icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

GODAAN PAK DOSEN

Bab 4 Seperti Air dan Api

Jumlah Kata:1075    |    Dirilis Pada: 26/07/2023

saat mendengar suara yang tak asing baginya

am

am

pan. Arhan terlihat sangat marah sekali melihat cat mob

itu. Dan melihatnya sudah ketakuta

kejam ini sih yang punya mobil ini. Duh! Aku

berjarak satu meter dengan tub

mobilku?” tanya Arha

gkat wajahnya setelah mengetahui pemi

BUDEK?” b

ra. Ia tak terima jika sampai disalahkan. Karena ia merasa kejadian ini

... A

” bentak

lat masuk ujian, jadi jangan

kembali mengingat-ngingat. Ia mencari tah

k merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan. Ia pikir s

naik motor, dan tersiram

nda yang membasahi pakaianku, aku jadi telat

u? Begitu?” tanya

, aku nggak salah. Anda yang

eh Naina. Ia merasa muak sekali d

b dengan mobilku, a

gak mau. Itu salah

ngan cepat Arhan menarik tangan Naina. Karena terlalu keras, sehingga Arhan tak seim

apaan

atas. Ia langsung bangkit dan berdiri tegak. Ia

ng jawab dengan mobilku! Itu biayanya mah

nggak mau,

uh ya,

yang terus melawan perintanya. Naina pergi dar

ayar, Woy!” t

tak menggubris panggilannya. Ha

patnya. “Liat aja besok

elilingi mobilnya dan melihat hasil coretan Na

ar-benar niat men

rdiam diri meratapi nasib mobilnya. Ia tak menyangka jika wa

ke rumahnya. Sepanjang perjalanan,

t aja besok. Aku akan membuat perhitungan denganny

langsung naik ke kamarn

kl

t melihat saudara kembarnya, Rev

seraya menaruh tas kecilnya di atas

u denger kamu

e paling konyol yan

a, kali aj

kalau jelek? Udik?

m ini. Supaya besok kamu ketemu de

buat Devano kesal. Ia lalu meminta s

audaranya. Apalagi sejak tadi saudaranya hanya bis

m selesai ngo

Kamu ke kamar

kembali ke tempat tidurnya. Sejenak ia menyala

mbil air di kulka

gluk

aaa

mbali duduk di sofa, lalu menyand

auh aku kuliah ke luar negeri, ujung-ujungnya

irannya kini diisi oleh wanita

mikirin tuh ana

ia melangkah ke ranjangnya dan melelapkan matanya

a makan. Tradisi keluarga Bramantio memang selalu sarapan bersa

mua,” sa

sahut

arah Arhan yang baru saja duduk. So

panggil

an seraya mengoles s

ggak keluyuran sa

tahu ayahnya itu sedang memperingatinya. Sementara

akan menikah. Jadi tolong ubah sikapm

k suasana meja makan menjadi hening se

mengerti,” jaw

mencoba bersikap adil. Ia pun tak ingin membe

ua. Pacaran yang sehat, jangan aneh-aneh. Kalian berdua

si kembar itu meng

mpusnya. Ia memacu mobilnya dengan cepat, agar tak telat sam

ri mobil sportnya. Namun, saat melihat cat m

akan aku lakukan sama k

amun dia cuek dan memasang wajah dingin saat bertemu mahasisw

kl

i, P

as

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka