Melepas Suamiku Demi Adikku
a ingin sekali memukuli wajah adik tirinya itu, yang selama ini selalu ia banggakan dan juga berikan kasih sayang yang cukup. "Kamu mau apa Anisa?" Anisa tersenyum miring, ia langsung mendorong Riko
an juga Laura. Namun, karena tarikan Anisa pada rambut Laura begitu sangat kuat. semakin Riko memisahkan mereka semakin Laura berteriak dengan kencang. Tetangga yang mendengar suara keributan itu tentu saja mereka langsung mendekat, karena mereka takutnya ada sesuatu yang terjadi kepada Anisa karena selama ini Anisa terbilang menjadi penduduk yang sangat baik dan juga ramah dan juga sering membantu warga di sana. Pak RT yang diberitahukan oleh warga, jika ada keributan di rumah Anisa tentu langsung masuk ke dalam rumah itu dan disaat merek
anyak sedang berdiri menatap mereka dengan tatapan bingung dan juga ada yang sedang merekam mereka. Riko langsung berjalan ke arah pintu dan mengambil ponsel itu. "Jangan berani-beraninya kamu merekam kejadian ini, jika ka
nisa marah seperti ini, kenapa kalian tidak memakai pakaian dan
kan?" teriak ibu-ibu yang ada di belakang mereka, tentu saja Riko yang
hanya kesalahpahaman saja. Anisa
ibu kembali. Anisa mendengar itu tersenyum dia akhirnya mendapatkan dukungan, dengan cepat Anisa kembali menampar wajah Laura, hingga sampai membuat sudut Laura berdarah, karena beberapa kali ditampar oleh Anisa dan Riko yang melihat itu sudah tidak kuat, karena ia merasa kas
akitan. Riko langsung memeluk Laura penuh dengan kasih sayang
!" Bentak Riko kepada Anisa. Anisa yang mendengar itu langsung menggelengk
gkuh di belakangku dan kalian ibu-ibu dan bapak-bapak, kalian lihat sendiri. Bagaimana suami saya begitu sangat peduli kepada selingkuhannya itu, alias adik tiri saya dan bagaimana d
terjadi di lingkungan ini, apalagi berselingkuh dengan adik kamu sendiri, hajar terus Anisa, jangan takut
isa mendengar itu langsung membulatkan matanya. Ia tidak percaya dengan apa yang ia dengar, jika
kalian begitu sangat jauh? Sehingga sampai kamu berani menghamili adikku. at
gepalkan tangannya begitu sangat kuat. Anisa membuang nafasnya dengan kasar. Bu Wati langsung berjalan ke arah Anisa dan memeluknya "Anisa, kamu buat mereka merasakan apa yang kamu rasakan, kamu tenang saja, ada ibu, ibu akan mendukung kamu," Anisa yang mendeng
Laura karena Laura senjak tadi tetus meringis. Tetapi, sayangnya Riko tidak hati-hati dan mo
r