Jangan Ambil Papaku
sudah kembali dari acara jalan-jalan bareng keluarga mereka. Naomi, Tabita, Ester, menatapku pen
mi kalau ada masalah. Kami siap untuk membantu memecahkan masalahmu, selagi kami bisa. Iya kan, Nao, Bita
dengan jujur, berarti membuka aib keluargaku. Aib bahwa papaku berselingkuh dengan Wanita lintah itu. Aku be
mereka tak bisa mengunjungi di sini, jadi ak
ntuk berbohong. Aku selalu mengatakan iya, jika itu memang iya, dan tidak jika memang tida
u sendiri, aku ini anak tunggal. Papa dan mamaku pasti senang seka
lih sekolah di sini, karena sekolah ini berasrama. Dia senang di sini. Ada banyak teman, jadi dia
ke sini, memberi kabar kalau mamaku sedang sakit, jadi
mpang sekali berkata bohong sih? Ada apa dengan lidahku? Apa si
sama-sama bawa dalam doa." Tabita yang paling religius di a
u sangat bersyukur, bisa bertemu dengan teman-teman sebaik kalian
rama ini kami lah keluargamu. Kita akan saling duku
ita menjawab dengan kompak.
asti kamar mandi udah hampir sepi. Aku dapat bocoran,
Tabita akan ngambek sepanjang malam kalau kami telat saat menu makannya kari ayam. Bisa gak
utnya yang nyelip entah dimana. Yang satu sibuk mencari jepit rambut, yang satu ingin buru-buru ke ruang makan. Alhasil, saat jepit ramb
ak mau makan ayam jatahku, sementara aku cuma makan tahu. Padahal aku saja tak keberatan
at lagi saat menu kari ayam. Kami ta
udah tak ada yang mengantri, jadi kami bisa langsung mandi. Saat ini, di sinilah kami. Mengantri paling depa
ukmu, dari mamamu." seor
s. Terim
n-temanku, aku bergegas berlari ke kantor asrama. Kami memang dilarang membawa ponse
hal yang sangat penting. Karena itu, aku tak pernah merasa senang kalau Mama menele
ilometer. Apa hal ini terjadi karena aku terlalu cemas? Bisa jadi. Kakiku m
. Melihatmu muncul di pintu, Suster Irene
on, belum Suster matikan, karena
s. Terim
kemas, dia menjauh dari tempat aku menelepon, mungkin memberi privasimenyapa Mama dengan setenang mungkin. Entah
ikmu baik. Kamu juga baik kan di
aku, membuat hatiku bergetar. Mataku memanas, a
kelar makan malam, eh Mama nelpon.
gin aku membebani pikiran mamaku dengan rasa
Mama tak bisa mengunjungimu tadi, Mama kerja lembur. Untuk uang saku
basahi pipiku. Mama ... aku tau apa yang