CEO itu Tunanganku
Melisa menggema memasuki rua
ng Mama, Natasya. Netranya melirik ke arah meja makan, tersaji banyak
banget,"
a tamu,
ia
mu lihat, salah sendiri
ep di tempat Karin, no
"ya udah sana mandi. Nant
e
an. Mendengar nama itu benar-benar tidak baik untuk jantungnya. Ada getaran
apa
pan baren
my?" netranya meli
a meng
ia kangen sama kamu. Dia mau lama
aja," b
istri? Gila! Yang bener a
o dari dulu juga mau k
a mau, ya Mama aja y
ak
aat tangannya di geplak.
nggak ada saringannya. Lagia
. Aku nggak mau
itu udah berubah, loh. Sela
lun, Mah. Mau di apa-apain juga dia itu tetep Rom
Mel. Nanti kamu kese
engedikk
au di jodoh-jodohin gini, aku mau
sahut Natasya yang langsung me
punya pacar. Gimana mau punya pacar? Sedangkan selama ini hatinya masih ter
ah mikir macem-macem, tinggal
Aku nggak ma
a dia
ami cul..," ucapan Melisa terjeda saat me
rsebut, dengan tangan kirinya menggenggam goodie bag. Senyum di bibirnya melengkun
gak gini, dulu dia culun. Kenapa sekarang ja
Rommy. Dia menatapnya dalam, menelisik selur
benar kembali dengan versi terbaikmu. Duh, kalo g
ya tidak bisa mengalihkan pandangan. Gagal sudah rencananya jual mahal
ini, terus dateng-dateng ngelamar. Setidaknya Rommy harus berjuang
rus menjadi wanita yang sulit di gapai, pantang baginya mu
i,
enganggu
ik dulu, be
? Aku 'kan m
gung, "tapi aku nggak
ertawa
Tapi jangan lama-lama, aku
Mama aja, so
Melisa. Dia harus banyak bersabar, apalagi pasti gadis ta
*
a menit
rbincang akrab dengan Mamanya. Beberapa kali Mamanya
Mel? Kamu ti
. Biasalah
enin Rommy makan, ya.
n dari tadi? Harus bang
ya, Rom. Nanti kalo ada yang kurang bilang
ok nyuruh aku,
an pandangan pada gadis di depannya. Tidak banyak yang be
gak maka
ah maka
sambil menyendokkan n
akan aja kenapa pake w
lisa sebal. Namun, ada perasaan senang di su
ke rumah pohon. Aku kangen banget sama ruma
pohon, pohonnya
wanya, "oh, iya? Ya udah kita m
a, aku ada
ik pada pergelangan tangan Melisa. Sudut bibirnya berkedut
sih pake gela
, ke
ya. Huh, sekarang gue harus cool. Ngga
aku seneng ka
arena Mama nyuruh aku mengh
isu dan mengelapkannya ke mulut. Kemudian ia men
andangannya pada Melisa, netranya meng
a kamu, Mel," u
menatap sayu pada Rommy yang mas
ini terkesan mendadak, tapi selama kita
mpat. Di lamar sedemikian rupa walaupun tidak r
ana. Tapi, yang harus kamu tahu
nggak cint
bisa membuat kamu
ri luar negeri. Udah ngelamarnya ng
a pulang, kamu bisa pikirin sel
g kamu cari calon istri la
u harus m
kan matanya, "mak
Melisa. Kalo nggak di pa
enapa aku harus neri
u. Dan kamu harus nikah sama aku,
aya pada sosok laki-laki di depannya. Selain berubah pen
Aku pokokny
sih ada banyak waktu. Nggak u
punya pa
a takut kalau Rommy langsung menyerah. Kenapa juga ia membuat
in aja pacarmu
menganga, "gi
sah, Mel. Pokoknya
!" Melisa langsung beranjak b
ya menaiki tangga. Menyisakan Rommy yan
askan,"
mnya Rommy menghampiri sang Mama, Natasya, di h
ggak ke
nya, "kamu udah sel
tanya. Persis seperti Melisa yang membut
Pah. Melisa juga ud
Rom?" tan
rlalu cepat buat dia, tapi nggak papa. Masih b
epet pulang, biar Melisa cepet mau," s
aksa dia, Pah. Biar dia sada
Kedua paruh baya itu menaruh harapan besar Rommy bisa meluluhkan hati putrinya
*
am
ang rokok yang tersemat di jarinya. Bibirnya mengulas senyum l
pagi. Benar-benar lebih cepat dari perkiraan Rommy, bibirnya tidak henti-hentinya tersenyum mengangumi Boy, sang
rr
h ponsel di dalam saku, membawanya ke depan muka, dan lantas menggeser tom
on malam-malam," ucap ses
a a
mansion Adhitama, dan tidak seberapa lama mobil itu keluar l
lisa. Maka wajar jika selama ini dirinya bisa tau perkembangan Melisa. Sepe
nanti kirimka
k, T
U
us, Rommy masih menggenggam erat
l? Apa dia yang kau maks