Gairah Nakal Remaja
Keben
kmat, padat dan kenyal karena permukaan kulit tangan Om Hengky dapat langsung menyentuh permukaan lemb
padat, benar-benar p
han malu atau menahan nafsu. Yang jelas terlihat bergelinjan
n?" tanya
.. iya
n langsung mendera sekujur tubuh Regina dengan hebat hingga dia hanya bisa memejamkan mata ketika kuluman Om
n merabai kaki Regina, meraba sampai paha dan berlahan
berbahan katun. Bedanya ketika diawal tadi kain tipis itu terasa kering, ki
tika Om Hengky menghujamkan jari
akit?" tanya O
igit bibir bawahnya menahan sakit akibat hujaman
gkat. Dia bahkan merasakan perbedaan permainan Om Hengky jika dibandingkan dengan permainan D
angan laki-laki paruh baya itu mengincar resleting rok abu-abu si gadis. Begitu kaitan dan resleting tersebut
menjilati dan menciumi kedua paha padat Regina sebelum akhirnya mendarat di daer
na dalam itu terlihat semakin basah ketika jilatan lidah Om Hengky be
rih yang menggoda. "Ooohh... Om... geli...," teriak Regina lirih dan meng
benar wangi Gin, O
h gadis cantik itu. Kemudian Om Hengky menciumi celana dalam put
sekarang kamu cium sendiri...." Om Hengky mengacun
cairannya sendiri. Namun Om Hengky justru kian kuat menekan celana dalam it
gi k
Dia bersyukur Om Hengky tidak
aki-laki paruh baya itu memasukkan cangcut Regina ke
in merasakan pel
dan menurunkannya sampai sebatas paha berikut dengan celana dalamnya dan tak ayal lagi
onny, Mario juga yang lainnya. Regina pun seakan-akan sudah bisa merasakan nyeri dan sa
Om Hengky memegang batang rudalnya dan
ambil menerka-nerka masuk atau tidak rudal jumbo itu dalam vagi
u sepong dulu, Gin!"
ke dalam mulut mungilnya. Gadis belia itu hanya bisa pasrah karena ketika Om Hengky
udal yang kini menghujan-hujam ke dalam mulutnya cukup panjang untuk mencapai dasar kerongkongan
icara vulgar saat sedang bersetubuh hanya tertawa puas meli
uk. Tak lama Om Hengky mencabut batangnya, lalu menggulingkan tubuhnya berbaring di u
lepas dari mulutnya, Regina langsung menarik napas sedalam-dalamnya. Napas g
t Regina, "Ayo, cantik sekarang ma
merangkak mendekati Om Hengky. "Ayo cantik, lakukan seka
dalam mulut Regina dan dengan telaten Regina mengulum dan mengocoknya dengan mulu
?" tanya
Om Hengky dan ekspresi nikma
ersenyum puas menerima layanan Regina. Dan dengan penuh perasaan dia mengelus-elus rambat Regina yang
erasakan pelayanan seorang gadis muda nan cantik jelita hari itu. Sungguh hari yang terasa be
Hengky menghentikan layana
itan vagina gadis cantik yang akan dibayarnya cukup tinggi ini. Bahkan t
*