ALUR CINTA TIAN DAN ARLYN
ommy mengatakan sesuatu, tapi kali
y terhenti ketika pesanan es
pada pelayan toko yan
coklat yang begitu cantik dengan beberapa toping coklat t
leng-geleng kepala. Ketika tangannya sudah memegang sendok kecil dan si
Stop!" te
et. "Ken
segera mengambil ponsel yang ada di dalam tas tangann
! Sampai kaget aku," Tian menghel
an kedua es cream vanilla cokl
pala. "Ck, ck, ck, no
Mommy. Nggak enak makan, nggak enak tidur, pokoknya nggak enak ngapa-ngapain." Mommy akhirnya bicara panjang lebar, tidak ada titik dan ko
e sama berondongnya? Hi-hi-hi." Arlyn terkikik sendiri dengan imajinasi
u begitu melihat wajah imut gadis cantik rambut panjang berponi sedang menunduk menik
epaskan tatapannya dari gadis yang berjarak hanya beberapa
rdesir, disertai detak jantung yang tiba-tiba berdetak kenc
a sekali tidak menyadari jika putranya sedang melihatnya. "Bastian Pisceso,
ng melihat ke arah meja Tian karen
n hal yang sama, jantung yang berdetak kencang disertai begitu banyak rasa, bahkan ber
gadis itu, sekarang gadis itu yang terpaku melihat Tian, sehin
janya bergetar. Dengan gugup, Arlyn segera melih
ly
lo S
lv
yna. Where
ihat ke a
toko es crea
lv
meluncur
u? Kenapa gemetar?" gumam Arlyn dalam hati. "Apa karena aku kebanyakan makan es cream?! Tidak, tidamenepuk tangan Tia
Mom!" Tian kaget
b! Kamu kenal gadis cantik berponi itu?!"
dak Mom,"
n matanya meliha
an segera mengaduk es cream yang ham
Kamu tidak pandai berbohong. Mommy y
irnya fokus pada es cream rasa vanilla coklat yang bisa
i jumbo terus saja diaduknya dengan hati bicara sendiri. "Ya Tuha
Tian dengan hati yang masih bicara sendiri. "Tapi, wajah pria itu seperti tidak asing buatku. Apa ak
cream. "Gadis cantik berponi itu sedang melihatmu. Sepertinya, gadis i
Tian langsung tersedak.
pada Tian. "Hati-hati kalau makan. Untung ini cuma es cream yang rasa
"Mommy ini cerewet seka
itu ngelihatin kamu. Ayo, ngaku! Kamu jadi gug
ni?" Wajah Tian
ainya?" tanya Mommy semaki
ku tidak mengenalnya." Tian
. Mommy dan Daddy juga begitu. Dulu kami tidak saling kenal, t
Mom," ucap Ti
erbersit senyum penuh misteri. "Apa harus Mommy yang mem
tu, sudah dipastikan Mommy akan melakukan hal
dis itu! Tanya siapa namanya? Kalau tidak, Mommy sendiri yang akan ...." Belum melanjutkan kal
dengan tangan membawa beberapa paper
a se
nja pasti lama lah," jawab Sil
ab Arlyn. "Kamu belanja apa?
rhenti ketika matanya melihat Tian. "Eh, Arly