Keturunan Rahasia
an lakukan ini padak
." Gadis berjilbab hijau
an wajah yang
pa kau harus jual mahal hemmz...,"
is itu, yang seketika desahan terdengar sang
nolakan. Rajendra yang mendengar penolakan gadis itu merasa terhina, harga dirinya merasa terlukai, seketika tangan
enolak seorang Rajendra Antariksa." Kemarahan Rajendra terdengar m
gadis ramping i
ini pelacur, jadi lakukan tugasmu denga
, jangan jangan lak
idaaakkk." Teriaknya histeris kemud
fasnya memburu seperti habis berlari puluhan kilo meter. Sudah semb
malamnya, tak ada lagi kenikmatan kasur empuk berukuran king s
pku kepadamu." Rajendra mendesah lirih, ia melirik jam yang berada
ya ia tidak akan bisa ti
*
bai, mereka berdua bersahabat saat sama-sama sekolah di sana, Max
ari jejak Amara. Ia bahkan sudah menguntit semua keluarga Amara selama bertahun tahun, namun ha
kedatangannya terlebih dahulu hin
hun ini ia dengar dari Maxim. Tak pernah berubah
rk even harder, ma
nya. Rajendara mengusap
kamu sayang,
**
Ibrahim, usahakan proyek kita dia yang mendapatkan te
Nayaka, pasalnya su
akan mengikuti
a selama ini sangat mem
endra." Nayaka menatap Raje
aja apa yang aku minta
aka mengangkat tangannya pertanda ia menyerah, laki laki yang bergelar sepupu Rajendra
ak Nayaka sambil lari
an menyeramkan d
*
itu di atas kepalanya, pemberontakan
ubuh besarnya mengungkung gadis ramping di bawahnya, melakukan penetrasi dengan brutal, R
lihh .... Ohhggg!" Desahan Rajendra bersamaan dengan nafasnya yang memburu. laki laki berwajah kaukasia itu
ali ini ia merasakan basah di area selangkanganya, mimpinya k
*
am bulan ini kamu belum mendapatkannya, Ibu yang akan mencarikannya." Ucap Bu Laras dengan
meletakkan sendok dan garpu yang di pegan
uluh pitu.'' Gumamnya lalu mengangkat kepalanya menol
capnya sambil t
ahas hal berat di meja ma
nggerutu, Bapak dan anaknya sama, sama sama k
*
hadir." Hugo pagi ini mengingatkan Rajendra kembali tentang jadwal jadwal hari ini seperti biasa. Dua hari lalu Raj
udah meminta list harga kepada mitra kita di Sngapura, Jerman dan Jepang serta China s
san mewah dan tak tersentuh padanya semakin lekat. Mata tajamnya menatap luru
endra dan bocah itu sama-sama mematung tak bergerak. Hugo yang berada di belakang Rajendra sudah bersiap dengan kemarahan dan teriakan Rajendra seperti biasanya jika ada yang tak sesuai dengan kemauan si Tuan Arogant, namun seketika Hugo di buat terkejut
angannya ke celananya membersihkan debu-debu lantai yang menempel. Melihat itu Rajendra b
dra mengerutkan keningnya ia merasa bahwa bocah tampan di depannya ini
mu?" liri