Suami Janda Paling Setia
mad dengan mas kawin tersebut dibayar ... tuunaaii," aku berhasi
a Pak Penghulu pada sak
Seketika rasa gugup yang membelenggu dari
u bahagia sek
uk di sampingku. Sesaat pandangan kami bertemu. Wajahnya b
ingkahnya yang malu-malu seperti kucing.
anku dalam kekaguman, ia memintaku untuk menandatangani buku nikah kami. Meskipu
ah tua, tapi ia sangat pasih. Berbagai nasehat tentang pernik
Pak,"
uku kecil yang berbeda warna itu dan juga berkas lai
ri aku bekerja di bengkel milik Mang Ardhan di kampung sebelah, di bengkel itulah cintaku berse
erjaka sedang Kinanti janda beranak dua. Meskipun usia kami terpaut lima tahun, tapi niatku
n cari tempat tinggal lain, alasannya mereka tidak suka dengan anak-anak. Ancaman
. Di depan para tamu, keduanya terlihat sangat menyambut baik k
nanti sambil bersimp
rsenyum palsu. Ayah pun
kedua orang tuaku. Cukup banyak para tetangga yang hadir, mereka semua
ikahi majikannya di negeri Jiran. Kinanti tinggal bersama kedua anaknya di rumah peninggalan sang m
ku selalu membeli dagangannya setiap pagi. Selain wajah yang cantik, kegigihannya juga sangat m
atangiku, mereka menyalamiku setela
itu lama memegang tanganku. Matanya berkedip beberapa kali, memperhatikan raut wajahku dengan
ian!" tegur Mixi,
cemberut dan langsung melepas tanganku. Mixi menyalami dan mencium punggung tangan
a anak penurut dan patuh, setelah menyalamiku mereka juga menyalami
reka. Bagaimana caranya aku bisa sayang, sedangkan di antara aku dan mereka tidak ada hubunga
marku bersama Kinanti sedang kedua anaknya sudah tertidur di kasurku. Ini adalah kamar bujangku, kamar pengantinku mungkin ada d
k bangun dulu ya, Ban
uga tau kalau orang tuaku tidak menerimanya
au juga istirahatlah dulu," titahku. Kinanti
ang aku katakan. Besar sekali harap
tiba-tiba suara ibu terdengar
eriak ibu dengan keras sambil men
berdiri lalu berjalan dan menye
Bu?" tanya
ntu beresin malah enak-enakkan tidur
piri. "Kinan akan bantu, Bu!" ucapnya b
berjalan dan Kinanti men
i dan kami bisa pergi dari sini aku pun menyusul dan membantu. Tidak aka
serakan, sebenarnya sudah bersih karena tetangga sudah memban
u beresin y
ma tahun di bawahnya. Aku baru dua puluh lima dan dia sudah tiga puluh tahun. Fostur Kinanti y
endak mengangkat kuali besi. "Biar Abang saja, kamu duduk
bahkan lebih berat," sahutnya. Ia pu
ena bahannya dari besi tetap saja lebih berat. "Te
i yang baru diangkatnya. "Ma
adi murung. Mungkin ia takut mengecewakan aku, pada
gemas! Aku menghampirinya, lalu memegang seb
telinga kuali yang satunya lagi.