengang saat melihat sosok keduanya. Mereka kagum pada betapa menawannya mereka.

Wanita itu mengenakan kacamata hitam, dia memiliki hidung mancung, dagu yang ideal, dan bibir merah tipis. Dia memakai sepatu hak tinggi dan gaun pendek bermotif bunga yang menonjolkan bentuk tubuhnya yang sempurna dan kakinya yang jenjang. Gerakannya begitu elegan bagaikan model, dan juga anggun layaknya seorang ratu.

Anak laki-laki yang ada di sebelahnya tampak berusia sekitar lima atau enam tahun. Kedua mata besarnya berbinar seolah-olah dia memiliki semua pengetahuan di dunia. Dia berjalan seperti pria kecil yang berani.

"Hei, siapa wanita itu? Apa dia seorang artis?"

"Entahlah, dia terlihat sangat menawan. Anak itu juga sangat lucu!"

"Astaga! Aku belum pernah melihat orang yang sangat menawan seperti mereka!"

"Yvonne, di sini!" Suara jernih datang tak lama setelah Yvonne melepas kacamata hitamnya dan mengamati kerumunan orang-orang di bandara.

Seorang pria tampan yang mengenakan jas berjalan menghampiri mereka dengan cepat. Pria itu adalah Waylon Patterson. Dia berjongkok dan memeluk anak laki-laki itu. "Halo Aiden! Kamu telah tumbuh begitu besar. Aku senang akhirnya kamu ada di sini."

"Halo juga, Kak Waylon!" Putra Yvonne, Aiden Tristan berkata dengan suaranya yang kekanak-kanakan.

Waylon bertanya, "Nak, kamu pasti sangat merindukanku, kan?"

"Sama sekali tidak!" jawab Aiden dengan dingin.

"Dasar anak nakal ...."

Yvonne membungkuk untuk mencapai ketinggian putranya dan berkata dengan serius, "Kalian tidak boleh bertengkar di sini. Tunggu aku di sini sebentar. Aku perlu pergi ke kamar mandi."

Kedua pria itu saling menyipitkan mata pada satu sama lain sebelum mengangguk patuh padanya.

Begitu Yvonne keluar dari toilet wanita, dia kebetulan melihat seorang pria berjaket abu-abu sengaja menabrak seorang gadis. Lalu dia meminta maaf dan berbalik untuk pergi. Gadis itu tidak membuat keributan atas insiden kecil tersebut. Sebaliknya, dia tersenyum pada pria itu dan terus berjalan ke kamar mandi untuk memperbaiki riasan di wajahnya.

Yvonne memiliki mata yang jeli seperti seekor elang. Meski kejadian itu terjadi dalam sekejap mata, dia melihat bagaimana pria itu memotong tas gadis itu menggunakan pisau dan mengambil ponselnya dengan cepat. Dia memasukkan ponsel tersebut ke dalam sakunya saat dia meminta maaf pada wanita itu.

Beraninya orang itu mencuri di bandara siang bolong begini? Yang pasti, hari ini bukan hari keberuntungannya.

Yvonne tidak pernah bisa mengabaikan hal seperti itu. Jika dia melakukannya, rasa bersalahnya akan terus menggerogoti hatinya dalam kurun waktu yang lama.

Membuang tisu yang sudah terpakai ke tempat sampah yang tidak jauh di tempatnya, dia mengikuti pria itu dan sengaja menabraknya. Pencuri itu baru saja akan meneriaki Yvonne. Namun, dia berhenti ketika Yvone melihat ke atas dan menggerakkan bulu matanya dengan polos ke arah pria itu.

"Nona, apa kamu tidak apa-apa?"

"Aku baik-baik saja. Maafkan aku karena sudah menabrakmu. Seharusnya aku lebih hati-hati dan melihat jalan."

"Oh, tidak apa-apa!" Pencuri tersebut berusaha menghiburnya sambil bersikeras berkata bahwa dia tidak perlu meminta maaf.

Saat pria itu menggodanya, Yvonne menyelipkan jari rampingnya ke dalam saku pencopet itu dan mengeluarkan ponsel curian itu. Kemudian, dia melenggang pergi.

