Gairah Nakal Remaja

Keben

ky merapikan pakai

ngky lembut. Regina pun lalu meny

lah itu tunggu aja di lobi."

embali ke dalam mobil, tak lama kemudian mobil

yang kini sama sekali tak terlihat sebagai sosok lelaki set

angat sempurna itu. Tampak kembali berwibawa, kharismatik

enjalani sebuah tes masuk salah satu universitas negeri. Om Hengky mengantarnya karena Regina baru p

roknya. Dengan segera dia mengambilnya dan melihat nama Bella terpampang di layar pons

eka ke kamar yang dipesan. Regina berharap tidak bertemu dengan orang yang kenal de

in yang pernah ditempati Regina bersama Donny. Untuk beberapa saat Regina menyapu pan

sah pelan ketika Om Hengky mu

di telinga Regina dan kecupan demi kecupan le

a bisa memejamkan matanya dan membiarkan dirinya sepenuhnya larut dalam rangsangan yang diberikan Om Hengky. Bebe

ati rangsangan yang diberikan oleh Om Hengky. Regina harus juga mengakui jika lel

Om Hengky di sela-sela ci

pinter aaah....," puji Regina u

Hengky yang makin nakal membuka dua kancing kemeja putih yang dikenakannya,

makin mendera sekujur tubuh gadis yang masih belum mengetahui siapa sebenarnya Om Hengky itu. Pun demikian d

etika merasakan kalau Regina masih tampak sedikit kikuk. Regina hanya

lan aja mainnya," hibur Om Hengky dan

uh baya itu langsung mendaratkan sebuah ciuman dan melumat lembut di bibir mungil Regina. Gadis itu pun ki

ulut Vnety. Dengan sedikit gelapan Regina kembali harus mencoba mengimb

ina sehingga gadis itu terpaksa berjalan mundur. Ketika Regina merasakan belakang kakinya menyentuh uj

ri hanya berdiam diri dan membiarkan Om Hengky memegang kendali permainan. Kemudian deng

up bibir Regina, kemudian tersenyum kecil seperti seorang ayah pada anaknya. Dan dengan perlahan dibukany

baran. Dia sadar betul kalau harga yang ditawarkan Regina terlalu mahal apabila permainannya harus disel

Om Hengky. Regina tidak memberikan komentar atas pujian Om H

Hengky kemudian meremas agak k

ul?" tanya Om Hengk

pelan kemudian k

lah ya?

A," sahut

rnya Om Hengky tidak perlu bertanya lagi, namun dia seo

pelan. "Boleh kok, Om," jawabnya lirih ka

Dia sangat menikmati perbuatannya tersebut, sedangkan Regina hanya bisa pasrah. Walau dari luar Reg

gan dengan wanita setengah baya. Ada perawaan was-was kahwatir Om Hengky memperlakukan dirinya lebih buas dar

kini sepenuhnya dalam keadaan telanjang. Hem putih, kaos dalam berikut dengan bra w