Gairah Nakal Remaja
Keben
bali duduk di tempatnya semula, "Nih kun
tanya Ivanka den
u dari dalam kantong rok abu-abunya. Melihat benda yang dikeluarkan Regina dari sakuny
akin kalau kain mungil itu adalah sebuah celana dalam. Jika itu benar,
paha Regina yang kini telah kembali terbuka dengan lebar. Re
ke bawah meja agar bisa melihat apa yang
gina tanpa sempat dicegah oleh pemilik tangan itu. Dan tak
eslyn. Belum sempat kedua gadis cantik itu mengeluarkan komentar, Regina langsun
bisa malu kalau ada ya
m di tempat umum kayak gini!" Ivanka langsun
kok makin parah aja sih?" kali i
t lucu-lucuan
erus ngedatengin lu gimana, Gina?" Bella
bakal belain gue, hehehe
spresi kesal dan pasrah, tahu betul karakter Regina yang
adari, om-om yang sedang mereka pertengkarkan
lu semua liat deh, tuh aki-aki ud
heh" Regina dan ketiga temannya menya
mbah gila otaknya!" Bella langsung nunjuk jidat Regina yang hanya disambut cengenge
ih?' tanya Bella dan Ivanka dalam hatinya masing-
mbali celana dalamnya. Emang dasarnya memiliki bakat eksib, bukannya pergi ke t
l itu berusaha agar tidak menarik perhatian orang-orang yang berada di seliling mereka. Ket
tersebut kepada pelayan café, mereka pun beranjak dari mejanya. Namun sesaat
engan Non ini sebentar?" Laki-la
an ingin menegaskan kemb
jawab lak
gak apa-apa kok, Pak."
jadi harus empat mata dengan Non ini." Lel
lah meminta pendapat mereka. Ketiga temannya h
sana," Regina beranjak dari tempat duduknya d
g mendengar jawaban Regina, "Tungguin ya, girls!" u
laki itu. Sedangkan ketiga sahabatnya hanya bisa
bali ke meja tempat sahabat-sahaba
tua itu?" Bella langsung men
a lu semua, Bestie." Regina berka
Regina?" tany
ama tu Om," jawa
ir bersamaan. Mereka sangat kaget mendeng
kenal sama itu bapak-bapak? Kok lu dengan santainya
g maksud lu apa sih seben
rcaya aja deh sama gu
usti kita percayain, Regina?
ekolah, sekarang gue pergi d
a sih?" teriak Bella
he!" Regina melambai ke arah sahaba
h anak!" Bella ha
, bilang aja gue lagi pergi ke toko buku
akukan apapun selain memandang kepergia
berada dekat Om-om yang meminta
sambut om-om itu dan Regina hanya menjawabny
a, Non?" tanya
jawab Regina m
k, secantik orangnya
naik kelas
menggoda, Gina," puji lelaki paruh bay
an laki-laki tua. Yang satu om-om yang tadi digodanya, yang satu l
ad bermain api dan bahkan pergi bersama laki-laki tua yang mungkin seumura
r bo
i tua itu berbicara dengan Regina untuk menyampaikan pesan jika bosnya mau mem-booking dirinya. Regina yang memang sedang mencari ca