Obsesi Sang CEO
aku ingin meminta hak
etika membulat sempurna. Ia refleks m
aren. Wajah Wanita yang sudah menjadi i
" Helena menundu
endongakkan dagu Helena, hingga melihatkan
yang main." Kedua alis Dar
lakukan ini bersama dengan Cecilia.
na menggelengkan kepalanya. Bur
sangat menggoda, betis putih mulus dengan kaik yang terawang me
a sadar kalau penampilannya yan
rikan aku waktu." Tatapan mata Helena sangat memel
beda jauh dengan Cecilia. Gamp
aimana bisa lelaki ini mengatakan
nya akan tetapi tetap saja, sebagai seorang adik Helena
seperti itu!" Tatapan mata Helena tajam, ia marah
ual Daren. Ia menatap culas pada Helena
g mendekati dirinya, justru kimi H
a menciut di ujung tembok. Selangkah kemu
ci tubuh Helena. Lelaki itu semakin menata
muda, kedua pipi bulat dengan surai cokelat indah miliknya
erdebar dengan keras sekali. Bahka
tentang Cecilia dan semakin mend
u
adis itu membelalakan matanya dengan jantu
ik Daren dengan begitu kuat hingga membu
mencium aku! Sialan!" teriak Helena dengan me
ak pernah melakukan hal ini. Ini adalah kal
jangankan Cinta bahkan keduanya tidak
u, kalau kau adalah wanita murahan sama seperti Cecilia!" un
icaramu!" tunjuk Hel
uk
h di atas kasur saat Daren mendo
ena terus beringsu
kannya ke sembarangan arah, lalu setelah itu jari jemarinya dengan begi
saat ini di depannya seorang pria dengan dada bidang ber
gian celananya, selanjutnya jari jemarinya dengan
dengan kencang. Tangannya pun iku
ntuk milik lelaki yang ada di hadapannya ini. Helena
nutupin mata kamu? Aku ini sua
ku..
Daren sebelum Helen
saja membuka matanya dan berniat untuk menghajar
at kalau Daren hanya mengenakan sebuah box
at pakai baju! Cepat!" teriak
rus berteriak seperti ini? Bukannya seorang wanita akan san
ubuhku lebih gagah dibanding lel
tidak mau!"
kalau istrinya ini memang sangat ketakutan. Kali in
yang perlahan merebahkan bobot tubu
hku!" Helena sontak saja m
makin brutal, membuat Daren segera mencengkram ke
elena. "Tolooong!" pekiknya lagi. Berharap
" ucap Daren dengan seulas senyum licik. "Eh, tunggu. Jantungmu
anya ingin sekali ia mencabik wajah le
akan sesuatu, tetapi perkataannya l
pun. Lelaki itu menguasai seluruh rongga mulut He
ni Daren hanya mencengkram kedua tangan
ni sudah menggerayangi bagian dada Hele
an ini! Aku mohon!" iba Helena
Mari kita lakukan denga
endengar itu. Gadis itu meneguk ludah yang teras
sam