Dosen Duda Anak 1
ereskan barang-barang di atas meja. Lalu berpisah ke rua
uhnya di kursi hadapan Dosen yang masih terlihat muda. Tersenyum dengan berkata, "Ini Pak, tugas saya. Bis
bar per lembar. Alva menatap raut Dosen dengan perasaan was-was ketika m
gas Alva yang sudah beberapa kali direvisi, memperlih
Alva lemas, rasanya ingin menghilangkan
erjakan, masih banyak yang salah. Apa kamu tahu apa
askan singkat maksud dari isinya.
askahnya sangat kacau?" her
ormat, bisakah Anda menjelaska
raut wajah yang datar. Berbeda dengan kenyataan yang sering melempar senyum hangatnya. Sepe
p sang Dosen kagum dengan cengiran malunya. Setelah selesai Gabriel menatap Alva dengan tatapan yang intes membuat Al
ersadar lalu pamit keluar untuk kembali merapikan pekerjaannya.
rkan tubuhnya ke pintu dengan bernapas lega. Menghela napas dalam dalam mencari oksigen. Rasa
ata berwana coklat cerah menatap sekeliling waspada jikalau ada mahasiswa atau mahasisi
a ceklis dua abu diaplikasi hijau berkirim pesan itu. "Ke mana dia lagi? Susah bener ditanya. Apa dia belum selesai ya? Aku ke caffe aja
uknya, Alva menghentikan aktivitas dengan benda pipih itu kini perhatiann
k yang terjatuh. Tetapi respons si anak bukan menerima, anak kecil
tersadar dari shock lamunannya. Lagi-lagi membuang napas lelah, ia
karena ia sungguh ingin merilekskan pikirannya untuk bisa
." Wanita muda ini terkekeh pelan mendengar suara manja anak kecil yang ditemui
gelamkan wajahnya ke leher putih Alva dengan nyaman. "Kamu haus atau mau maka
tidak sebutkan membuat wanita muda menghentikan langkahnya
ga mau jadi ayo kita beli," ujar Alva senang sembari berlari
n Gar di kursi, "Kamu tunggu di sini!
a selera kita sama, tos." Alva menyetujui dengan
ingin. Alva pun senang tidak merasakan lelah waktu bersama Gar padahal dirinya harus menyelesaikan proposal tapi s
caffe melainkan kini berada di toko es krim yang tidak jauh dari caffe
.
n Narthalie lebih parah karena sudah tua. Sedari tadi benda canggih itu terus berbunyi saat ia pres
a selesai. Setelah selesai Narthalie juga melakukan hal yang Alva lakukan ketika keluar dari ruangan t
orang lain yang berjalan berlawanan arah, karena buru-buru dengan perasaan kesal. Nartha
, melihat ke dalam dengan mengintip di jendela yang tidak menggunakan penutup
ar tawa yang familiar ia memfokuskan netral hitam ke meja yan
Narthalie
rthalie berlari ke tempat yang tidak ja
ampir buat aku gak bakal lulus tahun ini." Narthalie tanpa b
esakitan. Menghentikan tangan Nartha
posal di tengah." Masih mengeluarkan unek-uneknya dan tanpa disadari mengambil es krim