Kisah tak Terduga: Back to You
Farah kepada Vira yang baru sa
nah oleh teman kerjaku yang padahal dia sendiri yang sudah melakukan it
mu pikir hidup tidak butuh uang, huh? Awas, kalau masih mengangg
ayahnya yang merupakan mucikari, menjual anak di bawah umur dan juga menj
kalau di Mega Hospital ada lowongan kerja. Besok pagi aku s
uk ke dalam kamarnya. Vira hanya bisa menghela na
a kemudian pergi ke dapur. Melihat ada satu mie insta
ya. Pukul
jaan di sana. Mengenakan pakaian seadanya yang ia mili
datang ke rumah sakit itu ber
kakinya masuk ke dalam ruang intervie
maran kerja untuk ta
ak bisa ya, selipkan saya? Satu orang saja kok, Mbak
ak ingin jadi wanita bayaran jika tidak
Mbak. Memangnya Mbak mau
mudian keluar dari ruangan itu d
pas lelah. Ia menoleh ke samping lalu tersenyum tipis kala melihat
ng anak kecil itu. "Anak
senyum kecil. "Terima kasih. Tapi, ini bu
tahu, hehe." Vira meringis pelan
di sini?" tanya S
ekerjaan tapi ternyata
u? Kebetulan saya lagi butuh karyawan untuk mengganti
Pak. Dan saya bisa mengerjakan apa pun. Meski
n melihat resume tersebut. Tanpa basa-basi, Samuel menerima Vira sebagai karyawa
Saya akan datang ke kantor Bapak sesuai ya
as senyum pada perempuan itu. "
an menoleh pada Elvan yang teng
engkan kepala
onakannya itu lalu menghel
kemudian melihat jam yang baru
iasanya juga bangun jam segini." Samuel menggaru
bersihkan diri terlebih dahu
06.3
ue lagi kena azab apa gimana sih. Gue minta jangan datang jam tujuh dan sek
knya. Yang pada akhirnya ia pun pergi ke kantor dan t
07.3
tengah mengaduk kopi di dapur kantor seorang
i sini?" tanya Tata dengan
di rumah. Kepala saya mumet lihat kerjaan a
bosnya itu. "Yakin, karena kopi di rumah Bapak habis? B
n baru? Biar aja dia datang dan lan
bener nggak biasanya. Saya nggak yakin, sama ucapan Bapak tadi. Pasti karena k
ganggu bosnya doang!" sengalnya kem
gannya sembari membawa k
an itu bergegas keluar dari kama
di mana kamu sekarang? Atau hanya pura-pura, ag
interview. Aku akan bekerja di sana dan semoga ditempatkan di jabatan yang gajinya lumayan, Bu. Ja
tnya. "Awas kalau berani berbohong! Aku tidak akan s