Skandal Mertua
orang di seberang teleponnya,
ri. "Iiihhh! Anak Mama sekarang sudah berani ny
gelak Tari berusah
tawa. Kebahagiaan itu menular pada kar
juga tas kecil menaut pada lengan kirinya menghampiri mereka.
" tanya Susi dengan senyum
ap Susi. Kesempatan Tari untuk melepas diri
ari yang berlari menuju pel
nya Susi pasrah karena Sabri
aku bicarakan!" ujar Susi yang m
ulu! Kamu sudah bisa 'kan?
ragakan hormat bendera. Kemudian ga
eraya berjalan ke kursi teras
sih usianya hanya bebe
i mobil ini mengambil foto Mbak Sabrina dan Tari. Aku nggak bisa lihat mukanya dengan
ngamati seraya berpikir keras. Tapi ingatannya n
na kalau orang itu mau menculik Tari?" tebak Su
Bikin takut aja." Omongan Sabrina dengan
ak, Mbak. Ya kali,
an. Meski begitu pikirannya tetap tertuju pada orang yang dibicaraka
t banget," lirih Susi dengan
t, lebay
memanggil Mamanya. Lalu Tari kelua
um ganti
k pinggang meny
" Gadis kecil itu cemberut karena men
ngga terangkat ke atas. "Kenapa n
ke kamar untuk berganti pakaian. Susi pu
di, sebelum pulang Tari diajak makan es k
ik di kota ini. Sabrina pernah mengajak Tari ke san
enakk banget. Itu yang dulu Mam
sangat mahal. "Itukan mahal, Tari. Lain kali, jangan mi
ga dapat es krim itu." Gadis kecil itu memanggil Erlangga dengan sebutan 'O
saat nada bicara Sabrina naik satu
i, Tari nggak boleh gitu ya?! Kalian kan baru kenal, nggak sopan
ergi. Tepat bersamaan dengan Sab
a sama sekali tidak dihira
jantungnya seakan berhenti berdetak saat melihat ada sebu
iii.
kkk
an mobil yang menabra
tetapi, langkahnya kalah cepat dengan mobil itu, seakan dia berlari seperti
ali. Dia langsung menggendong putr
menabrak Tari. Sabrina tidak peduli dan me
rina pada pegawainy
kenapa, Bu?" Pegawai pria itu pun terkejut saat Ta
t ke ruma
motornya. Kunci motor selalu berada di tas kecil yang diling
nti-hentinya, wanita itu meminta Ilham untuk menaikkan kecepatan m
Namun, Sabrina sama sekali tidak menghiraukan par
riak Sabrina saat me
awa brankar. Sabrina membaringkan Ta
brina masuk saat s
sentrasi. Sebaiknya, Ibu segera mengurus admin
utup, lutut Sabrina serasa seperti jeli. Dia memilih unt
kanlah putriku se
an menghela napas dalam–dalam berulang kali. Lalu dia perg
uuk
ol seorang wanita paruh baya
aat melihat orang
ah Ratna. Mantan mertuanya. "Saya peringatkan, jangan panggil
... Ny
dministrasi Tari juga selesai. Namun, Ratna mencekal tangannya ka
adi pagi. Pasti kamu bertanya–tanya ke
erkataannya. Akan tetapi mantan mertuanya it
anku dan kamu ti