Guruku Suamiku
rea ruko Puri Mas. Arjuna yang tengah beristirahat siang
it gula kesukaannya. Wajahnya tampak me
wa pernah ada kisah cinta dalam saksi bisu bangku y
lam buta. Duduk berdua menikmati alunan petik gitar para p
bangan gurita bisnisku ke depan. Persaingan semakin ketat aku rasa dan para kolega jua sudah mulai goyah,
gi. Tiga puluh tahun sudah ia menjalani kehidupan. Bahkan tem
au bergelimang harta dan tergolong tampan. Tetapi masa
ng surat wasiat Bapak. Tentu aku enggan juga meladeni keinginan Pak Banu yang haus akan h
Ayah dari Arjuna. Pak Banu memiliki profesi sebagai notaris ha
ang tersebut. Sebab dahulu pernah Pak Banu melakukan
ebab sifat Pak Darmawan yang memang sesuai namanya sangat dermawan. Maka Pak Banu h
ya pula agar seimbang hidupmu. Tetap berpikir positif dalam hidup, agar jiwamu tetap sehat selalu. Bisa jadi memang benar Pak Banu sangat membutuhka
ft
an terlalu perih pertemuan terakhir dengan Sang Ayah saat ia hendak menimba ilmu ke lu
dak bisa diundur dan ditinggalkan pelaksanaannya. Bahkan walau Arjuna setelah usai skrips
arus ikut menyiapkan ini dan itu. Maklum Ibunya Asmara sudah berpulang dua tahun yang lalu. Mohon dimaklumi ya
duk dan oh iya mau pesan minum atau makan siang mungkin. Biar saya pesank
an dahaga saya dipanas siang hari ini," jawab Pak Banu sambil mengelu
las ya?" teriak Arjuna samb
dimanah mereka sekarang duduk bersama dan baru sekali ini mereka duduk
rsebut. Tenang saja kali ini aku tak akan mencurigai Pak Banu. Sebab Bapak juga pernah berkata padaku. Tent
sti mengenali tulisan tangan Pak Darmawan dan juga tanda tangannya bukan? Maka surat yang saya bawa asli. Benar-benar ditulis o
k raut wajah Arjuna seketika berubah drastis. Menjadi satu wajah yang tampak
saya sendiri bertahun-tahun tidak berani membukanya," uja
baca isinya dan sekedar ingin tahu maksud dari Ayah saya?" tanya Arjuna
gkas bersama surat-surat penting kami. Dimanah brangkas tersebut memang jarang kami buka.
pada saya. Tetapi saya harus menikah dengan putri Bapak Asmara. Tetapi Putri Bapak bukannya ma
da kata tetapi atau pengecualian setelahnya Mas?" Pak Banu malah ber
Pak Banu dilanjutkan dan perkara itu sudah dititipkan pula pada kepala sektor kepolisian kota ini. Bahkan kata Ayah dalam surat ini
terserah Mas Arjuna bagaimana baiknya?" u
gan tipe yang suka melihat orang lain sengsara. Apalagi harus memasukkan Pak Banu
ucap Pak Banu yang khawatir kalau Asmara tak me
inya dan memberitahunya perlahan akan surat ini. Sebab dalam surat ini pernikahan harus dilangsungkan saat saya berusia tiga puluh tahun. Kala
sa tua saya nanti saya habiskan di terali besi. Karena saat itu memang benar-benar terpaks
afkan kesalahan Pak Banu yang dahulu. Sekarang mari kita bekerja sama untuk me