icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jangan Ambil Papaku

Bab 2 Kedua

Jumlah Kata:1019    |    Dirilis Pada: 08/07/2023

sudah kembali dari acara jalan-jalan bareng keluarga mereka. Naomi, Tabita, Ester, menatapku pen

mi kalau ada masalah. Kami siap untuk membantu memecahkan masalahmu, selagi kami bisa. Iya kan, Nao, Bita

dengan jujur, berarti membuka aib keluargaku. Aib bahwa papaku berselingkuh dengan Wanita lintah itu. Aku be

mereka tak bisa mengunjungi di sini, jadi ak

ntuk berbohong. Aku selalu mengatakan iya, jika itu memang iya, dan tidak jika memang tida

u sendiri, aku ini anak tunggal. Papa dan mamaku pasti senang seka

lih sekolah di sini, karena sekolah ini berasrama. Dia senang di sini. Ada banyak teman, jadi dia

ke sini, memberi kabar kalau mamaku sedang sakit, jadi

mpang sekali berkata bohong sih? Ada apa dengan lidahku? Apa si

sama-sama bawa dalam doa." Tabita yang paling religius di a

u sangat bersyukur, bisa bertemu dengan teman-teman sebaik kalian

rama ini kami lah keluargamu. Kita akan saling duku

ita menjawab dengan kompak.

asti kamar mandi udah hampir sepi. Aku dapat bocoran,

Tabita akan ngambek sepanjang malam kalau kami telat saat menu makannya kari ayam. Bisa gak

utnya yang nyelip entah dimana. Yang satu sibuk mencari jepit rambut, yang satu ingin buru-buru ke ruang makan. Alhasil, saat jepit ramb

ak mau makan ayam jatahku, sementara aku cuma makan tahu. Padahal aku saja tak keberatan

at lagi saat menu kari ayam. Kami ta

udah tak ada yang mengantri, jadi kami bisa langsung mandi. Saat ini, di sinilah kami. Mengantri paling depa

ukmu, dari mamamu." seor

s. Terim

n-temanku, aku bergegas berlari ke kantor asrama. Kami memang dilarang membawa ponse

hal yang sangat penting. Karena itu, aku tak pernah merasa senang kalau Mama menele

ilometer. Apa hal ini terjadi karena aku terlalu cemas? Bisa jadi. Kakiku m

. Melihatmu muncul di pintu, Suster Irene

on, belum Suster matikan, karena

s. Terim

kemas, dia menjauh dari tempat aku menelepon, mungkin memberi privasi

menyapa Mama dengan setenang mungkin. Entah

ikmu baik. Kamu juga baik kan di

aku, membuat hatiku bergetar. Mataku memanas, a

kelar makan malam, eh Mama nelpon.

gin aku membebani pikiran mamaku dengan rasa

Mama tak bisa mengunjungimu tadi, Mama kerja lembur. Untuk uang saku

basahi pipiku. Mama ... aku tau apa yang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka