Balas Dendam Si Janda Mandul
merasa ketakutan. Ia hanya bisa berdoa dan juga memegang erat tas yang sedang ia
eranikan diri meskipun sebenarnya ia ke
ah seorang dari mereka sambil mengeluarkan p
ap Rieta berusaha melindungi diri dan
t merampas secara paksa tas yang dibawa oleh Rieta kemudian
erampok," teriak Riet
tidak ada satupun orang yang lewat. Sehingga tidak ada orang
ks hiks,
. Uang satu-satunya yang ia miliki dirampas oleh dua orang perampok. S
n di kota tersebut. Tapi sayangnya tempat
p kedua orang yang tadi merampas tas mi
menyerahkan amplop putih berisikan uang bayaran untuk ked
anda Nona," ucap kedua orang tersebut seger
tidak akan membiarkan Rieta membawa atau menerima barang-barang berharga d
cari tempat untuk berteduh karena ia tidak i
s, sehingga Rieta bisa berteduh di cafe tersebut. Hujan semakin deras, Rieta pun bi
an cafe saya sudah sepi oleh pengunjung dan sebentar lagi akan tutup,"
cukup berteduh di teras caf
sa basah kuyup jika hanya berteduh di teras cafe ini. Mari silahkan masuk
ang menawarkan bantuan. Tetapi jika dirinya tidak mas
kan secangkir teh hangat untuk Rieta secara gratis. Awalnya Rieta takut meminum teh ters
nan karena terkena hujan dan juga angin barusan. Saya permisi beres-beres dulu
ma ka
sisa. Teh yang diberikan secara gratis itu benar-benar menyegarkan. Ten
hujan sudah mulai reda dan Rieta pun bisa melanju
ni. Saya juga mengucapkan terima kasih karena sudah diberikan teh gratis. Maaf, saya tidak bis
laki tersebut mengambil dan menyerahkan uang be
antu memberikan uang dengan jumlah sedikit. Semoga saja
erima kasih banyak sudah mau peduli terhadap saya.
omong bu mau pergi kemana ya malam-malam begini membawa k
diusir dari rumah suami saya dan kebetulan tas yang dirampok tadi ada uangnya yang dapat
aja di cafe ini dulu untuk malam ini. Daripada Ibu tidu
a Rieta tersenyum bahagia mende
k cafe ini. Jadi saya mengizinkan ibu
olehkan orang asing
juga ada CCTV nya, tidak ada barang-b
sih kepada Tuan. Semoga saja usaha cafe Tuan ini selalu laris manis. Dan jika suatu saat saya
sa langsung mengunci cafe ini setelah saya pergi. Kalau Ibu mau minum atau
terima kasi
sebut pergi. Ia kemudian membuka lemari kulkas untuk mencari bahan makanan. Perutn
knya malam ini perutnya masih bisa diganjal oleh makanan dan minuman gratis. Rieta hanya
u yang memiliki hidup yang susah. Hahaha," ucap Rieta menertawakan dir
dalam cafe tersebut. Ternyata sofa yang menjadi tempat tidurnya itu sanga
uru
ih lainnya. Pagi ini ia berniat ingin membersihkan cafe tersebut sebagai tanda terima kasih terhadap orang yang sudah mau menolongnya memberikan tempat tinggal sement
l
wa