Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya
i, memerlukan waktu untuk menerima perjodohan ini. Dengan nada pelan, Hazna berucap," Iya Mas Abim, Haz mengerti, mungkin kita memerlu
berdiri. "Terserah apa yang kamu pikirkan, tapi aku tidak akan mengubah keputusanku,
Hazna. Hingga ketukan pelan pintu kamar, menghentikan tangisnya. Berla
en rumah tangga ada di depan pintu, wanita berusia
Hazna, berusaha menghilan
udah ditunggu di meja makan
lagi kami turu
an Hazna. Terlihat Hazna menoleh ke arah A
makan malam," ajak Hazna yan
menyusul," sahut Abimanyu
langkah pelan menuruni tangga. Sesampainya di meja makan, terliha
anyu?" tan
r aku nanti bawakan makanan ke kamar,"
tu menikah dengan wanita sholehah sepertimu, karena aku merasa gagal menjadi seorang ibu, dalam mendidik putraku, terutama masa
ha untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri. Hazna dan Ratna menikmati makan malam berdua, s
ucap Hazna pelan, dan menaruh nampan y
hatianmu padaku aku akan luluh, dan menerimamu seb
, Abimanyu berucap seperti itu. Hazna merasa menjadi wanita yangura menerima, ini pernikahan. Ijab Qubul, bukan hanya dua kata yang teruc
taimu, dan aku tidak akan menyentuh wani
tidak datang tiba-tiba, aku akan selal
ku berikan padamu, meskipun kamu memberi perhatian," balas Abimanyu. Dan tanpa
u menelepon seseo
o Sa
y Angela, percayalah, aku tidak akan ja
inya. Dengan cepat Hazna masuk ke dalam kamar mandi, dan meluapkan tangis dan kesedihannya di kamar
harapannya sia-sia, hingga terdengar sayup-sayup suara adzan subuh, Hazna terbangun, rasa kecewa menyelimuti hatinya, tapi tidak mau menyalahkan Abimanyu, mungkin Abimanyu perlu waktu untuk menerima diri
kan ayat–ayat suci dengan merdunya. Terlihat Abimanyu masih terlelap ketika Hazna selesai dengan bacaan ayat
ya Bi Eni,"
h, biar Bi Eni saja," tolak
a Mas Abimanyu, kalau pagi
terus roti bakar atau sandwich, hanya sarapan ri
apkan, sarapan untuk Ma
selai strawbery. Setelah semuanya selesai dan siap disajikan di at
Bi Eni yang mengerjakan, apalagi 'kan kamu pengantin
melarangnya, Nyonya, tapi No
k ada aktivitas yang membuatnya lelah. Tapi Hazna beru
kewajiban Hazna sebagai seora
tu," balas Bu Ratna sambil
mpat tidur, setelah itu menyiapkan baju kerja untuk suaminya itu, stelan kemeja dan juga jas warna biru dipilihnya, serta da
undukkan pandangannya, seharusnya hal itu tidak perlu ia lakukan bagaimanapun Hazna mempunyai hak sepenuhnya atas t
n sarapan untukmu, makanlah sebelum berangkat k
kemudian terlihat Abimanyu turun dari tangga dan menuju
lembur, pulang ma
bu, tapi bilang sama Hazna, di
desah
ak terlalu manis, rasanya pas,'' ucap Abimany
karena hari ini yang buat jus Non Haz
Lalu ia berucap pada wanita di depanya, "ter
istri Mas Abim, jadi sudah ke
yakin bahwa suatu hari nanti Hazn
laju kencang menuju hotel Raharja. Pesan si
aku tunggu d
di Hotel Raharja. Dengan gegas melangkah menuju ruang kerjanya, dan mulai fokus di depan laptopnya. Ingin segera menye
ruangan di ketuk
kepada seseorang di balik
h paper bag, berisi menu makan siang yang dibuatnya d
tanya Abimanyu sambil
manyu, jadi aku bawa ke sini, kita bisa maka
adamu, aku tidak ing
abaikanmu, jika Mas Abim, belum bisa menjalankan kewajiban Mas Abim, itu di luar