"Pencopet bodoh, kamu merasakan tindakanmu sendiri sekarang," gumam Yvonne, tangannya mengerat di sekitar ponsel yang baru saja dia ambil.

Dia berbalik, berniat mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya. Tanpa sepengetahuannya, seseorang yang tidak jauh dari sana menyaksikan semua kejadian itu.

Conrad Patterson menyaksikan semuanya, mulai dari Yvonne menabrak, menggoda, dan kemudian melakukan pencopetan. Dia harus mengakui bahwa gerakan wanita itu sangat mulus sehingga pria itu tidak menyadari bahwa ponselnya telah dicuri.

Yang paling mengejutkan Conrad adalah penampilan pencopet itu. Dia seorang wanita yang sangat cantik dan elegan.

Mungkin lebih baik tidak menilai seseorang dari penampilan luarnya saja. Manusia pandai berpura-pura. Mereka selalu berkeliling mengenakan topeng sambil menyembunyikan sifat jahat asli mereka di bawahnya.

Mata Conrad mengerjap jijik saat dia melihat Yvonne pergi. Tiba-tiba, perhatiannya teralihkan oleh suara asistennya, Evan Castro.

"Pak Conrad, kami telah menyatakan bahwa kami mencari keberadaan Dr. Y ke web gelap dan menawarkan hadiah bagi siapa pun yang dapat menemukan orang ini atau memberikan petunjuk sempurna untuk melacak keberadaannya. Kami juga memercayakan pekerjaan ini pada organisasi peretas, Fox, untuk melakukan pencarian juga. Komisinya senilai 20 miliar, tapi sampai sekarang masih belum ada kemajuan."

Ketika mendengar ini, kerutan yang dalam muncul di wajah Conrad. Dia berkata dengan nada tidak senang, "Kamu telah begitu lama menyelidiki Dr. Y, kamu tidak hanya tidak berhasil menemukan orang ini, tetapi juga tidak tahu nama aslinya. Berapa lama situasi ini akan berlangsung?"

"Pak, saya benar-benar berharap situasinya tidak seperti sekarang, tetapi latar belakang orang ini sangat misterius. Saya pikir seseorang sengaja menyembunyikan mereka dan menutupi jejak mereka dengan baik. Ada petunjuk yang menyatakan bahwa Dr. Y mungkin berasal dari Negara Pluatho, tapi kami masih belum mendapatkan informasi tentang jenis kelamin atau namanya."

Conrad memijat pelipisnya, merasa sedikit lelah dan stres.

Sumber kekhawatiran terbesarnya adalah penyakit kakeknya. Semua ahli medis terbaik yang dia hubungi dari seluruh dunia tidak dapat mengobatinya. Dr. Y adalah harapan terakhirnya.

Conrad memiliki banyak koneksi dan memiliki latar belakang yang sangat kuat. Namun, tidak peduli seberapa banyak dia dan anak buahnya menyelidiki, mereka tidak dapat menemukan dokter ini. Dia benar-benar seperti hantu.

"Gandakan tim penyelidikan. Kerahkan seluruh sumber daya yang kita miliki untuk hal ini, tidak peduli seberapa besar biayanya. Ini masalah hidup dan mati. Dokter itu harus ditemukan."

"Baik, Pak."

