Gairah Liar Tuan Xavier
mi menemukan dia sudah tergeletak di jalan, dan kami pun me
bat atau keluarga y
nya, "Tidak ada Dok, apa k
ruang UGD dengan di tuntun oleh Suster. Arabella sedikit terkejut melihat kedua lelaki tampan itu ternyata yang di sebut oleh suster tadi,
rawat inap?" tanya Rigel, mengambil alih lengan Ara
in meminum vitamin yang telah saya beri
itamin, bayar rumah sakit ini saja aku tidak tau bagaim
dan para suster pun pe
el yang masih setia memegangi l
kedua lelaki itu terkesiap akibat kecantik
t nih cewe.' Bati
h kah saya meminta tolong lagi Pak?" cicit Arabella pe
Xavier sedari tadi hanya diam sembari bers
aya tidak memiliki uang." Cicit Arabella pelan dengan kepala yang menunduk, sebenarnya ia
Rigel membuat Mata Arabella berbinar mendengarnya ,"Terimakasih banyak Pak,
perlu seperti itu." Uca
asih ban
lagi pula aku tidak setua
sembari menyengir kuda, mem
pulang!'' ajak X
ella dari ujung kaki sampai ujung rambut, pena
na? Biar sekalian kita
at saat ini ia tak punya tujuan untuk pulang. "He
ulang Mas." Lirih Bella pelan de
dang dengan kening yang berkerut he
saya di usir dari rumah Tante dan Om saya, dan sekarang saya tidak
ebentar ya,"Ujar Rigel pada Bella, setelah itu
ya Xavier
iatan buat nampung dia?" tanya Rigel
a sana!" sahu
ngasuh Boy aja gim
g diri, lagian pembantu di rumah sud
r."Yaudah kalau gitu biar ku
mbawa perempuan ke apartemen." Semprot Xavier, Rigel itu bagaikan adik Xavier di keluarga ,
di ke rumah mu."
ngar dia di usir, pasti itu ada sebabnya,
at lah penampilannya! Mana
per
ta pilu dia, bayangin kalau itu Boy." Ucap Rigel sediki
ang masih setia berdiri di tempatnya tadi. "O
Rigel. Keduanya kemba
a Rigel dengan suara terd
Arrabella
nggelengkan kapalanya sendir
mu, kamu gak punya tujuan untuk pulang, kalau mau jadi asisten di ruma
, "Hah? Ini serius? Boleh Mas saya kerja di san
eh, ya k
nggukkan kepalanya
akasih banyak Mas,
el memperkenalkan dirinya dan Xavier.
amin, mereka kembali mebelah jala
k istana di dunia kartun. Bella sampai terperangah dengan mulut yanh te
ekali .'
Sedangkan lelaki bernama Xavier itu
angkah Rigel di hadapannya memasuki ru
as yang di bawa oleh Bella. Lelaki itu sangat baik sekali tak
Xavier yang telah duduk dengan bocah l
alkan bocah lelaki yang duduk di pangkuan Xavier d
rang akan tinggal di sini, dan akan membantu se
h ada Mbok iyem dan Yoyi." Sahut boc
nya yang begitu mirip dengan sang Daddy nya itu, sama-s
ja karena Boy masih kecil. Toh seumuran Boy m
ibu dari Boy itu, namun tak juga ia temukan.
ar Bella?" tanya
adalah Mbok (pembantu) di rumah itu, Mbok tak seorang diri bekerja
a Mbok Iyem setibany
song, dia akan bekerja di sini
lalu menuntun Bella menuju ke arah dap
li, dan di sebelah Loli itu kamar saya." Ucap Mbo
k. Terim
masuk ke dalam kamar yang
m, saya sudah lama bekerja sama Tuan
yem, maaf m
sebelum pergi meninggalkan Bella di sebuah kamar yang cukup luas baginya, kamar itu padahal kamar khusus
mengingat kembali kamar tidurnya di rumah sang Paman, y
berganti baju jika seperti ini?' lirihnya pasrah. Ia pun memutuskan untuk tidak berganti pakaian, ia hanya memb
ulah Bella keluar dari kamar, ia
ni!" pang
ang sedang duduk di ruang keluarga tak lupa dengan
Rigel,
?" tanya Rigel memperha
, tidak apa-apa, besok baru saya ak
," bisik Rigel pada Xa
a dari ujung rambut
y?' batin Xavier lalu dengan cepat me
g seorang wanita yang kira-kura usianya 20 tahun, wanita i
Tuan?"
u mu padanya."
yang menundukkan kepalanya. "Ayo
mendengar panggilan Bella untuk sang ma
di rumah ini, pakai acara manggil Mas segala, kamu gak sadar kamu itu pembantu, gembel lagi, sebenarnya aku tuh ya ogah minjamin baju, tapi karen
kan satu lembar baju kaos berw
kasih Mbak.
sana keluar! Ganti baju di kamar mu!" perintah Loli, Bella pun keluar ka
cermin besar, saat ini ia semakin terlihat seksi, karena badan berisinya memakai baju milik Loli yang memiliki badan kecil, alhasil baju Loli menjadi ke
pegi ke dapur untuk mebantu Mbok Iyem dan Loli, namun bel
dari itu?" Sinis Xavier menatap tubu
n saya yang memilih." Sahut Bella, ia sengaja men
l
ayah, lalu berjalan cepat keluar, "Jaga
an." Sah
panjangnya, tangannya merogoh saku celana yang ia kenakan
tuhkan ku malam ini?" Goda w
avier. Tut! setalah itu dengan cepat
an pemilik hotel itu. Ia langsung masuk ke dalam, "Apa dia suda
i kamar biasa Pak." S
ak banyak yang tau mengenai hal itu. Dan sudah banyak wanita yang ia tiduri, bukan ia yang memaksa tapi para wanita itu sendiri lah yang berte