icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Guruku Suamiku

Bab 5 Sebuah Kesepakatan

Jumlah Kata:1060    |    Dirilis Pada: 31/07/2023

alam terlelap. Karena masih terlalu lelah se

gnya. Asmara begitu terperanjat ketika me

a mendapati. Tubuhnya sudah terbal

pannya menyimpan amarah yang tak terhingga. Arjuna yan

ta gadismu. Aku bukan lelaki hidung belang seperti yang kau pikirkan," celetuk Arjuna sambil menaruh sebuah meja kec

at dengan satu iris ceplok mata sapi. Segelas

yang pertama. Karena sebuah fobia aneh yang aku miliki. Setelahnya badanku pasti akan lemas berhari-hari lamanya," ucap Asmara hendak me

gahar yang selalu marah-marah ketika bertemu saya. Apakah persepsi Nona tentang saya sudah berubah?" ucap Arj

nya. Memang Pak Arjuna yang membuatnya sendi

ja di rumah ini. Oh ia khusus untuk Nona Asmara, tolong jangan panggil saya dengan panggilan Pak. Cukup panggil

ak Arjuna, hahaha, uhuk, uhuk," ucap Asmara yang mulai nyaman dengan perlakuan Ar

eh, tapi jangan tertawa juga. Tersedak kan, ini minum susu hanga

manggil Mas Arjuna. Berarti Mas Arjuna sendiri harus memanggilku dengan panggilan Dek A

n beristirahat hari ini. Hari ini aku ingin merawatmu sendiri dan spesial kali ini w

inambungan dengan pertanyaan lainnya. Apa yang dimaksud surat wasiat itu, kenapa menurut surat itu aku harus menikah dengan Mas Arjuna segera. Kenapa juga

pagi ini juga. Semua berawal saat Dek Asmara hendak menginjak bangku SMK. Saat itu Ayah saya sedang bersifat diktator cenderung kejam pada anak b

bir Asmara yang masih penuh d

k Asmara tak mau sekolah bila tak masuk ke SMK elite kami SMK Darmawan. Maka dari itu Pak Banu dengan terpaksa aku rasa melakukan

h hebat dan ia merasa semua ini memang berawal dari kesalahannya sendi

menyelesaikannya dan aku juga mana tega menjebloskan Pak Banu yang sudah saya anggap selayaknya Paman sendiri," tutur Arjuna m

s Arjuna bisa membuat saya jatuh cinta. Apa Mas Arjuna bisa meyakinkan teman-teman saya agar mereka tak meng

ya harus meminta ijin padamu dahulu untuk mencobanya. Mencoba saling dekat dan saling memperhatikan saja dahulu. Aku harap dal

keberlangsungan seluruh sendi kehidupan di k

rkataan yang secara tiba-tiba meluncur dari bibir mung

sedikit tapi langsung memberi

m acara ulang tahunku yang ke tiga puluh satu. Pikir dahulu yang penting kita dekat dahulu. Mas ini juga tak mau memaksakan kehendak padamu. Karena

seperti awal. Tapi saat di luar itu panggilan kita kembali pada Mas dan Adik. Saat itu boleh lah

hmu pulang!" ucap Arjun

as!" teriak Asmara mul

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka