CEO itu Tunanganku
i ia akan makan malam dengan temannya di salah satu restoran berbintang. Yeah, ini lah alasan Melisa
dengan Melisa setelah mereka sama-sama lulus dari program S1. Marvin bekerja di
Dap
ruh baya itu mengernyit saat melihat Melisa yang sudah berdandan sangat cantik. Melisa mengenakan dress sel
emana,
. Dia baru pulang dari luar nege
ang katanya suka sama k
knya sebentar l
ayang. Jangan pul
nanti jam sembilan
idupan pribadi. Putrinya punya masa muda yang rasanya tidak etis jika orang tua ikut campur, walaup
an senyumnya dan berlari kecil menuju depan. Tampak sebuah mobil sport berwarna kuning metalik
sapa
juga,
kat sek
ti nggak kemal
m ini, Mel," ucap Marvin
elihatan tampan kalau
p panas, biasanya aku pa
restoran. Tanpa mereka sadari, sedari tadi sebuah mobil berwarna hitam mengikuti m
estoran berbintang pusat kota. Lekas saja tangannya meraih ponsel, mencari nomor Tuannya, dan lek
enampilan seadanya. Dia tidak sempat mengganti pakaian, yang
i, Mel? Kau kira aku akan membiarkanmu? Heh, tidak!
ya. Gegas ia turun dan memasuki restoran tersebut, netranya menelisik ke segala arah untuk mencari tempat duduk Melisa.
aki lain yang boleh memiliki Melisa selain dirinya. Rommy melangkah pada satu meja ko
ya dari sana. Jemarinya mulai mengutak-atik layar pons
epalamu nengok
r
e
ngikutin gue?
ang. Ada perasaan takut saat Rommy melihatnya dengan laki-la
n lagi makannya?" tanya Marvin ya
ir andai aja ada saos di
ar aku panggi
. Aku juga udah
"kalau ada yang k
ea
tap jengah pada interaksi pasangan te
ajak makan malam bareng luwak.] tulisnya lagi
dengan lebar. Sementara dirinya asyik menertawakan ekspre
setelah ini masih berani d
a, Vin. Aku me
ir rumah saki
Vin. Langsung
arang, tapi aku mau ke k
ma kemudian seorang pelayan datang dan mengangsurkan bill. Melisa sempat kebingungan, tapi kare
nya dengan anggukan singkat. Itu semua tidak luput dari perhatian Rommy, laki-laki
merapikan tas nya dan bersiap pergi. Selama tadi, dia tidak seka
u bill-nya
aku b
kepala, "udah kamu
cepet-cepet
a nggak enak sama kamu, makan malam kali ini aku
ggak ma
a maaf, Mel. Aku jadi
matanya dengan malas. Ia sudah tahu laki-laki ini pandai men
sama cowok nggak bener kay
perasaan dongkol. Hal itu sontak mengundang perhatian Marvin, dia kha
tu tempat dulu?" tanyanya setelah me
. Aku nggak
ak
aku cum
. Aku khawatir kamu tib
," lirihnya
eda saat tiba-tiba sebuah mobil sport m
it
Melisa saat Marvin
Mel, ak
pasti mobilnya sudah menabrak mobil di depannya. Marvin m
atanya memejam menahan kengerian barusan. Hampir sa
sport tersebut, kakinya melangkah menuju mo
Tok
ukakan pintu. Saat Marvin membukanya, Rommy langsung me
u
u
. Tidak puas sampai sana, Rommy menyeret paksa tanga
lisa yang tidak di
dari sudut bibirnya. Rommy mengambil posisi jongkok, ia me
ari Melisa. Sampai aku melihatmu masih dekat dengannya
Gila, ya
ung meraih pergelangan tangan
! Rommy
ur
memasuki mobil masih dengan raut garangnya, hal itu tak ayal membuat nyali Melisa men
au aku ajak keluar malam ini?" tanya Rommy dengan
dia te
atang sendiri mengajakmu keluar, tapi kau
tu, Rom. Kamu baru lihat dia
u dia laki-laki tidak benar. Tapi, kamu yang katany
malah hajar orang saat hany
kamu jangan sampe nyesel karena ngg
seperti itu, gimana kalau ada apa-apa dengan Marvin nanti? Lagi pula, Melisa merasa
u juga karena
kan
, aku malah makin gemas
berubah! Kamu hanya lihat orang dari luarnya, dan kalo n
ka Rommy yang culun dan cengeng
juga, Rom," jaw
u bilang gitu tanpa kamu tahu perubahanku, Mel. Jangan berlagak
e
a men
n bukan orang yang suka jual omongan. Terus dia bilang b
man mansion Adhitama. Rommy menoleh memandang lekat wajah canti
mau t
lagapan, "i-iya i
el
entikan gerakan tangan
erdering. Ponsel itu menyala menampilkan foto wanita dengan pakaian
at
npa di sadari, Melisa juga turut melihat layar ponsel tersebut. Udara
ang menolak Rommy dengan mengatakan dia tidak mencintai
dulu," ucap
lamat mal
lirik pada ponsel yang masih berdering itu. Sa
ak. Aku besok nggak sibuk, kok ...
l
pa Agatha? Ada kedekatan apa dia dengan Ro
selnya. Kepalanya menoleh pada Melisa yang masih mem
temenin
h, aku bis
ekas berjalan memasuki mansionnya. Setiap pe
enggemaskan!" gumam Rom