Skandal Mertua
mata dari Ratna. Wanita itu khawatir jika kedua anak
kan kata 'memeluk'. Tentu saja pemikiran keduanya tidak polos l
luk Papa ya?" goda Bulan dengan men
n ya?" Tari ikut–ikutan meng
s. Sedangkan Erlangga tersenyum canggung
jangan dengarkan Papa kamu. Dan kamu Tari, jangan menggoda Mam
*
n pulang. Semalam, Susi datang menjenguk
ko, Ratna disambut oleh ka
ahu kapan pulang. Terus dia berkata besok kesini lagi. Ehh, beneran sekarang dia kesini lagi n
nfonya," jawab
siapa yang mencarinya hing
bih cepat. Ketiga karyawan yang m
i memindahkan gelas berisi teh dari nampan ke meja. Namun Ratna
a. Wanita itu melihat–lihat sekeliling. Bertepatan saat Ratna hendak membuka mulut u
embali," ujar lembut wani
kannya tak lekang oleh waktu. Tentu saja selalu cantik dan awet muda, orang kaya tid
wab apa pada wanita yang
apa Nyonya datang kemari?" tanya Rat
membelai rambut Tari dan menelusuri wajah kecil itu tanpa bicara sep
ggu jawaban dari Sabrina. Sementara ketiga karyawannya berdebar me
Ilham sudah merasakan kalau wanita ala
aat Sabrina kembali berkata, "Bol
udian ketiga karyawan itu masuk ke dalam rumah memb
sofa pelanggan depan toko. Namun, masi
na mengawali pembicaraan dengan mengeluar
i kota ini. Kalau bisa ke luar negeri juga tak masalah."
u itu sekilas. Tatapanny
las karena mantan menantun
ng sebenarnya terjadi." Perkataan tersebut m
mengejek saat ke
ia. Dan saya membuat amnesia itu menjadi permanen. Jadi selamanya, dia tidak akan pernah mengingatm
menyadarinya dari dulu kalau saya berbakat?" cerocosnya lagi. Nam
melakukan semua ini?" Sorot mata Sabrina berub
ntak Sabrina hingga membuat Ratna
mainkan saya dengan membawa k
ma ibumu yang berakting menjadi sahabat baik. Akan tetapi dia menusukku dari belakang.
lam mendukungku untuk melakukan balas dendam itu. Meskipun bukan dengan mereka, ta
aya melakukan semua ini karena dendam saya pada orangtuamu. Dan ing
ngkah pergi. Lima langka
ien yang terakhir kau temui!" Kemudian Sabrina ke
nya di atas meja. Ibu jarinya mengusap tep