Ketagihan Ibu Tiri
tir pil kontrasepsi dan kutelan, didorong
mudian menuju pemandian air panas mineral Ciater. Udara sudah gelap ketika kami tiba di Cia
matikan mesin mobil dan mengeluarkan kantong p
, "Berendam di k
auh lebih bersih, karena ga
ti ya. Takut mandi sen
a yang sedang dipikirkannya. Tapi aku yakin dia takkan menyan
pa satu aja Mam?" tanya Tito wa
ku, "Kan kamu har
ak yang sedang berendam air panas. Tapi tidak sebanyak di hari-ha
to langsung mengalirkan air panas ke bak mandi yang cukup lebar dan dal
lana dalam dan beha yang masih melekat di tubuhku. Lalu duduk di
semuanya," kataku pada Tito yang tampak salah tingkah, mungkin
kan celana jeans dan baju kausnya, kemudian menggan
eha dan celana dalamku, kemudian masuk ke
lu celana dalamnya, biar
tku sudah bertelanjang bulat. Lalu tampak r
, "Di dalam kamar mandi kan gak boleh lama-lama
mnya. Kemudian melangkah ke arah bak sambil menutupi kemaluannya
ncapai dadaku. Tapi beningnya air membuat sekujur tubuhku tampak jelas. Term
an kedua tangannya. Dan sepertinya tid
in," kataku sambil meraih sabun cair dari bibir bak. Lalu kuelus-eluska
hut Tito hampir
ku duduk membelakangi Tito sambil b
enahan napas. Lalu kurasakan telapak tangannya mengeluskan sabun
lus gak To?" tany
kali, Mam..." sahut
ku berdiri, tetap membelakangi Tito. "Paha dan kakinya juga To. Nanti g
aha bagian belakangku. Meski gemetaran tangannya terasa enak me
agar ia bisa leluasa memandang bagia
o...sabuni semua yang bi
ahutnya dengan suara nap
gan kanannya mulai menyabuni selangkanganku, sementara bunyi napas
balik...menghadap ke arah Tito yang tampak kaget, terbelalak m
..." kataku sambil menu
ku. Dan tahukah dia bahwa sejak tadi matak
ede ini. Dia agak terkejut. Tapi lalu terdiam salah tingkah ketika aku mulai menyabuni
h..." Tito
h kemaluan mami kan? Sentuhlah ...kenap
ngannya terasa semakin gemetaran. Sementara aku sendiri mulai asyik mempe
batang kemaluannya kutarik, lalu kuelus-eluskan ke belahan vaginaku. Wah...aku sudah benar-b
mbayangkan nikmatnya kalau penis Tito mengenjot li
, Mam?" Tito tamp
ubuh...
um M
as
ah, belum pe
cok sih s
....kok Mami
emaluan mami waktu mami masih tidur kan? Ng
pi itu gak se
ah...gak apa-apa. Sejak saat itu kamu mikirin mami te
ami cantik sekali....aku...a
as kita. Mending pulang aja yuk. Nanti kita lanjutkan di rumah aja. T
am...t
nap
kan ada h
..kamu udah g
nyengir
a cek in di h
nku. Tito juga melakukan hal yang sama. Beberapa menit kemudian aku dan Tito sudah be
mar hotel, kupeluk pinggang
a semuanya ini b
ngan pelukan di pinggangku,
car?" tanyaku sambi
um M
MA sekarang kelas satu j
...a
erti takut-takut
ak ada semangat buat deketin cewek di
mami akan menjadi milikmu. Kamu boleh melakukan apa sa
nji akan merahas
engan sorot yang jauh beda daripada biasanya. Aku tahu apa yang sedang terjadi pa
s dan t-shirtnya. Tinggal celana dalam yang masih melekat
to. Tampak jelas, ada tonjolan, ada yang mend
alu kupeluk lehernya sambil berkata, "Kalau mami kasih apa yang selama ini
mi marah gak?" Tito balik bert
Apa yang sangat ingin kamu
ir Mami...menciumi leher Mami
ma
in menciumi dan menji
deo yang serin
..tapi...Mami
rah. Dan kataku, "Mami sayang kamu, karena itu semuanya akan mami kasih.
lai menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Dan terasa batang kemal