Conrad berjalan keluar dan masuk ke Porsche hitam. Dalam waktu singkat, mobil itu menghilang di jalan raya.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kehamilan yang Tidak Direncanakan2 Bab 2 Diusir3 Bab 3 Pencopet yang Cantik4 Bab 4 Waktunya untuk Membalas Dendam5 Bab 5 Seorang Penyelamat6 Bab 6 CEO yang Menghakimi Sepihak7 Bab 7 Ancaman8 Bab 8 Mengirimkan Sebuah Peringatan9 Bab 9 Bertemu Lagi10 Bab 10 Pelelangan11 Bab 11 Pemenang Formula Ajaib12 Bab 12 Waylon Melarikan Diri13 Bab 13 Keluarga yang Khawatir14 Bab 14 Gangguan dalam Pengobatan15 Bab 15 Perubahan Mendadak16 Bab 16 Seratus Miliar!17 Bab 17 Muntah Darah18 Bab 18 Kondisinya Stabil19 Bab 19 Musuh Lamanya20 Bab 20 Pembuat Masalah Tak Tahu Malu21 Bab 21 Penolong yang Tenang22 Bab 22 Kritikan di Internet23 Bab 23 Usaha yang Berakhir Gagal24 Bab 24 Permintaan Maaf yang Tidak Tulus25 Bab 25 Ambisi Natalia26 Bab 26 Wanita Bergaun Merah27 Bab 27 Dua Orang Pelindung28 Bab 28 Video Kamera Pengawas29 Bab 29 Penawaran Menggiurkan30 Bab 30 Penolakan Tak Terduga31 Bab 31 Menjual Ibunya Sendiri32 Bab 32 Bujukan Waylon33 Bab 33 Pertemuan Tidak Terduga34 Bab 34 Kompetisi Dadakan35 Bab 35 Serangan Jantung36 Bab 36 Kunjungan di Larut Malam37 Bab 37 Rekan Kerja yang Tidak Ramah38 Bab 38 Ultimatum Singkat39 Bab 39 Kamu Sangat Baik40 Bab 40 Undangan Daniel41 Bab 41 Tamparan di Wajah Natalia42 Bab 42 Kasen Pingsan43 Bab 43 Meminta Bantuan Conrad44 Bab 44 Hukuman45 Bab 45 Tamu Tak Diundang46 Bab 46 Dua Syarat47 Bab 47 Kesepakatan48 Bab 48 Conrad Tidak Punya Hati49 Bab 49 Mencapai Dua Tujuan dalam Satu Waktu50 Bab 50 Asumsi yang Menyinggung51 Bab 51 Orang dari Masa Lalu52 Bab 52 Hilangnya Parfum53 Bab 53 Situasi Tak Menguntungkan54 Bab 54 Menurunkan IQ Rata-rata Keluarganya55 Bab 55 Menikah dengan Conrad56 Bab 56 Postingan Menghasut57 Bab 57 Provokasi yang Disengaja58 Bab 58 Serangan Balasan59 Bab 59 Cucu Keenamku Juga Luar Biasa60 Bab 60 Publisitas Gratis61 Bab 61 Mengiklankan62 Bab 62 Hampir Terluka63 Bab 63 Rekaman Kamera CCTV64 Bab 64 Berita Besar yang Mengagetkan65 Bab 65 Membalas Budi pada Yvonne66 Bab 66 Rencana Natalia67 Bab 67 Dansa Penuh Gairah68 Bab 68 Meminta Maaf Untuk Apa 69 Bab 69 Bu, Aku Sedikit Mual70 Bab 70 Memberikan Pertolongan Pertama71 Bab 71 Penindasan72 Bab 72 Musuh Lain73 Bab 73 Mengikutinya74 Bab 74 Orang yang Memfitnah Karyawanku Harus Menerima Ganjarannya75 Bab 75 Itu Benar-Benar Kamu76 Bab 76 Kameranya Diambil oleh Orang Bodoh77 Bab 77 Selidiki Wanita Ini78 Bab 78 Memilih Kuda yang Sama79 Bab 79 Ayahku Sangat Luar Biasa80 Bab 80 Lepas Bajumu81 Bab 81 Keracunan Makanan82 Bab 82 Tindakan Tegas83 Bab 83 Obat Apa yang Kamu Berikan padaku 84 Bab 84 Temui Aku Besok Pagi di Rumah Kayu85 Bab 85 Menemukan Bexley86 Bab 86 Apa Kamu Mengemis untuk Mendapatkan Tiket 87 Bab 87 Hadiah Tanda Terima Kasih88 Bab 88 Meminta Bantuan Dr. Y89 Bab 89 Bagaimana Bisa Itu Bukan Urusanku 90 Bab 90 Senang Mencampuri Urusan Orang Lain91 Bab 91 Ketakutan Yvonne92 Bab 92 Kejutan Ganda93 Bab 93 Dua Rival94 Bab 94 Diusir dari Resor95 Bab 95 Permintaan Maaf Natalia96 Bab 96 Ingin Memiliki Anak97 Bab 97 Berlutut dan Memohon Padaku98 Bab 98 Kekalahan yang Tak Terbantahkan99 Bab 99 Menimbulkan Kecurigaan100 Bab 100 Jangan Sembarangan Menyebutnya Sebagai Putramu